One Shot Story

2.5K 65 10
                                    

Pagi ini aku merasa ada yang aneh. Tidak biasanya aku terbangun sendiri seperti hari ini. Saat kulihat jam dinding, waktu masih menunjukan pukul 05.30. Woow. Bangun sepagi ini adalah rekor bagiku. Jujur aku adalah orang yang paling tidak bisa bangun pagi. Setiap hari ibu yang selalu membangunkanku dengan suara lantangnya, kadang juga disertai "gerakan-gerakan kecil" agar aku bisa segera bangun.

Karena kurasa ini masih terlalu pagi, aku memutuskan untuk menarik selimut dan kembali menutup mata. Tetapi setelah beberapa kali berganti posisi, aku masih tetap saja terjaga. Akhirnya dengan sedikit malas, aku memutuskan untuk langsung mandi saja.

Setelah selesai dengan urusan di kamar mandi, seperti biasa aku menyiapkan keperluan sekolah. Saat kulihat jadwal hari ini, aku baru ingat kalau hari ini ada ujian. Untungnya aku sudah belajar semalam. Ya.. Aku memang sudah terbiasa dengan sistem belajar kebut semalam, dan itu juga yang sering membuatku bangun kesiangan. Tetapi tidak hari ini, aku malah bangun pagi-pagi sekali. Aneh memang.

Saat aku menuju ruang makan, kulihat ibu sedang menyiapkan sarapan. Saat melihatku mendekat ke arahnya, beliau tersenyum. Satu lagi keanehan hari ini. Sudah lama aku tidak melihat senyum ibu, biasanya yang beliau perlihatkan kepadaku tiap pagi adalah ekspresi muka marahnya saat membangunkanku.

"Pagi.. Tumben jam segini udah bangun?" sapa Ibu sambil tersenyum.

"I-iya bu, bangun kepagian."

"Tiap hari begini kan bagus!"

"Hehe.."

"Yaudah, sarapan dulu gih."

Setelah percakapan singkat, segera aku sarapan. Ini juga pertama kalinya aku sarapan bersama Ibuku setelah sekian lama. Biasanya, karena bangun kesiangan aku tidak sempat sarapan. Dan entah kenapa, aku merasa hari ini akan menjadi hari yang menyenangkan. Padahal ini masih terlalu pagi. Haha..

Selesai sarapan, aku langsung berpamitan. Berangkat sekolah jam segini, sudah lama sekali tidak aku rasakan. Jadi daripada lama diam di rumah, lebih baik aku berangkat. Kebetulan jarak dari rumahku ke sekolah cukup dekat hanya beberapa blok saja. Jadi setiap hari aku berangkat dengaan berjalan kaki. Karena memang masih pagi, jalanan pun masih terlihat sepi, belum banyak orang yang lalu - lalang.

Begitu sampai di depan gerbang, sekolah juga masih sepi. Yaah... Walaupun biasanya saat aku sampai sekolah juga sepi, karena memang sudah masuk semua. Haha.. Tapi pagi ini benar-benar berbeda, belum ada siswa yang datang mungkin, karena memang suasananya benar-benar sunyi. Sedikit mencekam malah.

Saat kulihat Security yang biasa menghukumku tiap kali aku terlambat, segera saja aku menyapanya. Sekaligus memberi sedikit kejutan. Hehe..

"Pagi om!!" Sapaku bersemangat.

"Wuiih.. Tumben nih." Sudah kuduga beliau tampak terkejut.

"Iya om, sekali-sekali berangkat pagi gak apa lah."

"Harusnya tiap hari begini kan enak, jadi aku gak bosan tiap hari pula menghukum kau."

"Hahaha.. Aku juga bosan kali om, tiap hari dihukum. Bagaimana kalau besok aku telat lagi, gak usah dihukum biar sama - sama gak bosan kita. Hehe.."

"Pintar kali kau! Yaudah sana masuk."

"Iya-iya. Haha.."

Segera saja kutinggalkan om Security, lama bercanda dengannya bisa-bisa dihukum lagi aku.

Begitu sampai di depan kelas, kulihat pintunya sudah terbuka. Sudah ada yang datang kah? Daripada bertanya-tanya, langsung saja aku masuk. Dan benar saja, kulihat di sana, di bangku terdepan di depan guru. Sudah ada seorang murid duduk. Seorang murid perempuan berambut panjang sedang membaca buku. Masih pagi sudah membaca buku pelajaran, rajin sekali dia. Saat aku melangkah mendekat, barulah aku bisa mengenali dengan jelas siapa gadis itu, ternyata dia adalah Veranda, Jessica Veranda. Siswi paling cantik dikelas, yaah.. Setidaknya itu menurutku. Kami tidak terlalu akrab sih. Tapi sudah lama aku mengaguminya. Hanya mengagumi. *tsah* Entahlah, setiap kali ingin menyapanya, suaraku seakan tidak mau keluar. Bahkan baru berpapasan saja aku sudah minder duluan. Ck!

Sehari/Semalam?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang