Disclaimer ©Tadatoshi Fujimaki
(Saya cuma minjem karakter yang beliau buat untuk fanfiksi saya)
.*.
Main chara : Kagami Taiga, Kaminari Fuko (OC).
Peringatan : AU, OOC (Sesuai kebutuhan cerita), Typo, Gaje (Silahkan Anda berpendapat sendiri), Tidak suka? Mungkin bisa tekan tombol 'Back' atau 'Close'
dan
Selamat membaca!!!
.*.
Kau membawa kegilaan ke dalam hidupku. Tetapi justru kegilaan itu yang membuatku tergila-gila padamu.
.*.
Minggu, 06 Maret 2016, Pukul. 09.45:
Biasanya seorang mempelai pria akan berjalan gagah ke acara pernikahannya. Setelah jas rapi akan membalut tubuh sang mempelai. Tetapi lain halnya denganku, tidak ada setelan jasa atau sepatu mengilap, atau bahu tegak dan langkah gagah. Mungkin jika ada penobatan pengantin pria terkonyol aku akan mendapatkannya—tak diragukan lagi aku akan mendapatkannya. Pasalnya jarang kali ada mempelai pria yang berlarian di trotoar lima belas menit sebelum upacara pernikahannya dilaksanakan. Mungkin baru aku, Kagami Taiga, yang melakukannya, atau bisa dibilang terpaksa melakukannya. Seakan keadaan itu belum cukup konyol, aku pun harus berlarian memakai seragam oranyeku—seragam pemadam kebakaran—lengkap dengan helmnya pula. Orang yang melihatku pasti berpikir aku sedang berusaha secepat mungkin mencapai lokasi kebakaran. Yah, meski pemikiran mereka salah besar aku mensyukurinya, sebab berkat itu para pejalan kaki langsung memberiku jalan ketika aku ingin lewat.
Semua ini adalah kesalahannya. Kesalahan si gadis gila itu.
"Kalau kau memang cinta, kau harus datang!"
Hanya itu yang dikatakannya semalam. Tanpa peduli jika hari ini aku masih harus mengikuti pelatihan dia memberiku ultimatum. Dan aku cukup mengenalnya untuk tahu jika aku tidak datang malapetaka akan menimpaku.
Sungguh, tak ada lagi yang kuinginkan selain sampai di tempatnya sekarang!
.*.
Seminggu yang lalu (28 Februari 2016):
"Apa yang kita lakukan di sini?"
Fuko tersenyum padaku dan melangkah hingga ke tengah kebun yang termasuk dalam area sebuah hotel berbintang.
"Kita sedang mengecek tempat resepsi," sahutnya santai.
"Resepsi apa?" tanyaku bingung.
"Pernikahan." Lagi-lagi jawaban santai keluar dari mulutnya. Jawaban santai yang membingungkanku.
"Siapa yang akan menikah?"
Fuko menelengkan kepala, mata hazelnya menatapku. "Kau pikir siapa?" tanyanya dengan senyum.
Memiliki Kaminari Fuko sebagai kekasih membuatku mencoba belajar menjadi orang yang sabar, dan itu sangat sulit karena aku bukan tipe penyabar.
"Kau harusnya menjawabku, Fuko."
Senyum kembali menghias wajah cantiknya. Ia berputar di tengah kebun, gerakannya membentuk sebuah tarian anggun. Ia terus menari, berputar mendekatiku, dan akhirnya berhenti tepat di depanku.
"Kita yang akan menikah," ujarnya polos.
"Apa?!!!" Aku berseru hingga menarik perhatian tukang kebun dan beberapa karyawan hotel.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Crazy Girl
FanfictionKau membawa kegilaan ke dalam hidupku. Tetapi justru kegilaan itu yang membuatku tergila-gila padamu.