" sayang pulang nya barengan yah , aku kangen kamu tauk " rengeknya saat bel pulang . "He'eh entar aku anterin sampai rumah" .
" assalamualaikum," salamku saat aku memasuki dalam rumah cowokku , ya azril namanya .
" walaikumsallaam, masuk mees" Jawab seseorang yang berada didalam , dalam keluarga ini memang sudah mengenalku baik, mulai dari mama nya, papanya, tantenya, adik sepupunya, bahkan tetangganya. Kita sudah menjalin hubungan ini kurang lebih 2 tahun, berawal dari aku yang mengejar ngejar nya, memperjuangkanya, sampai titik darah penghabisan selama tujuh bulan. Alhasil dia kudapatkan dan sampai sekarang ini aku masih menyandang gelar sebagai pacar Azril. Cowok yang terkenal kaku, banyak diem nya, sadis, pemain futsal. teringat banget saat pertama kali dia bilang, saat itu bulan perjuangan ku yang ke enam " kamu cantik banget kalau pake jilbab " katanya waktu dia masih soleh, dan mau enggak mau aku harus jadi wanita soleh dadakan , aku yang baru sekolah 1 semester dengan tampilan tanpa jilbab pun segera menggantinya dengan mengenakan jilbab. Yaah bisa ditebak dong akhirnya dia mau jadi pacar aku. Satu,dua,tiga,empat,lima,enam,tujuh,delapan bulan pertama kita bisa lewatin itu sama shalat bareng, saling merhatiin, saling ingatin ibadah, sampai akhirnya aku membawa nya kerumah begitupula dia sesekali membawaku kerumahnya. Kita berhasil meyakinkan orang tua kita. Kita semakin lupa dengan ibadah , kita suka main zina apalagi kalau dirumahnya. Yah mau enggak mau itu alasan kita bertahan karena kita udah saling pernah ngapa-ngapain bersama ,euh. Yah sekali lagi aku bilang enggak ada apa apa di hubungan kita kecuali nafsu, dan amarah. Sampai saat nya kita berhasil melewati ujian nasional , aku dan dia diterima di universitas beda kota yang jaraknya sangat jauh. Kita khawatir untuk LDR , tapi satu yang dapat yakinin hati ini, orang tua ku dan dia yang pernah berkomitmen akan melamar kan kita dalam waktu dekat.
Tepat pada hari rabu , dimana limahari sebelum kita daftar ulang di perkuliahan masing - masing, aku ditelfon mama nya untuk menjenguk azri yang sakit dirumah karena mama dan papa nya akan keluar kota. setelah aku pamit dengan mama ku, dan bisa dipastikan dia akan meng iya kan . Sudah satu jam aku ada di dekat tempat tidur nya. Hanya raut wajah pucat nya yag ku tatap , dia memegang erat tanganku dan aku menggenggam nya , lalu selalu saja dia menyukai apabila aku mengelus lembut kening kiri nya , dia tampak terlelap menikmatinya . Aku kasian pasti aku terenyuh bila belahan hatiku kumat dengan penyakit lambung nya ini, berkali kali aku mencium lembut pipi, bibirnya .yang ada difikiranku hanya mendoakan nya di dalam kataku "yatuhan sembuhkan separuh hatiku ini".
Tok..tokk.. terdengar suara ketukan pintu oleh telingaku. Saat aku akan membukanya ku daratkan satu ciuman lagi di kening azri.
"Assalamualaikum" sapanya lagi pada pintu yang telah kubuka "walaikumsallam, maaf mau nyari siapa ya mbak?" Tanyaku yang sedikit heran melihat bola matanya yang penuh dengan harap dan berkaca-kaca. Dia bungkam dan belum menjawab . " mbak , saya nggak asing sama mbak ini ya" sautku lagi. "Mbaa meesha kan?" Tanya nya sambil memegang perutnya. "saya lina, saya ingin bertemu dengan azri". "Mbak lina jelasin deh ini apa? Dan apa maksudnya mbak datang kesini sambil nangis?" Tanyaku sedikit meninggikan nada bicaraku. Tanganya menggenggam erat tanganku sambil menangis " saya pacar nya azri, sudah ada 7 bulan ini. Saya coba untuk kontak in azri dari kemarin.tapi dia enggak balas satu pun pesanku" .
" hah? Lina? Pacarnya azri? Ini apa apaan sih? Azri sakit dan hari ini aku nungguin dia disini tapi apasih maksut ini semua? Aku gak yakin dia selingkuh lah" bentakku. " mbak meesha tolong saya, sekarang saya mengandung anak azri sudah dua bulan. Saya nggak tau harus gimana? Saya yakin azri akan selalu mempertahankan mbak meesha. Tapi gimana dengan nasib saya" seketika tubuhku pun terasa seperti tak bertulang, yaTuhaan ini ujian apa? "Astaghfirullahaladzim, kamu tega hianatin saya? Kamu tau azri punya pacar kan? Kamu tau kita akan tunangan?" Dia pun membungkam lagi dan menangia terisak isak , aku segera meninggal kan dia yang sudah duduk dikursi teras untuk mengambil tasku yang masih dikamar azri. Aku melihat lagi raut wajahnya yang berbaring diatas ranjang , dia masih saja terlelap "aku pergi dulu ya , kamu baik-baik" hanya itu yanf dapat aku katakan dengan lirih dan air mataku, dan belum juga berhasil membangunkanya, aku segera menuju teras, aku masih melihat lina yang menangis. " azri masih didalam, dia tidur karena sakit lambung, kamu tunggu aja disini, entar dia juga bangun" ketusku. " mbaa... maafin saya" pintanya sambil melihat kearahku , tiba tiba aku terenyuh entah aku menemukan alasan aku terlalu mencintai azri " hatiku masih berat memaafkan kalian berdua, tapi janin itu jauh lebih berarti untuk kalian. Kamu tenang aja. Aku bakal yang jauhin kalian . Aku sudah muak. Tapi aku juga wanita. Aku bisa merasakan kamu, aku pamit" aku tak lagi mau mendengar suaranya aku segera meraih motorku dan pergi meninggalkan rumah azri.Kak syiha, aku minta tolong jagain azri dirumah . Mungkin dia masih tidur.dia tadi sakit. Mama nya masih nanti malam pulangnya. Kalau masih ada perempuan di terasnya suruh dia nunggu azri bangun. Dan menemui nya. Terimakasih
Pesan singkat ini ku kirimkan kakak sepupunya yang kebetulan dekat rumah azri. Aku sudah benar tak bisa menahan perih ini
KAMU SEDANG MEMBACA
Cintai Aku Dan Agamaku
SpiritualHai , masa terindahku. Aku akan berikhtiar dari pegalaman ku di hidup ini, dan aku memilihmu untuk menyempurnakan akhlakku