WARNING: (18+) cerita ini mengandung unsur dewasa, baik dari bahasa kasar maupun kekerasan, dan unsur dewasa lainnya
.
.
.
.
.Langkah kaki tergesa sedikit berlari menuju sebuah pintu yang terbuat dari metal dengan pengamanan tingkat tinggi di ujung sebuah lorong. Dengan sangat hati-hati wanita muda itu menggesekan tanda pengenalnya -yang juga berfungsi sebagai kunci- pada sebuah benda kecil berkedip-kedip di dinding dekat pintu metal tersebut, setelah lampu kecil berwarna hijau menyala, wanita muda itu mendorong pintu metal dengan sedikit kesusahan.
"Pagi, Joongie. Apa tidurmu nyenyak?" ucapnya pada seseorang yang sedang duduk bersandar pada bagian atas ranjang, kepalanya sedikit tertunduk dan matanya terpejam.
Saat kedua mata itu terbuka, sungguh suatu pemandangan indah dari suatu ciptaan yang paling indah di dunia.
"Apa sudah pagi, Minyoung noona?"
Suara merdu dari sosok indah tersebut mampu menyihir siapa saja yang mendengarnya, bahkan wujudnya merupakan dosa besar di antara semua dosa yang pernah dilakukan manusia. Sepasang Doe eyes yang bening bagai kristal, bibir penuh yang merah seperti cherry, kulit putih yang sedikit pucat, dan rambut hitamnya yang bagaikan arang. Sayangnya sosok indah tersebut harus terkurung di dalam sebuah sangkar berukuran tiga meter kali tiga meter, kesalahan dari orang-orang yang telah merusaknyalah yang membuatnya harus terkurung di dalam penjara ini.
"Iya, apa tidurmu nyenyak? Ini minum obatmu, Joongie" ucap Minyoung sambil menyerahkan sebuah cup berisi berbagai macam obat dengan bentuk dan warna yang berbeda-beda.
"Hhhmmm... Joongie sampai bermimpi pergi ke taman hiburan" ucapnya dengan senyum tulus.
Minyoung meneteskan air mata saat melihat seseorang di hadapannya menelan obat yang dia berikan, obat yang sudah bertahun-tahun diminumnya tanpa pernah menolaknya.
.
.
.
.(***)
Hujan mengguyur Seoul dari pagi hingga malam, seakan langit sedang dirundung kesedihan dan terus saja menitikan air mata. Sesosok pemuda tampan menerobos rintikan air hujan, tubuhnya harus rela merasakan dinginnya air hujan yang terus menghantam dirinya. Jadwal perkuliahannya yang padat membuatnya harus pulang malam dan sialnya saat ini dia lupa membawa payung.
Saat dirinya akan memasuki flat yang menjadi tempat tinggalnya, dia melihat seseorang sedang duduk bersandar di depan pintu dengan kepala yang ditenggelamkan di antara kedua kakinya.
Dia mendekati orang itu lalu menyentuh dan menggoyangkan bahunya pelan sambil berharap orang itu masih bernapas, akan menjadi masalah jika orang itu sudah tidak bernyawa.
"Hey, kau masih hidup?"
"Engghh"
Lenguhan terdengar dari orang asing yang ternyata masih hidup tersebut. Saat dia mengangkat wajahnya, pemuda tampan itu seketika terpesona hingga tidak berkedip.
Ya Tuhan, apa dia malaikat yang turun dari langit, sungguh sempurna sekali ciptaanmu.
Seketika pemuda tampan itu tersadar dari keterpesonaannya pada mahluk cantik itu. "Hey, kau siapa? Bagaimana bisa tidur di depan flatku?"
KAMU SEDANG MEMBACA
INSANE
FanfictionWARNING: (18+) FF ini mengandung unsur dewasa, baik dari ucapan maupun tindakan. FF ini hanya berasal dari imajinasi, tanpa berharap apa yang terjadi pada main chara tidak terjadi dalam kehidupan nyata. Yunho menemukan seseorang yang tidak dia kenal...