incomplete part 1

143 8 1
                                    

jessica pov

apa yang ia katakan barusan. mungkin aku hanya salah dengar saja. tapi aku sungguh sangat malu sekarang. sungguh mengapa harus ia yang melihatku tadi.

''arasso chansungssi aku sepertinya harus pergi dahulu mungkin lain waktu kita dapat bertemu'' kataku untuk mengakhiri pertemuan ini agar aku tak semakin malu.

''boleh kah aku minta nomormu ?" katanya sambil mengambil barang yang ada disaku celananya.

''ye.?'' kataku bingung. apakah aku tak salah dengar

"aku minta nomormu agassi'' bagaimana ini aku tak tahu harus berbuat apalagi.

''tapi...''kata kataku terpotong karena ada telpon dari ayahku

''annyeong haseyo appa waeyo appa menelponku saat ini'' kataku pada orang disebrang sana

''oh arasso appa aku akan segera kesana'' akupun mematikan hpku dan memasukannya ketasku

''mian changsungssi aku harus pergi terlebih dahulu, karena aku harus cepat menemui appaku'' lalu aku beranjak pergi tapi tunggu.. sesuatu telah menggenggam tanganku. kuarahkan mataku kepada orang yang sedang menggenggam tanganku ini.

''wae chansungssi''tanyaku bingung

''besok, temuilah aku ditempat tadi pagi saat pagi hari. aku akan menunggumu agassi'' mwo... dia akan menungguku. maldo andwe

''but..''lalu ia tiba tiba pergi dan sekejap ia melambaikan tangan kepadaku setelah itu ia pergi lagi. baiklah mungkin aku akan kesana besok.

akupun memasuki cottage tempat dimana aku tinggal dan saat aku masuk aku menemui appa sedang menonton televisi.

''appa... mengapa appa menelponku apa ada masalah yang terjadi'' tanyaku pada appa yang sedang duduk di kursi dan mengadap ke televisi

''kita akan berangkat ke seoul malam ini karena appa ada urusan mendadak disana. jadi malam ini kita akan pulang keseoul mungkim sekitar pukul 19.00 kita akan berangkat. jadi siap siapkanlah baju bajumu'' kata appa dengan raut wajah yang serius. tapi bagaimana dengan chansung, aku tak mungkin membatalkan ini tapi disisi lain aku sungguh menyesal tak menolak ajakan chansung.
.
.
.ini sudah jam 18.45 malam sebentar lagi aku akan meninggalkan nice. aku masih memikirkan bagaimana kabar chansung, apakah ia akan menungguku atau ia akan pergi dan melupakanku. ini adalah kesalahan sicca-ya ..ini kesalahanmu tak menolak dari awal.

akhirnya akupun terbarang keseoul dan selamat tinggal kota nice dan chansung-a maafkan aku karena sudah membuatmu menunggu nanti. tapi kuharap kau tak menungguku nanti pagi.
.
.
.
akupun sudah sampai dibandara seoul, aku dan appa segera pergi kerumah kami. aku sampi dirumah langsung tertidur karena aku sangat lelah hari ini.

pagi harinya aku bangun dan mungkin berjalan jalan keluar rumah cukup menyenangkan. aku biasanya pergi kesebuah taman bermain cukup sepi memang karena ini masih pagi sekali. akupun bermain main disana cukup untuk menghilangkan rasa penat. ponselku berdering

''sicca-ya neo eodie'' kata orang disebrang sana, ia adalah appaku

''aku sedang berjalan jalan seperti kiasanya appa, waeyo''

''appa harus pergi ke tokyo mungkin 1 minggu appa disana, tak mungkin jika membawa kau bersama appa,jadi kau disini ne. hajiman kau tak boleh macam macam''

''sejak kapan aku macam macam saat appaa tinggal. dan juga mengapa saat itu kau menyuruhku pulang, bukankah dirumah eomma aku lebih baik'' ketusku pada appa

''maafkan appa, appa kira presdir yang ingin menemui appa ingin keseoul tapi ia bilang lebih baik di tokyo saja bertemunya''

''arraso appa'' lalu suara panggilanpun berakhir. sungguh menyebalkan memang jikalau hidupmu ini sangat sepi. ingin rasanya aku tinggal dirumah eomma, pasti disana aku tak kesepian lagi. huh lebih baik aku pergi ke pantai saja mumpung waktu masih pagi.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 10, 2016 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

incompleteTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang