part 1

34 1 3
                                    

Pagi itu, seperti biasa aku menjalankan rutinitasku sebagai seorang pelajar sekolah menengah pertama sebernya hari ini sangat tidak penting bagiku untuk kesekolah karna aku sudah menyelesaikan semua aku sudah menyelesaikan Ujian Nasional ku. tapi semalam icha menghubungi ku bahwa dia ingin aku datang kesekolah untuk membahas tentang perpisahan yang akan dilakukan kurang lebih dua minggu lagi.

Aku pun segera berangkat kesekolah sesampai disekolah aku langsung menyusuri lorong dan tak lama aku berjalan aku mendengar sayup-sayup suara memanggilku "nayla..." kulihat sekeliling ku tetapi tidak ada satupun makhluk ciptaan Allah yang kulihat "nay." Suara itu kembali kudengar namun masih tidak ada tanda-tanda orang disekitar ku. Pikiran-pikiran negatif pun mulai terbelesit dipikiranku. Otak ku mulai memutar kembali memorial ketika Ratna temanku menceritakan tentang penunggu ruang UKS kulihat kesebelah kiriku aku berada tepat didepan ruang UKS. Kupercepat langkahku hingga aku menabrak sebuah ember berisi air pelan milik ob. Aneh ada ember tapi gk ada obnya pikirku. Aku lihat kaki mulusku *asekk* tampak sedikit darah disekitar betisku
"Shitt sapa sih yg naro ember sialan ini disini mana tuh ember gk ada plastik pelindungnya alhasil kakiku kebeset kawat gagangannya". Gerutuku. Ketika sedang menggerutu aku merasakan ada langkah kaki yg mendekatiku tubuhku mulai lemas ketika langkah kaki itu semakin dekat dan tangan asing memegang bahuku. Aku panik dan memberanikan diri membalikan badan *awas aja kau setan kau pikir aku takut denganmu akan kujambak kau dan kuteriakan didepan mukamu jangan ganggu aku dan teman-temanku* kata ku dalam hati, namun ketika aku membalikan badan ku betapa kagetnya aku yang kulihat sekarang adalah Icha sahabatku dan bukan setan jahat jelek yang ada dipikiranku. "Eh lo ca gue kira setan" kataku dengan nada lemas. "Sialan lo. Lg lo kenapa sih gue panggil dari tadi bukannya nyaut malah makin lari" tanya Icha heran. "Gk papa gue takut aja jalan dilorong remang seperti ini sendirian ya gue tau sih ini siang tapi disini gk kenal siang malem tetep aja remang dan anyep suasananya" jawabku dengan nada horror. "Yaelah hari gini masih takut setan? Malu ama jaman bro.. lagi pula dilantai atas kan masih ada yg belajar" jawab icha. " lahh emang lo gk tau cerita sekolah ini cha?" Kataku denga nada berbisik. "Maksud lo?" Tanya icha heran. "Ehh pada ngumpul dimana kok gue gk liat mereka" tanyaku mengalihkan pembicaraan. "Di aula". Jawab icha singkat. Aku pun langsung jalan menuju aula sementara icha dia masih berdiri ditempat kita tadi bertemu dan tak lama ia sadar bahwa aku sudah meninggalkan dia disitu ditempat paling remang dan sepi dia segera beriak memanggil namaku dan mengejarku "nayla tunggu gue" teriaknya. Namun aku tak menghiraukan teriakannya dan segera mempercepat langkahku ke aula.

****
Didalam aula aku langsung duduk ditempat yang disediakan, sementara Icha OMG! aku baru tau dia belum muncul lagi. Padahal tadi dia ada dibelakang ku dan berusaha untuk mengejarku. Yaa walaupun aku tak menghiraukannya dan malah mempercepat langkahku hehe #sahabatgktaudiri😅.

-Icha pov-
"Dasar Nayla gk tau diri udh gue samperin malah ninggalin gue". Gerutu icha.

Kreett

"Njirr suara apa tuh. Kaya suara bangku digeser". Gumam icha.
"Bodo ahh anggap saja dia ngefans sama gue dan mau kenalan ama gue". Celoteh icha.

Dan disaat gue jalan menuju aula suara itu kedenger lagi tapi bedanya suara itu disusul dengan suara jatohnya bangku di ruang musik

Kreekk dubrak

"Ayaamjantanbertelormati". Latah icha. "Tuhh kan gue latah. Tau ah mending gue buru ke aula dan marahin sahabat gue yg gk tau diri itu dri pada gue mati berdiri disini." Gerutu icha sambil lari meninggalkan tempat itu.

***
"Permisi pak maaf saya telat". Sapa gue kepada kepsek sambil menongolkan sedikit kepalanya dipintu masuk. "Ohh iya icha silahkan masuk". Jawab kepsek ramah. Yaa kepsek gue yang satu ini memang baik dan ramah, bahkan dia menyuruh kami memanggilnya dengan sebutan ayah. Bagi yg sudah dekat dengannya pasti mereka memanggil kepsek itu dengan sebutan ayah. "Kamu dari mana saja bukannya tadi kamu bilang mau menyusul nayla, tapi kenapa kamu baru sampai sedagkan nayla sudah dari tadi disini". "Iya pak maaf tadi pas saya ketemu nayla saya suruh dia duluan karna saya mau ke toilet". Jawabku. Yaa aku memang harus sedikit berbohong dan lagi-lagi aku membela sahabatku seharusnya aku bilang saja yang sesungguhnya bahwa nayla meninggalkan ku sendirian -_-#.

She Is My Best FriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang