[Jeju-do, Korea, Kantor peluncuran Robot tempur]
"Jjagi-ya..., Gwenchana? Apakah monster yang kau lawan tadi seram?" Ucap Taeyeon sambil menyeka keringat pacarnya.
Jungkook hanya tersenyum kecil. Lalu menjulurkan lidah ke Taehyung. "Ya! Taeyeon-ah! Keumanjeomhaeyeo..., kau tahu seberapa mualnya aku sekarang melihat kalian melakukan itu sedari tadi?" Ucap Taehyung Jijik.
"Kau mau Tiffany mela-" Ucapan Taeyeon terpotong.
"Keumandarago! Aesshhh!" Kata Taehyung sembari menutup mulut kembarannya itu.
"Dokter Kim! Ada yang cedera! Ia ada di lorong 23A!" Suara Dari walkie talkie.
"Eoh! Arraseo! Aku segera kesana!" Balasnya.
"Jjagiya..." Ucap Taeyeon terpotong lagi kali ini oleh temannya Tiffany.
"PPALIWA ORANG ITU BISA MATI KALAU TIDAK SEGERA DITOLONG!" Teriak Tiffany lalu menendang bokong Taeyeon.
"Aish! Jjagiya..., I'll come back..." Ucap Taeyeon dengan manja lalu meninggalkan ruangan Teknisi itu.
"Aku bisa mati karena muntah jika terus berkerja disini..." Kata Tiffany. Lalu kembali duduk di kursi Teknisinya.
/Ddiddiring/
"Ppani-ah..., kita sudah mendapat letak laboratorium Ryu Azusa." Ucap bagian informan.
"Dimana? Itu pusatnya?" Tanya Tiffany, sambil berharap lab itu tidak dibangun di bulan.
"Ada di Medan, Indonesia. Tapi ini lab cabangnya. Kami akan berusaha mencari tahu lab pusatnya." Ucap Bagian Informan. Setidaknya tidak dibulan atau di galaksi lain. Jungkook dan Taehyung yang masih disitu pun penasaran apa yang sedang dibacarakan Tiffany di telpon itu.
"Baiklah..., aku akan kirim ranger darat kesana." Ucap Tiffany. Lalu menyambungkan telpon hologramnya ke kantor Byun Baekhyun sang Ketua ranger darat. Jungkook yang menyadarinya melengos dan berusaha kembali ke kamarnya, tidak berhasil. Ia ditarik kembali oleh Taehyung. Jungkook memutar bola matanya.
"Salute!" Seru Baekhyun. Ketika telepon itu tersambung.
"Keumanhaeyo..., aku hanya teknisi. Bukan komandanmu atau apa." Ucap Tiffany dengan nada malas. Yang hanya dibalas kikikan dari Baekhyun.
"Waeyo ppani-ah?" Tanya Baekhyun
"Kau dan tim-mu akan ke Indonesia, lebih tepatnya medan. Hancurkan lab Ryu Azusa cabang itu. Cari beberapa informasi dari sana. Culik manajernya kalau perlu. Oh iya..., jangan libatkan warga sipil. Aku bunuh kau jika kau jika melibatkan mereka..." Ucap Tiffany panjang lebar.
"Ne! Eoh? Taehyung-ah! Annyeong!" Sapa Baekhyun.
"Annyeong Hyung!" Balas Taehyung. "Kau berangkat 5 menit lagi! Helikopter menjemputmu dan Tim-mu. Aku akan mengabari kantor kepresidenan Indonesia untuk ijinnya." Ucap Tiffany sambil memencet mencet tombol pada mejanya.
"aku akan berisiap." Ucap Baekhyun lalu menutup telponnya.
"Percuma. Aku juga tidak disapa..., cih" protes Jungkook, lalu kembali ke kamarnya.
"Anak itu..." Bisik Tiffany. "Kau tidak kembali ke kamarmu? Tapi bersiaga lah. Monster keparat itu bisa datang kapan saja..." Ucap Tiffany.
"Arraseo..., kabari aku!" Ucap Taehyung. Tiffany membalas dengan eyesmilenya.
[Medan, Indonesia - Lab RA]
Baekhyun memberi kode kepala untuk mengecek depan. Kang Seulgi yang maju. Setelah Seulgi memberi tanda bahwa aman. Tim langsung maju dan seulgi kembali ke belakang.☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆
Next? Voment yeth..., 35 Vote, 50 commemt /Jan Nyepam\ Author punya sistem baru biar bisa lanjutin yang laen... jan lupa 3 orang masukin ke reading list okah? Notif masuk lhooo...
KAMU SEDANG MEMBACA
Human Protectors [BangtanShidae]
FanfictionDi kota terjadi kekacauan besar! Seorang ilmuan jahat membuat monster untuk menghancurkan bumi! Persatuan penyelamat datang! Apakah mereka bisa menyelsaikannya?