The Biggest Problem (Chapter 13)

357 17 6
                                    

*Author's POV*

Sesuai dengan janji Larissa, ia pun akhirnya menginap di rumah Bara untuk menghibur sahabatnya itu. Bara merasa lebih baik jika Larissa ada di sebelahnya. sama dengan Larissa. ia pun bisa melupakan perasaannya sejenak. Meskipun sampai kapanpun, perasaan sakit hatinya tak bisa hilang jika ia terus-terusan berdiam diri tanpa melakukan apapun.

Sementara Harry, ia masih perang dingin dengan Gemma. Gemma menghindari Harry dan Harry juga masih kesal dengan kakaknya itu. Orang tua mereka sadar atas perubahan sikap kedua anaknya tersebut. Awalnya mereka tahan saja dengan sikap mereka berdua. tapi lama kelamaan, semua ini membuahkan pertanyaan dari Des dan Anne karena hubungan mereka berdua tak kunjung membaik. Tetapi mereka tak berusaha untuk mengusik kehidupan kedua anaknya dulu. Sehingga akhirnya mereka berdua pulang ke Inggris. Siapa tahu jika mereka kembali, kedua anaknya sudah berbaikan dan bisa di tanya baik-baik mengapa kedua anaknya bertengkar.

Lalu Niall? Yap, Niall pun berusaha untuk move on dari Larissa meski berat. Keempat sahabatnya terus menghibur Niall. Hanya bersama keempat sahabatnya Niall bisa ceria lagi. Lalu, semua cewek langsung mengejar-ngejarnya setelah mengetahui Niall single. tetapi semuanya tak di gubris karena tak ada yang seperti Larissa di dunia ini (susah sih kalo orang patah hati)

Bailey? Bagaimana dengannya? Bailey hidupnya tentram-tentram aja tuh. nggak sadar kalo ada dua cewek yang naksir dia. Bailey emang kurang peka sama cewek kecuali sama keluarganya. Tapi sekalinya sayang sama cewek, udah deh mau angin badai tsunami gempa bumi juga di terjang buat ceweknya. nggak deng nggak selebay itu. yang jelas, Bailey itu sebenernya peka tapi cuek. kecuali kalo dianya yang udah tertarik duluan.

Tapi apa emang hidup itu mudah? engga kok. rumit banget malah.

sip, ini penulisnya jadi nyebelin.

*Gemma's POV*

Gue dan Harry masih saling nggak mau ngomong. Tapi gue nggak peduli. Siapa suruh dia jatuh cinta sama Bara! Gimanapun juga, gue yang lebih dulu suka sama Bailey dan gue nggak bisa lupain Bailey. gue juga bingung, kenapa gue bisa suka banget sama Bailey. tapi yang jelas, gue bego banget, baru sadar perasaan gue saat gue putus sama cowok gue dan pertunangan itu pindah ke tangan Harry dan Bara. harusnya gue yang jadi anggota keluarga Collins! bukan Bara yang jadi anggota keluarga Styles. meski nggak ada bedanya, tapi tetep aja gue nggak mau jadi sodara sama Bailey.

Dan gue juga nggak mau Bara jadi orang yang ngedampingin Harry. Mau dia orang kaya kek, emang gue peduli. attitude-nya nggak banget. apalagi penampilannya. nggak stylish abis. ew kampungan. bagusan juga Karolina kemana-mana.

Harry: gue mau ngomong sama lo

Sialan, kenapa tiba-tiba dia udah ada di depan gue? kayak setan aja nih adik gue

Harry: plis, Gem, gue mohon sama lo. izinkanlah gue nikah sama Bara

Gemma: sori Haz, nggak bisa

Harry: gue tau perasaan lo ke Bailey sama kayak perasaan gue ke Bara. tapi plis, Gem, untuk kali ini aja gue mohon sama lo, lo ngalah sama gue, Gem. selama ini gue sebagai adik selalu ngalah sama lo, untuk kali ini aja, Gem. gue mohon

Gemma: nggak bisa sori

Harry pun ninggalin gue dengan raut muka kecewa. Gue sebenernya nggak mau ngeliat adik gue sedih. gimanapun juga dia adik gue satu-satunya. tapi gimana? gue sayang sama Bailey. emang gue sama Harry sodara sejati ya... gue sayang Bailey, Harry sayang Bara.

Tapi gue nggak bakal nyerah soal Bailey. gue harus bikin Harry dan Bara nggak saling sayang, baru gue rebut hati Bailey.

Gue akhirnya telepon Karol.

Pure LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang