SEBELUMNYA MAAF MAAF KATA BILA CERITA INI TIDAK MENYENANGKAN.MOHON DI MAKLUMI KARENA CERITA INI ADALAH KHAYALANKU DAN MENCOBA UNTUK AKU TUANGKAN DALAM BENTUK TULISAN.TERIMAKASIH UNTUK PARA SAHABAT PEMBACA. KRITIK DAN SARANNYA YA READERS
Pada abad pertengahan sebelum masehi,di negri umain pangeran ebun hidup. Dia anak dari raja dan ratu umain. Ebun di besarkan dengan cara yang tidak biasa,mengingat dia adalah pewaris tunggal kerajaan umain.
Sejak umur 5 tahun di ajarkan berbagai macam pengetahuan dan beladiri.usia yang cukup fantastis untuk seorang anak dengan tingkat pembelajaran yang ketat.yah...dia adalah pewaris tunggal.
Selama 14 th dia belajar kepada gurunya.ebun pun berhasil melahap habis ilmu yang d ajarkan.
Pada pertengahan suatu malam.pasukan pemberontak berhasil menyusup ke kamar raja dan ratu.pemberontak itu berhasil membunuh raja dan saat kejadian sang ratu bangun dan berteriak"tolong penyusup !!!"teriak ratu
Lonceng tanda ada penyusup pun berbunyi,pasukan penjaga bersiap siaga.masing2 menguatkan indra pendengaran dan mata mereka guna melacak jejak penyusup.
."Penyusup!!itu dia!! penyusupnya!!di atas atap kamar raja!!!"teriak salah satu prajurit.jendral yg sedari tadi ikut siaga,"flying wing".teriak jendral. Jendral itu pun melayang di udara seperti terbang bagai burung sampai di atap kamar sang raja tepat di depan penyusup yang mencoba kabur. Jendral pun menarik pedang wind saber miliknya dari sarungnya dan di arahkan langsung kedepan si penyusup. Tak mau kalah dan tanpa rasa takut penyusup pun mengeluarkan pedang Stonest saber miliknya. Akhirnya pertarungan pun terjadi. "Traaangg . . . tringg...". Suara pedang beradu di udara. Mereka saling serang dan pukul.
Keduanya bertarung di bawah redupnya cahaya bulan.ratusan prajurit penjaga menyaksikan dari bawah. "Percuma kau membunuhku,karena rajamu telah mati di tanganku,jendral",kata si penyusup. Beraninya kau!!! Teriak sang jendral.
Pertarungan semakin sengit dan panas. Satu tebasan mengenai lengan jenderal. Sementara di bawah atap ratu sedang menangis,di panggil nya tabib istana guna menyelamatkan nyawa sang raja. Sekuat tenaga dan pikiran tabib berusaha menyembuhkan luka dan menghentikan pendaharan raja karena bekas tusukan penyusup. Akhirnya setelah berusaha cukup keras,"Maaf yang mulia ratu,saya sudah tak bisa berbuat apa apa lagi".Akhirnya nyawa sang raja tak tertolong, ia meninggal dunia.
Sementara di atas atap sang jenderal masih bertarung dengan si penyusup.menyerahlah kau penyusup!!!kata jendral.tak semudah itu jendral!!!kata penyusup.wind fight saber attack!!!teriak jendral.stone defences wall.penyusup bertahan dari jurus mematikan jendral.
Sang ratu yang tahu penyusup itu sedang melawan jendralnya langsung mengeluarkan sayap hitamnya,ratu yang setengah demon dan manusia terbang dengan sayap hitamnya.dia melayang di bawah redupnya sinar rembulan. Dengan mata merah dan aura hitam.
Sang penyusup yang melihat ratu terbang,seketika itu tau sang ratu murka dan menunjukan sosok yang mengerikan.
Kakinya bergetar tanganya lemas.begitu juga dengan jendral dan seluruh prajurit yang melihat penampakan ratu.
Inikah kekuatan dark lady??.tanya jendral sendiri. Karena begitu marahnya sang ratu tidak mampu menahan emosinya tempat dan tanah di ketarnya bergetar seolah takut dengan kemarahan ratu, lalu sang ratu mengeluarkan jurusnya," Red eyes illuminity". Penyusup terjebak dalam halusinasi seketika merasa tercekik dan panas di tubuhnya meningkat. Beberapa saat kemudian tubuh si penyusup terbakar kemudian menjadi abu.
Sungguh tragis kematiannya.
"Trimakasih yang mulia ratu,karna telah membantu hamba". Kata si jendral. "Segera obati lukamu jendral !". Kata ratu. " Baiklah ratu, terimakasih atas kemurahan dan kebaikan ratu". Kata jendral.
" Dengar...para jendralku dan prajuritku, aku tidak menyalahkan kalian atas kelalaian dan kejadian malam ini. Namun aku yakin, penyusup yang telah membunuh raja kalian adalah salah satu komplotan pemberontak. Aku yakin merekalah yang ada di balik semua ini. Mereka berani mati demi tercapainya tujuan mereka.Besok kita akan makamkan raja kita. Mulai sekarang perketat penjagaan aku tidak mau mendengar ada penyusup lagi!". Kata ratu.Malam itu pun di lalui dengan duka. Ratu tak bisa tidur karna dia terus meratapi kematian raja. Dia duduk di samping jasad raja sambil sesekali mengusap air mata yang menetes di pipinya.
Namun Ratu mencoba menutupi kesedihan dia mencoba menguatkan hatinya. Sang ratu mencoba menyemangati dirinya sendiri. Selain itu dia tidak mau terlihat lemah di depan prajurit dan rakyatnya.upaya prajurit dan rakyatnya tidak menjadi gelisah dan gundah,dan kehilangan semangat. Ratu mencoba tetap tegar tenang dan senyum. Namun sesungguhnya hatinya berkecamuk antara sedih dendam dan luka.
