Kemana Aku Harus Melangkah?

82 5 1
                                    

Tak terasa waktu cepat berlalu begitu saja. Hari ini adalah hari perpisahan dengan kawan-kawan SMK ku. Sedih dan senang bercampur menjadi satu. Disisi lain aku senang karena aku telah berhasil, karena aku telah lulus sekolah. Tetapi aku juga sedih karena harus berpisah dengan kawan-kawan ku. Tetapi aku tau, setiap pertemuan pasti ada perpisahan.

***

Lelah rasanya setelah acara perpisahan tadi, aku pun berbaring di di kamar. Tiba-tiba terdengar suara langkah kaki mendekat ke kamarku. "Maryam.. ini ummi"
"Iya mi, masuk aja ga dikunci ko"
Ternyata suara langkah kaki itu adalah ummi.
"Ada apa mi?" tanya ku heran
"Maryam, kamu kan udah lulus sekolah, sekarang kamu mau lanjut kemana? Kuliah? Kerja? Atau apa?"
"Maryam juga masih bingung mi"

Tiba-tiba keluar seseorang di balik pintu, ternyata itu adalah Bang Ali. Dia adalah kakak ku yang paling jahil.
"Udah, langsung nikah aja" goda Bang Ali kepadaku.
"Ih, abang, apaan sih. Masa langsung nikah, aku kan pengen sukses dulu"
"Iya iya, becanda ko adik ku sayaaaang" sambil mencubit pipiku.
"Maryam, kalau ummi boleh saran, bagaimana kalau kamu pesantren aja?"
"Iya tuh bener, mending kamu pesantren aja maryam, biar kamu jadi anak yg baik, hahaha"
"Jadi, selama ini menurut abang aku ga baik?"
"Emmm, menurut kamu?" goda bang ali menjulurkan lidahnya.
"Udah-udah kalian ini, kalau saran ummi sih begitu, mending kamu pesantren aja, tapi ummi juga ga bisa maksa sih, coba kamu pikirin dulu yah" jelas ummi sambil melangkahkan kaki keluar kamar. Bang ali pun mengikuti langkah ummi meninggalkan kamarku.

Sejenak aku merenung
Pesantren? Apa aku bakal kuat kalau tinggal di pesantren? Aku kan ga bisa jauh-jauh dari gadget, sedangkan di pesantren kan ga boleh bawa gadget.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 17, 2016 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Jodoh Dunia AkhiratTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang