02

6.2K 354 12
                                    

Hal apa yang paling bikin lo kesel, diputusin pacar? Di selingkuhin? Kalo bagi Dilla hal yang paling membuatnya sebal adalah, berada di sebelahnya bu Leli, bukannya apa, tapi guru BP Dilla yang kalo dandan kayak ondel ondel itu terkenal sangat jorok karna jarang mandi

Jadwal mandinya tuh seminggu cuma sekali, dan itu pas dia hari libur aja, kebayang nggak sih satu minggu nggak mandi mandi? Di tegur? Udah sama pak Budi selaku kepala sekolah, eh tapi ya namanya ibu ibu kan ya nggak mau kalah gitu deh, tau kan asas yang bilang 'ibu ibu selalu benar?' jadi mau ditegur gimana pun bu Leli akan selalu menang karna dia selalu benar

Kembali ke Dilla yang saat ini sedang menahan bau serta rasa sakit ditelinga akibat jeweran bu Leli, dia sudah bisa menebak akan di bawa kemana, dan tepat sasaran, sekarang Dilla sudah berada di ruangan favorite-nya alias ruang BP, tempat dimana semua murid menghindari masalah agar tidak masuk ke dalam ruangan berhawa panas itu, tapi Dilla selalu saja mencari gara gara dan berujung di dalam ruangan itu bersama ondel ondel, eh maksudnya bersama bu Leli

Dilla mengetuk pintu ruangan dengan sopan, lalu masuk mengikuti bu Leli dengan senyuman "Assalamualaikum..." ujarnya mengucapkan salam dengan ramah

Di dalam ruangan itu sedang ada beberapa guru seperti pak Harun selaku guru bahasa inggris, bu Jeni guru bahasa Jepang dan ada beberapa guru lainnya, tapi tidak satupun dari mereka yang menjawab salam dari Jeila, yang ada mereka hanya memanglingkan wajah mereka

"Bu.. Pak.. kalo ada orang salam itu di jawab dong, dosa tau kalo orang salam nggak di jawab" ucap Dilla menceramahi

"Waalaikumsalam Warohmatullahi Wabarakatu" akhirnya guru guru yang wajahnya sudah masam itu menjawab salam dari Dilla, yang pasti dengan sangat tidak ramah

Dilla cengengesan melihat respon guru gurunya "Nah gitu dong" katanya masih cengengesan "Jadi bu Leli, ada apa membawa saya ke syurga ini?" pertanyaan yang entah itu berfaedah atau nggak, tapi yang pasti itu mampu membuat para guru yang sedang di dalam ruangan itu mendumel sendirian

Bu Leli duduk di bangku kebanggaannya, diikuti dengan Dilla yang ikut duduk di bangku yang berhadapan dengan bu Leli "Dilla.. Dilla.. kamu tuh ya, kok-"

Sebelum bu Leli melanjutkan perkataannya, Dilla memotong "Bu.. kalo ibu mau nanya saya tentang gimana supaya bisa banyak pacar, empat mata aja bu, nggak enak disini banyak nyamuknya, nanti digigit loh bu" katanya sambil melirik guru guru yang masih duduk dengan tenang tidak jauh dari mereka

Pak Harun beridiri "Maksud kamu saya nyamuk gitu?" tanyanya kesal

Dilla menggeleng dengan wajah polosnya "Nggak kok, emang saya bilang pak Harun sama bu Jeni itu nyamuk karna denger omongan saya sama bu Leli, kan nggak pak, saya bilang disini banyak nyamuk, bener nggak? Tuh kan tuh nyamuk" ujar Dilla sambil menepuk tangannya seolah ada nyamuk di depannya

Mulai geram dengan celotehan Dilla, pak Harun keluar dari ruangan, diikuti dengan bu Jeni dan beberapa guru lainnya, Dilla mulai cengengesan kembali melihat itu semua, entah kenapa dia bahagia melihat wajah wajah kesal dari gurunya tersebut

"Ayo bu, dimulai konselingnya, saya udah siap" ucap Dilla duduk manis tepatnya sih sok sok manis gitu

Bu Leli memijat pelipisnya "Saya itu udah nggak tau lagi harus ngasih hukuman apa ke kamu, di suruh berdiri di bawah tiang bendera kamu malah makan bareng teman temanmu itu, disuruh nyiram taneman kamu malah main air sampe satu sekolah becek, disuruh bersihin toilet, toilet cowok yang kamu bersihin sampe sampe mereka pada teriak, kamu tuh harus saya hukum apa lagi sih Dilla?" ucap bu Leli panjang kali lebar, Dilla jelas saja tidak mendengarkan, ia malah mengangguk anggukan kepalanya seolah ada alunan music yang terdengar membuat bu Leli semakin emosi "DILLAAA!!!"

 Iced Coffee (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang