Sekitar abad ke-7 M ada sebuah daerah yang dikenal dengan sebutan Romurcus, yang dipimpin oleh seorang cendekiawan genius. Ia suka sekali membuat eksperimen yang menentang hukum alam, dan percobaan yang tak masuk akal lainnya.
Diusianya yang dibilang masih belia, ia sudah banyak menghasilkan inovasi yang menakjubkan namun tak satupun yang dianggap dan diterima oleh masyarakat. Karenanya ia kerap dianggap orang gila.
Sampai pada suatu saat, istrinya hendak melahirkan darah daging pertama mereka. Namun Tuhan berkehendak lain, saat sang istri tengah berjuang untuk melahirkan sang buah hati tercinta, sang istri tidak kuat untuk menahan semua rasa sakit yang ditimbulkan akibat proses melahirkan. Karena sang cabang bayi belum keluar, dan sang ibunda sudah terlebih dulu meninggal dunia, dan hal itu menyebabkan sang cabang bayi pun tidak dapat terselamatkan.
Peristiwa itu tak semata-mata dapat diterima oleh sang suami, dia sangat terpukul karena kehilangan kedua keluarganya yang satu-satunya ia miliki hingga Tuhan merampas mereka.
Ia benar-benar tidak terima atas semua yang menimpanya. Pikirannya terus menerus bergejolak, dia tak habis-habisnya memaki Tuhan atas segalanya. Tanpa henti dia berpikir mengapa Tuhan tega membuat makhluk selembut dan selemah wanita hamil dan melahirkan.
Sampai ia bertekad untuk membuat sebuah rekayasa genetika yang dapat membuat pria dapat mengandung dan melahirkan. Kedengaran mustahil memang, tapi untuk itulah ia disebut dengan cendekiawan gila.
Walau ia telah melakukan ratusan kali percobaan dan ratusan kali pula mendapat kegagalan, tak pernah sedikitpun terbesit dalam pikirannya untuk menyerah apalagi membatalkan eksperimennya yang satu ini. Eksperimen ini tidak main-main, karena membutuhkan manusia sungguhan untuk dapat mewujudkan impiannya.
Ratusan kali gagal berarti telah ratusan orang yang mati di tangannya. Akibat ulahnya ini, kini ia diusir dari desa tempat kelahirannya sendiri. Dan disinilah ia berada, di suatu tempat yang ia namai Romurcus.
Tempat ini berpenghuni orang-orang yang masih memiliki pikiran yang primitif. Kondisi inilah yang ia manfaatkan, ia datang dan mengaku sebagai dewa yang akan mengangkat drajat kehidupan mereka.
Tentu saja, penduduk sekitar langsung percaya begitu saja. Mereka bahkan memujanya bak Tuhan mereka sendiri. Ia sampai dibuatkan rumah yang dapat dibilang sangat mewah pada masa itu.
Di rumah itulah ia mulai kembali merancang eksperimennya yang sebenarnya telah selesai, namun hanya butuh penyempurnaan. Tentu saja dalam eksperimen ini membutuhkan manusia sebagai bahan percobaan penanaman gen.
Untuk itu, ia memerintahkan kepada seluruh rakyatnya untuk memberinya 20 anak laki-laki dengan alasan sebagai tumbal untuk memakmurkan penghidupan rakyat.
Dari ke-20 bayi laki-laki, hanya beberapa saja yang dapat bertahan hidup, tetapi tidak lama. Yang berhasil hidup setelah ditanam gen tersebut hanya bertahan selama sekitar 2 bulan, dan kini yang tersisa hanya ada satu saja.
20 tahun berlalu, satu-satunya bayi percobaan yang masih hidup telah tumbuh dewasa menjadi seorang pria yang sangat cantik, bahkan kecantikannya melebihi setiap wanita yang ada. Oleh karena itu, banyak pria yang menginginkannya.
Peperangan pun tak terelakkan, banyak pria yang saling berperang membunuh satu sama lain hanya untuk memperebutkan pria ini. Tidak hanya pria dari dalam Romurcus, tetapi juga dari luar desa atau bahkan dari tempat yang jauh.
Berita tentang adanya pria cantik yang dapat memberikan keturunan ini memang sudah sangat menyebar luas keseluruh penjuru. Sang cendekiawan yang kini memang benar-benar dianggap dewa sungguhan ini tidak tinggal diam.
Awalnya ia memang senang melihat kehancuran akibat perebutan atas eksperimen nya, karena itu berarti dunia telah mengakui kehebatan dan keberhasilannya. Namun kini ia bertindak untuk menghentikan segala kekacauan ini.
Dengan satu cara, yaitu mempersunting karya nya sendiri.
Setelah sepuluh tahun mereka menikah, mereka dikaruniai dua anak laki-laki. Anak pertama seperti pria pada umumnya, namun yang kedua memiliki ciri fisik yang lembut dan cantik seperti ibunya. Setelah keduanya beranjak dewasa, anak pertama memiliki kekuatan yang luar biasa kuatnya ia juga sangat tampan dan rupawan, tetapi anak yang kedua memiliki fitur yang sama seperti ibunya, perawakannya pun serupa dengan sang ibu.
Dapat disimpulkan bahwa keturunan dari experimen genetika ini akan menghasilkan manusia yang tangguh dan rupawan ataupun yang lembut dan cantik, dan masing-masing dari mereka memiliki kekuatan tersendiri. Keturunan yang memiliki ciri fisik yang tampan maupun cantik dan juga tangguh disebut "carrier". Kemungkinan untuk melahirkan spesies carrier ini tidak terbatas dan bisa berupa laki-laki dan juga perempuan. Namun hanya akan memiliki satu anak laki-laki yang menuruni bakat dari sang ibu. Kini laki-laki seperti itu disebut "bearer".
***
YAAAAA ADA CERITA BARU!! //hush
sebenernya masih mau dijadiin draft aja karena mau nyeselsain ff nya Mingyu/? :")
Tapiiiii kayanya publish aja deh, soalnya ceritanya pasaran.. takut keduluan orang :VDAAAAN karena kecintaanku terhadap mpreg, jadi ceritanya ga jauh-jauh dari mpreg ^^"
jadiii, menurut kalian gimana? Suka apa engga? Pengen liat juga seberapa banyak yang minat sama ff macam ini.. jujur aja ya// :'
Vote and Comment nya yaaaw~~~<3
YOU ARE READING
ROCK MY HEAD
FanfictionLebih dari sekedar urusan ketahtaan, keleluhuran, maupun kepercayaan. Ini adalah urusan perasaan. ********************************************************** Main Cast : Yoon Jeonghan, Hong Jisoo, Kim Mingyu, Choi Seungcheol Genre : Yaoi, MP...