Part 1

138 6 0
                                    


Sebelumnya sorry ya kalo ceritanya agak amburadul ( berantakan ),soalnya ini baru pertama jadi masih kaku takut ada yang salah dalam bahasa yang kurang enak.

Happy reading..

~~~~~~~~~~~~~

Azkia pov

"Rambut udah.
Baju udah.
Sepatu udah.
Make up udah ga terlalu menor,kayanya udah siap semua".

"Cie akhirnya adek abang udah sidang aja berarti bentar lagi mau wisuda".ucap bang el sambil mendongkakkan kepalanya di balik pintu.

"Ehh abang ngagetin aku aja,gimana penampilan kia udah rapih belum?".

"Udah cantik kok kamu kan adek abang selalu sempurna".

"Ihh..abang selalu gitu".

"Kan abang ngomongnya fakta,kalau adek abang yang satu ini cantik".ucap kakakku.

"Ya udah yuk kita sarapan ntar aku telat lagi".ucapku sambil menarik bang el ke ruang makan.

Akhirnya hari ini aku bakalan sidang setelah 4 tahun menjadi mahasiswa dan mempunyai gelar sarjana,oh iya kita belum kenalan namaku Azkia Alzahra Tiramukhti,kalau keluarga atau teman dekat menanggilku dengan sebutan kia,mungkin aku gak kaya cewe-cewe kebanyakan yang mempunyai badan tinggi semampai dan bentuk badan kaya gitar spanyol..hahaha maksudku langsing,tapi aku mempunyai tinggi badan yang menurutku cukup tinggi sekitar 160 cm,dan bentuk badan tidak terlalu gemuk sekitar 85 kg cukuplah untuk ukuran mahasiswa,kalian pikir aku tergoda untuk menurunkan berat badanku seperti kebanyakan cewe-cewe itu?jawabannya tidak karena aku mensyukuri apa adanya diriku.Tidak seperti mereka yang rela tidak makan hanya untuk penampilan,dan selalu memakan vegetarian,menurutku makan adalah surganya dunia makan tanpa memikirkan berat badan yang akan membengkak.

Aku juga termasuk pencinta coklat,makanan yang manis-manis,makanan yang bahkan sangat di hindari oleh cewe-cewe yang lain.

Aku anak dari pasangan Fahmi Tiramukhti dan Cantika Diningrum Tiramukhti dan jangan lupa abangku yang tampan satu ini Azziel Tiramukhti.

Sedikit bercerita tentang abangku ini adalah seorang dokter di rumah sakit yang cukup terkenal di jakarta,dia juga sangat cerdas bahkan dia mendapatkan beasiwa dari SMA sampai kuliah kedokteran di luar negri.Dia mememilih mengejar cita citanya di bandingkan menjalankan perusahaan papa yang sudah maju,katanya sih dia pengen usaha sendiri dari bawah tidak langsung menikmati enaknya saja dan menirutnya jika kalau ingin menjadi orang yang sukses harus merasakan dulu pahitnya kerja keras.kalau kata pepatah sih berrakit rakit dahulu bersenang senang kemudian.Dan telah terbukti sekarang abangku telah menjadi seorang dokter terkenal.Kurasa perkenalannya sudah cukup kita kembali ke cerita ok ;).

"Pagi papa,pagi mama".ucapku sambil mencium pipi mereka.

"Pagi sayang".jawab mama dan pap serempak.

"Wiss jawabnya kompak banget".ucapku.

"Iya dong dek kan mama sama papa selalu kompak"ucap bang el sambil menarik kursi di sebelah kiri papa.

"Iya dong kan bikin kalian juga papa sama mama kom..awww kok di cubit si mama sayang kan sakit"ucap papa belum menyelesaikan kalimatnya karena mama mencubit lengan papa.

"Iyalah papa ngomong gitu di depan anak-anak di meja malan lagi".ucap mama sambil cemberut.

"Ohh kalo gak di meja makan dan  gak di depan anak anak boleh gitu".goda papa yang membuat pipi mama merona.

"Ihhh papa apaan sihhh udah ah sarapan ntar kia telat lagi"ucap mama salah tingkah.

Aku dan bang el hanya menahan tawa melihat tingkah orang tua kami,inilah salah satu perilaku ke harmonisan rumah tangga mereka.
Aku mempunyai impian bembina rumah tanggaku seperti mereka yang selalu di penuhi dengan canda tawa,dan memiliki suami kaya papa yang selalu perhatian,selalu memberi kejutan yang romantis ahhh jadi pengen cepet nikah.

Ketulusan & Keiklasan HatiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang