Pagi yang cerah, hari ini adalah hari pertama masuk sekolah pada liburan musim panas, namun mata ku dan badan ku yang masih nyaman dengan posisi pertama kali aku membuka mata membuat aku enggan bangun dari posisi tidur ku.
"Nona Reva..." ujar suara seseorang yang sudah tidak asing bagiku lagi.
"Nona Reva, hari ini kau harus sekolah cepat lah, apa kau sudah bangun nona?"sambung suara itu dari balik pintu sembari mengetuk pintu kamar ku, aaah aku sudah tidak tahan
"Iya aku sudah bangun" jawabku sambil membuka pintu,tanda aku mengisikan nya ia masuk
"Ini baju seragam mu hari ini Nona serta perlengkapan yang lain. Apakah nona ingin mandi dengan sabun aroma bunga Lavender? " tawarnya
"Iya apa saja, seperti biasa kau menyiapkan dengan rapih hari ini Will " puji ku
"Kalau seorang pelayan keluarga Phantom tidak dapat melakukan hal ini apa yang akan terjadi nanti? " ujar nya dengan kalimat yang ia sering katakan pada ku waktu kecil, selagi Will menyiapkan perlengkapan mandi ku aku melihat ini sebagai kesempatan untuk tiduran sebentar,
Will adalah pelayan ku dari kecil kira kira ketika aku berumur 5 tahun dan dia sudah berumur 7 tahun ,jadi bisa dikatakan kami adalah sahabat lama, meskipun begitu ia tidak pernah berlaku tidak sopan pada ku, keluarga mereka memang secara turun temurun adalah pelayan kepercayaan keluarga kami, yang ku tahu Bibi May dan paman Roger adalah kakek Will.
"Nona ,Air nya sudah siap silahkan anda mandi, saya permisi untuk menyiapkan sarapan nona"pamitnya lalu membungkuk hormat kepada ku
"Iya Will " restu ku, ia pun keluar dari kamar tidur ku dan menutup pintunya, aku pun segera masuk ke kamar mandi, melepas baju tidur ku dan pakaian dalam ku, langsung aku memasukkan kaki kanan ku disusul kaki kiri ku, air hangat dan wangi lavender memanjakan tubuh ku, tapi sayang nya aku tidak boleh berlama lama, karena aku bisa terlambat untuk sekolah.
*gambaran seragam (mendukung imajinasi penbaca)
Usai mandi aku langsung memakai seragam sekolah musim semi ku yang berbentuk gaun panjang namun tidak terlalu lebar ,warna nya hijau kehitaman dengan topi bundar yang berwarna sama,tak lupa sepatu pantofel dan sarung tangan berenda,oh juga hal terpenting adalah menggulung rambut merah ku, selesai memakai seragam aku langsung menuju ruang makan di lantai 1 .
"Selamat pagi semuanya" salamku pada mereka semua, hal ini adalah salah satu peraturan di keluarga phantom
"Pagi re, cepat lah makan sarapan mu. 30 menit lagi kalian akan berangkat sekolah, ingat anak anak di hari pertama kalian jangan membuat onar lagi ya? " ujar Bibi Rou.
*ilustrasi pembawaan Rousella felix phantomhelf (hanya untuk mendukung imajinasi pembaca)
Aku pun duduk di sebelah sepupu ku Alex robert phantomhelf anak ke 3 dari bibi Rousella Felix phantomhelf yang berumur 31 th dan paman Robbin Jill phantomhelf yang berumur 36 th ,di samping kanan ku adalah Diana whitney Phantomhelf kakak ke dua Alex berumur 18 th , samping kanan Diana ada sepupu bungsu ku namanya Gisellia Jasmine Phantomhelf berumur 11 th dan samping kanan Paman Robbin ada anak sulung nya bernama Edward Dawney Phantomhelf berumur 20 th
"Re,tolong ambilkan roti tawar di depan mu " pinta Alex
"Selai nya nggak sekalian Al?"ujar ku
"Boleh deh , yang cokelat ya re"pinta nya,aku pun mengoleskan selai cokelat untuk Alex dan menaruh di hadapannya ,selang beberapa detik paman Robin mengetuk gelas Wine nya yang menimbulkan bunyi dentingan yang berarti akan ada pengumuman penting."hari ini adalah hari masuk pertama kalian setelah liburan musim panas,genap sudah 17 bulan purnama jiwa panah Reva dan jiwa pedang Alex dengan ini aku berpesan agar kalian tidak mudah terpancing para syodo yang menyamar menjadi siswi atau siswa di sekolah"ujar paman Robin serius. kami hanya mengangguk menatapnya tanda mengerti
"mari anak anak ,percepat mengunyah kalian,paman sam dan frenkie sudah menunggu kalian,cepat cepat"ujar bibi Rou yang mulai mengurusi kami satu per satu,dimulai dari pita rambut gisell sampai dasi paman Robin ia urusi,pantas saja dirinya amat disayang paman Robin.
dalam lamunan tiba tiba alex menarik lengan baju ku,"hei! cepatlah lambat,kau akan dicium oleh anjing kepala sekolah nanti jika tidak cepat cepat sampai"ujarnya dengan mulut penuh selai cokelat.
"revaaa! buku sejarah mu!"teriak Edward dibalik punggung Diana. Ku tepuk jidat dan berputar menghampiri Edward ,tarikan Alex yang terlepas sangat membekas di lengan baju ku.
"Aduh reva,cepatlah bodoh!" Aku pun mulai kesal dengan tingkah Alex yang melebihi Diana.
Didalam kereta aku hanya diam, hari pertama setelah libur panjang amat sangat buruk,siapa sih yang mau diteriaki seperti itu.
"Diana apa kau nanti ada acara selepas sekolah?"tanya Gisell memecah keheningan
"Tidak,apa kau perlu sesuatu?"respon diana
"Aku lupa bilang pada ibu kalau besok aku harus membawa peralatan mengukir tapi aku lihat tadi malam kayu ukir nya sudah habis"ujarnya
"Baiklah,nanti kita akan pergi ke daerah greed untuk mencarinya bersama mu. Jadi Alex nanti tolong sampaikan pada ibu ya untuk menjemput ku pukul 7 malam di pohon ek dekat kuil " pinta diana
"Iya aku mengerti"ujar nya pelan
"Reva,di belakang mu ada sinar emas!" Teriak Diana mendadak.
"Hah?mana?aku tidak melihatnya?"ujarku bertanya padanya keheranan
"Ih aku kan bisa melihat suara ! Padahal sudah 5 musim kau tinggal bersama ku"
"Hehehe,maafkan aku harap maklum,aku belum terbiasa menghafal kemampuan kalian"ujar ku
Sekolah ku sebenarnya tidak terlalu jauh,terletak di kota Sura dekat danau yang berisi Hiu jinak pemakan plankton yang bisa kita pegang saat festival Jejiko. Konon dahulu ada petarung yang menantang dewa api di dekat danau,peninggalan nya hanya sebuah batu pijakan kaki.
Hari ini terang ,awan hanya sedikit sekali.udara nya segar dan tercium bau payau. Andai ibu ku bisa mengantarku sekolah seperti anak lainnya saat masuk ke sekolah pindahannya aku pasti senang sekali. Nyatanya tidak,ibu dan ayah ku melayani ketua clan di tingkat 9 kota marang ,kota yang amat tua dan jarang orang pergi kesana itu lah alasan mengapa ketua clan memilih tempat itu sebagai markas para "anrel" banyak perwakilan clan yang hadir sebagai penasihat. Contohnya ayah dan ibuku yang harus mewakili clan phantom.
Untung saja paman Robbin mau menampungku sepenuh hati,aku sudah menganggap adik ayah ku sebagai ayahku sendiri,dan bibi rou sebagai ibuku sendiri. Aku hanya bisa bertemu mereka saat saat tertentu saja. Mana mungkin ada anak yang tak merindukan orang tuanya...
KAMU SEDANG MEMBACA
Pembatas Kematian
FantasyKami akan melindungi manusia dari perbuatan bunuh diri