You can do anything in front of me, you can say anything
My heart is endless, that's how big it is
Tell me what you want, it can be anything
My lyrics are you, I will sing of you
.
.
.
"Jae, pacarmu sudah menunggu di depan!"
"Neee"
Kim Heechul menghela nafas pendek seraya mendudukkan dirinya di kursi meja makan. Mencoba mengabaikan suaminya yang sedang tersenyum geli memperhatikan dirinya.
"Oh come on, Gege, perhatikan saja koran pagimu itu" Gerutu Heechul kesal.
Hangeng Kim mengindikkan bahunya. Ia menyibakkan korannya dan menyesap teh madunya yang mengepul hangat. Tidak lama kemudian suara langkah kaki terdengar menuruni tangga. Namun suara berisik itu belum cukup kuat untuk membuat sepasang kekasih itu menoleh kepada si pembuat suara.
Kim Jaejoong memang selalu seperti itu setiap pagi.
"Selamat pagi semuanya!" Seru pemuda cantik berseragam itu.
"Kau harus berhenti berlatih sampai larut malam, Jae, apa kau tidak kasihan pada Yunho yang selalu menunggumu eoh?" Tegur Heechul membiarkan si tunggal Jaejoong mengecup pipinya.
"Tidak lama lagi festival sekolah akan berlangsung, Umma, Yunnie sudah tahu kok"
"Terserahlah, cepat habiskan sarapanmu"
"Aku sarapan di jalan saja"
Pria cantik itu segera menyambar selembar tissue di atas meja dan menaruh roti bakarnya di sana. Ia meneguk susunya dengan cepat dan segera berlari menuju pintu depan.
CKLEK!
CUP!
"Owh! Yunho! Kau mengagetkanku!" Pekik Jaejoong membesarkan mata bulatnya mendapati bibirnya dikecup tepat setelah ia membuka pintu.
Namja tampan bernama Jung Yunho itu terkekeh geli. Ia mengacak rambut Jaejoong yang sudah menggigit roti bakarnya.
"Kau harus menghentikan kebiasaan itu, aku lebih suka kalau kau menciumku dengan persiapan terlebih dahulu" Ujar Jaejoong mengerucutkan bibirnya.
Yunho menggandeng tangan kekasihnya dan menggiringnya untuk masuk ke dalam mobil miliknya. Ia hanya bersenandung tidak jelas menanggapi keluhan kekasihnya.
"Aku sedang menulis lagu baru sekarang" Ucap namja cantik itu ketika Yunho sudah melajukan mobilnya.
"Oh ya? Apa itu lagu untukku?" Sahut Yunho menaikkan alisnya walaupun pandangannya masih fokus ke depan.
Jaejoong tertawa, ia mengangguk membenarkan.
"Akan kutunjukkan kalau lagunya sudah siap, tapi kurasa akan memakan waktu yang cukup lama"
"Hm? Kenapa begitu? Seingatku kau masih si jenius Jaejoong"
"Karena lagu ini tentang perasaanku untukmu, baka!"
Yunho tersenyum.
"Kita akan sampai di parkiran beberapa menit lagi, jadi kenapa kau tidak memberiku ciuman selamat pagi sekarang?" Ujar namja tampan itu melirik kekasihnya.
Pipi Jaejoong bersemu, ia meninju pelan bahu Yunho.
"Kau masih menyetir, Yun! Jangan macam-macam!"
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE YOU MORE
RomanceSetahu Jaejoong mereka saling menjaga. Setahu Jaejoong mereka saling mengerti. Setahu Jaejoong mereka saling membutuhkan. Tapi sepertinya Yunho tidak peka. Pria itu malah---