Fokus (SasuNaru version)

3.3K 251 38
                                    


Burung besi raksasa melintasi langit malam kota Tokyo.

Aku akan kembali untuk mempertanyakan cintanya.

Fokus © NoVizH19

Naruto © Masashi Kishimoto

SasuNaru slight Hint!SasuSaku

Rate T

Parody

Warn: malexmale, OOC, Nista(maybe), typo(s), etc.
.

.

.
Happy Reading ^^
.

.

.


Hujan deras masih mengguyur bumi. Membasahi jalanan yang disesaki kendaraan beroda empat. Semuanya terdiam, mengantri, menunggu giliran untuk melaju menuju tujuan. Entah apa di depan sana yang menjadi penghambat untuk kendaraan melajukan rodanya.

Entahlah.

Kiri.

Kanan

Kiri.

Kanan.

Wiper bergerak seirama, menyeka bulir-bulir dalam jumlah banyak. Bekerja sesuai fungsinya, membantu sosok di balik kemudi untuk memperjelas pandangan.

Sosok lain di kursi penumpang duduk dengan gelisah. Raut gusar tersirat jelas di wajah yang biasa minim ekspresi. Sesekali melirik ke luar jendela, hanya untuk mendapati rintik hujan dan kendaraan lain yang tak bergerak.

Pikirannya berkelana. Mengulang memori lalu tentang sosok yang berhasil membuatnya terjebak dalam situasi ini. Membuat jantungnya berdegup semakin kencang dan gelisah semakin melingkupi.

Dirinya harus cepat, tak bisa menunggu kendaraan yang seharusnya membawa dirinya ke tujuan bergerak.

Pintu penumpang dibuka. Hanya perlu hitungan detik hingga tubuhnya berada di luar. Tak mengindahkan bulir-bulir yang mulai membasahi tubuh.

Kepala dengan helaian raven yang mulai basah bergerak ke penjuru arah. Obsidiannya hanya mendapati antrian mobil dan jutaan tetesan air dari langit.

Berlari.

Hanya itu yang terlintas dalam benak. Mencari jalan untuk mencapai tujuannya yang menunggu.

"Tuan!" seruan terdengar. Dirinya berhenti sejenak untuk menoleh ke arah sang supir Taksi yang ditumpanginya. Dirinya tak mampu mendengar apapun. Hanya mampu melihat sang supir menunjukkan barang miliknya di kedua tangan si supir. Sebuah ransel dan sebotol air mineral.

Tidak.

Dirinya tak memiliki waktu yang banyak hanya untuk mengambil kembali barangnya. Tidak. Seseorang dari masa lalu yang selalu dinantinya jauh lebih penting dari benda itu.

Kembali berlari. Mengabaikan sang supir Taksi yang masih berteriak memanggilnya.

Kakinya terus dipacu. Melewati kendaraan yang terjebak kemacetan lalu lintas. Dirinya tak perlu khawatir karena berlari di tengah jalanan yang ramai disesaki kendaraan beroda empat. Tak akan ada kendaraan yang mampu mencelakainya. Saat semua kendaraan bertransformasi menjadi patung besi yang tak bergerak.

Fokus (SasuNaru Version)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang