satu

504 20 0
                                    


Happy reading

"Kring, kring, kring..."

Suara jam weker yang sudah menunjukkan pukul 06:15 telah membangunkan si trouble maker, yayaya trouble maker siapa lagi kalo bukan Mhita.

Tapi malang nasib jam itu, karena apa? Karena Mhita nelemparnya ke dinding dan berantakan, entah sudah ke berapa kalinya Mhita seperti itu.

Setelah itu dia langsung menuju kamar mandi untuk mandi sekitar 25 menit dia berada di dalam kamar mandi, lalu setelah memakai seragam sekolah barunya Mitha turun untuk sarapan dilihatnya ada Bunda, Ayah, Miko, dan Ghio.

Mithapun sedikit berteriak dari tangga untuk memberi salam "selamat pagi Bun, Ayah dan para monyet. Hahahaha" salamnya sukses membuat Miko dan Ghio melotot padanya, sedangkan Bunda dan Ayahnya hanya tertawa tapi tidak sekencang ketawa Mhita.

"Mhita jangan kek gitu sama sodara sendiri" tegur ayahnya selesai tertawa.

"Iya Ayah" kata Mhita belum berhenti tertawa.

"Ketawa mulu lo, kesedak aja lo situ." kata Miko.

"Aminnn" Ghio mengamini.

"Hoek hoek. Gila amat do'a lo berdua kesedek beneran nih." ucap Mhita sambil memegang lehernya. Sakit.

"Aduh. Kalian ini ribut mulu. Ini minum Mhit!" kata mama menegur anak- anaknya sambil menyodorkan air ke Mhita.

Hening sejenak.

"Mhit, Ayah mau kamu nda pindah sekolah lagi ribet Ayah ngurus- ngurus pindahan kamu sekolah terus. Kalo sekali lagi kamu pindah Ayah nikahin kamu sama tukang sayur depan komplek" ancam Ayahnya yg membuat Mhita membelalakkan matanya. Sementara Miko dan Ghio tertawa. Bunda menahan tawa.

"Setuju Yah" kata Ghio mengacungkan jempolnya.

"Iya Ayah, aku sekolah di mana Yah" tanya gue ke Ayah karena gue gak terlalu mikir sih. Yg penting lulus.

"Kamu sekolah dia sekolahnya Bang Miko dan Ghio." yg hanya disetujui anggukan oelh Mhita.

Miko dengan Mhita beda setahun, Mhita dengan Ghio beda setahun. Jadi Miko kelas 12, Mhita kelas 11, dan Ghio kelas 10.

"Ayo, Ghi kita go to school sekarang." ajak Miko pada Ghio.

"Loh, bentar. Ayah Mhita pergi sama siapa?"

"Kalian pergi bertiga."

"Loh Ayah, Ghio sama Abangkan berangkat pake motor." kata Ghio keknya dia gak terima kalo Mhita sekolah di sana.

"Ini pake mobil. Hati- hati" ndaada yg berani bantah Ayah kalau sudah ini ya ini. Tetap pada pendirian.

Ketiga bersaudara itu menyalami tangan kedua orang tuanya lalu pergi untuk ke sekolah mereka.

〽〽〽

Huh. Cape banget nih ngetiknya.

Dimulmed itu anggap aja mereka bertiga mau pergi ke sekolah.

Jan lupa ya kasih vomentnya. Hargailah biar aku semangat kalo banyak votenya.

Tengkyu💞

Trouble Maker Girl & Annoying BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang