Murid pindahan

397 31 4
                                    

Di salah satu sekolah menengah atas, hari hari berjalan seperti biasanya. Di semester pertama ini, mereka memang bersantai. Karena kebanyakan pelajar akan mulai tancap gas pada saat semester kedua.

Setelah dua bulan murid murid disana menjalani semester pertama mereka. Secara mengejutkan ada seorang murid yang dipindah ke sekolah mereka.

~~~~~

"Selamat pagi semua. Bagaimana kabar kalian?" Tanya seorang guru dengan tampang tua nya yang barusaja masuk ke kelas tersebut.

"Baik pak!" Sahut seisi kelas dengan nada yang terdengar dari malas sampai semangat.

"Hey, Mikasa. Kau melihatnya?" Seorang pemuda brunete berbisik pada seorang perempuan yang duduk di sebelahnya.

Perempuan yang dipanggil Mikasa itu sedikit menoleh kearah pemuda itu.
"Apa?" Sahut perempuan itu.

"Wajah Pixis-sensei terlihat lebih bahagia dari biasanya!" Kata pemuda itu sambil melirik sekilas ke arah sang guru yang barusaja masuk ke kelas mereka.

"Seharusnya kau tidak memprotes tentang ekspresinya Eren. Coba kau ingat kembali, bukankah Pixis-sensei tidak pernah masuk di jam pagi?" Tiba tiba saja, seseorang pemuda 'cantik' ikut bergabung dalam pembicaraan mereka.

"Oh ya, setelah kuingat beliau memang tidak memiliki jam pagi di kelas kita." Sahut pemuda brunete yang diketahui bernama Eren.

Entah karena pembicaraan mereka yang terlalu keras atau guru tersebut memang memiliki pendengaran yang tajam, guru yang bernama Dot Pixis itu berdeham dan menatap ke arah ketiga siswa tersebut.

"Ehem... kalian bertiga, harap tenang. Ada sesuatu yang penting yang harus kuberitahukan pada kalian!"

Spontan, seluruh kelas mendadak senyap dan menatap kearah guru itu dengan tatapan yang sulit diartikan.

"Hari ini, kita mendapatkan murid baru di kelas kita." Ucap Pixis-sensei dengan senyuman mengambangnya.

Hanya beberapa orang, atau lebih tepatnya tidak sampai separuh dari isi kelas yang terlihat tertarik dengan omongan sang guru tua tersebut. Ya, tidak lebih dari separuh. Benar benar kelas yang tanpa semangat....

"Hey! Eren!! Kau dengar itu? Akan ada murid baru di kelas kita!" Ujar seorang pria bermuka kuda. Orang yang dipanggil Eren itupun segera menoleh kearah pemuda yang baru saja melontarkan kata kata kepadanya.

"Iya, aku mendengarnya!" Ucap Eren dengan wajah tanpa tenaganya.

"Kira kira siapa ya?" Tanya seorang gadis dengan rambut coklat yang kuncir kuda. Pertanyaan itu tidak diketahui diperuntukkan untuk siapa. Tapi, ada saja yang menjawabnya.

"Kurasa dia murid SMA seperti kita." Sahut pemuda tanpa surai *abaikan* yang duduk di depan gadis berkuncir tersebut.

"Tentu saja dia murid SMA! Aho!" Umpat Gadis berkuncir tersebut. Sebut saja namnya Sasha.

"Kuharap dia adalam gadis cantik...." Jean sang 'Pria kuda' yang duduk di sebelah kirinya Eren ikut ikutan menjawab pertanyaan Sasha.

Entah kenapa, seluruh kelas seketika melemparkan tatapan yang tidak bisa diartikan kearah Jean. Jean hanya bisa memasang muka watadosnya sambil menatap balik seisi kelas.

"Apa?" Ucapnya.

"Dasar muka kuda. Playboy lagi!" Umpat Eren dengan suara yang Jelas terdengar di kuping Jean sehingga itu membuat Jean naik pitam seketika.

Baru saja Jean ingin meneriaki Eren karena ucapan yang telah menusuk hatinya. Namun, secara mengejutkan, ada sebuah kentang yang melayang ke kepalanya. Kentang itu melayang dengan mulus dan mendarat dengan penuh keindahan di kepala Jean.

Dan ternyata.... telah ada dua orang yang bertengkar di bangku deretan depan. Siapa lagi kalau bukan Connie dan Sasha.

Mereka terdengar saling merendahkan, mengkritik, dan memaki satu sama lain. Entah apa yang mereka perdebatkan, tetapi yang terdengar hanyalah kata "Botak", "Gadis kentang", dan sebagainya....

Seisi kelas nya bisa sweedrop melihat kelakuan mereka. Hanya Mikasa, Annie dan Pixis-sensei yang bisa memasang wajah santai.

Tak beberpa lama setelah insiden 'kentang melayang' Pixis-sensei segera menghentikan aksi tawuran yang hampir saja terjadi antara dua pihak. Tawuran dikelas memang menakutkan....

Setelah kelas kembali tenang, Pixis-sensei mulai angkat bicara.

"Bagaimana? Sudah selesai? Kalau begitu, mari kita sambut murid baru. Silahkan masuk..." ucap Pixis-sensei.

Tak beberapa lama, terdengan bunyi pintu kelas yang terbuka. Tak butuh waktu lama untuk membuat pintu kelas itu terbuka, sampai terlihat seorang gadis dengan perawakan yang... *ehem* agak pendek. Gadis itu masuk dengan sangat sopan. Untuk sesaat, dia berbalik untuk menutup pintu kelas dan mulai berjalan ke arah depan kelas.

Pixis-sensei memberikan sebatang kapur kepada gadis itu agar dia menuliskan namanya di papan tulis. Gadis itu segera mengambil kapur tersebut dan menulis namanya di papan tulis. Setelah selesai menulis nama, gadis itu berbalik menghadap ke arah penghuni kelas.

"[F/n] [L/n]. Senang bertemu dengan kalian." Ucap gadis itu sambil membungkuk sopan dan tersenyum.

Seketika, suasana kelas terlihat heboh. Dari Jean yang terlihat heboh sendiri di bangkunya, Sasha yang mempromosikan kentangnya, Connie yang memperingatkan tentang bahaya dari kentang Sasha, Mikasa yang sibuk menutupi mata Eren dengan tangannya, lalu Eren yang disibukkan dengan perilaku Mikasa, Armin yang sibuk membantu Eren untuk lepas dari Mikasa, tak lupa dengan Ymir yang sedang memanjatkan do'a agar Krista-nya tidak diambil oleh murid baru. Sedangkan Annie hanya memandang keluar jendela.

"[L/n]-san, tempat dudukmu ada disana. Silahkan..." ucap Pixis-sensei sambil menunjuk sebuah bangku yang terletak di ujung ruangan dekat jendela.

"Terima kasih" ucap [Y/n] sembari membungkuk hormat sekilas dan berjalan menuju bangku tersebut.

Saat [Y/n] duduk di bangkunya. [Y/n] segera menjadi pusat perhatian.

"Hisashiburi, [Y/n]" sebuah suara membuatmu menoleh ke arah samping kananmu.

"EH? Krista?!"

~~T.B.C~~

Yo, Readers-san ヽ(^0^)ノ
Ketemu lagi sama author gaje :'v /

Gimana? Bagus gak? Gak kan? Membosankan kan? OOC kan? Gaje kan? Banyak typo kan? :'v gpp lah... :'v namanya juga belajar... :v #plakk

Ada apa antara Krista dan [Y/n]? :v

Mohon voment nya Readers-san ^^ FF ini akan Azu lanjutin jika banyak peminatnya :3

See you in next chapter ^^

Absurd SchoolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang