Kenapa

3.2K 647 32
                                    




~

01

KENAPA? Kenapa dia? Kenapa begini? Kenapa begitu? Kenapa ... bukan aku?

Selalu, setiap hari, ada saja kata kenapa dalam hidup kita. Bertanya, terus bertanya, tanpa ada satupun yang mendapat jawaban. Kalaupun ada jawaban, mungkin tidak akan memuaskan rasa penasaran ini.

KENAPA? Kenapa dia populer? Kenapa aku tidak?

Dalam lingkungan sosial, selalu saja ada pertanyaan begini. Kenapa? Kenapa dia? Kenapa bukan aku? Rasa iri memang sudah alamiah dalam diri manusia. Yang berbeda adalah, bagaimana cara kita menyikapi itu semua.

"Kanya dapet peringkat satu lagi!"

KENAPA? Kenapa bukan aku? Kenapa dia?

Pagi itu, aku kembali bertanya-tanya dalam diriku. Kenapa? Kenapa bukan aku saja? Bukankah aku yang belajar lebih keras? Aku jadi membenci Biologi yang menerangkan kalau kepintaran juga berasal dari gen orang tua.

Padahal, aku selalu mengumpulkan tugas pertama, sedangkan dia? Dengan modal penjilatnya, mendapatkan peringkat itu. Hanya karena aku payah dalam berkata-kata manis, aku dianggap kalah.

"Kemarin aku membeli ponsel keluaran terbaru loh!"

KENAPA? Kenapa dia? Kenapa tidak aku saja?

Sekali saja, aku ingin merasakan kebahagiaan itu. Kebahagiaan dilimpahi harta. Sebut aku serakah, tetapi bukankah semua manusia juga begitu?

Sehari lagi. Satu hari lagi kulalui tanpa mendapat jawaban atas pertanyaan-pertanyaanku.

Kenapa dan Jawaban [3/3 END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang