chapter 2

6K 238 8
                                    

"Omo! Hannie-ya.kau sangat cantik sekali! Gaun ini sangat cocok untuk mu." Baekhyun,sahabat lama luhan benar-benar mengagumi kecantikan luhan.tidak hanya hari ini luhan cantik,tapi setiap saat luhan memang sangat cantik.
Baekhyun mengelus lembut pundak luhan.ia bisa merasakan betapa sedihnya luhan sekarang ini.perjodohan yang tak ia inginkan harus terjadi.
"Baek...a..aku tidak kuat.haruskah aku lari? Sungguh aku tidak mengenalnya baek.sekali pun kami tak pernah berjumpa."luhan menangis.kali ini tidak terisak.
"Uljima,aku disini lu.lihat,mata mu jadi bengkak karena terus-menerus menangis.kajja,upacara akan segera dimulai."baekhyun menarik tangan luhan.
.
.
.
.
.
.
.
Disinilah,di altar sebuah gedung mewah sehun dan luhan saling berhadapan.tak ada kata yang terucap sama sekali dari bibir luhan ketika melihat sehun untuk yang pertama kalinya.wajah nya hanya menunjukkan ekspresi keraguan.
Lain hal sehun yang memasang wajah datarnya.baginya perjodohan ini tidak ada gunanya.Ia sempat menolak nya,namun sang appa yang keras kepala membuat nya harus patuh tunduk.toh juga luhan sama seperti wanita lainnya yang menolak perjodohan.jadi itu memudahkan nya untuk segera menceraikan luhan dan kembali ke kehidupan nya semula yang bebas.

Sedikit pun luhan tak mau menatap sehun.memegang tangan sehun yang sudah berulang kali disuruh oleh pendeta pun ia enggan.rasanya luhan sangat membenci sehun.walaupun ia tak tahu apa alasannya.

"Diharapkan agar mempelai pria mencium mempelai wanita yang sudah sah menjadi istrinya."pendeta menutup buku perjanjian lalu meninggalkan sehun dan luhan di atas altar.semua tamu turut berdiri untuk menyaksikan moment ini.semua tersenyum bahagia.

"Aku rasa tidak perlu" bisik sehun tanpa seorang pun mendengarnya kecuali luhan.
Luhan diam.tak mau menatap sehun.
Tiba-tiba sehun mengambil kedua tangan luhan lalu menggandeng nya dan membalikkan tubuh luhan kehadapan tamu undangan.

DEG!

luhan menatap sehun tak percaya.sehun mengecup singkat kening luhan dihadapan ratusan tamu di gendung tersebut.
Semua tamu bersorak gembira sambil bertepuk tangan.
"Semoga ini cepat berakhir" ucap luhan dingin lalu meninggalkan sehun.

.
.
.

Sehun dan luhan sudah berada di depan apartemen milik mereka.sehun membawa sebuah koper besar dan tas ransel nya.sedangkan luhan membawa dua koper dan embel-embel tas lainnya.
"Aku tidak ingin sekamar denganmu.ku harap kau mengerti."ucap sehun lalu berlalu didepan luhan.
"Ya!untuk apa aku sekamar denganmu?"

Cahaya matahari masuk menembus gorden tipis bercorakkan bunga tulip di kamar yang sangat luas itu.sepasang mata berbulu mata sangat lentik mengedipkan mata nya lucu.luhan merenggangkan otot-otot nya yang belum sepenuhnya sadar.
Tak terasa air mata luhan jatuh.entah kenapa,namun ia sangat sedih memikirkan hal yang baru saja terjadi pada dirinya.menikah begitu cepat dengan pria yang tidak ia cintai.dan sekarang ia sudah sah menjadi istri sehun pria yg tak ia cintai.tak ada malam pertama bagi sepasang pengantin seperti luhan dan sehun.yaa,keduanya tidak mengiginkannya.berharap keduanya saling berbicara saja sudah sangat syukur.
Ah! Pagi ini luhan berniat membuatkan sarapan untuk mereka.setidaknya awal yang baik bagi luhan.

Luhan sudah rapi dengan memakai pakaian santainya.hari ini butiknya baekhyun-lah yang menangani.jadi ia tidak perlu pagi-pagi sekali untuk kesana.
Rambut tembaga nya digerai begitu saja menambah kesan manis luhan yang kini sudah duduk di meja makan.

Pintu kamar sehun terbuka,dan terlihatlah sehun yang sangat tampan memaki jas kantor hitam dengan kemeja putih dan dasi hitamnya.sepuluh kali lipat lebih tampan.
Luhan yang melihatnya tidak berkedip sama sekali.
Namun dengan sekejap.
"S..selamat pagi sehun-ssi.aku membuat sarapan pagi ini."luhan menyodorkan sedikit roti oles dan segelas susu kearah sehun berdiri.
Sehun hanya melirik sebentar lalu setelahnya pergi dan melewati luhan yang berada di meja makan.
Luhan tersenyum pahit,awal yang sangat baik,sangat untuk luhan.

Sehun pergi begitu saja tanpa berkata apapun pada luhan yang sudah baik hati padanya.
Ia menyalakan mobil nya lalu pergi ke kantor tempat ia bekerja.
Masa bodoh dengan luhan,ia tidak peduli sama sekali.sehun yang dingin sangat dingin.
"Bersabarlah sehun,ini takkan lama."batin sehun.

.
.
.

"Yak!yak! Lihat siapa yang datang! Pengantin baru kita! Jadi,bagaimana malam pertamamu hannie?"luhan memukul keras kepala batu baekhyun.bagi nya ini sangat memalukan.ayohlah,ini di cafe dan sedang jam makan siang.apakah si byun ini mau membuat pengumuman?
"Yak!! Appo!!"baekhyun merengek sambil mengelus kepala kecilnya.
"Baek? Apakah sesakit itu? Mianhae,aku tidak bermaksud.."
"Aniyo..tidak apa apa lu.sekarang ceritakan bagaimana?"
"Apanya yang bagaimana?"
"Kau dan sehun."
"Baik.tadi pagi aku membuatkannya sarapan."
"Lalu?"
Luhan tersenyum kecil "dia tidak memakannya,mungkin dia harus cepat pergi ke kantor jadi tidak sempat untuk sarapan."
"Hmm..aku mengerti lu.jadi apa yang akan kau lakukan sekarang?"
"Aku...aku akan menceraikan nya seepat mungkin."

TO BE CONTINUED

anyeong^^ terimakasih yang sudah vote.
Maaf kalau yang ini kurang panjang^^ aku masih mau cari ide konflik nya dulu hehehe~
Btw ini ff pertama aku loh!!!! Kkkkkkkkk

Tolong kasih votement dong chinguya~~~

Sekali lagi terimakasih!!!!

MARRIAGE LIFETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang