[edited]
Sore yang cerah saat Wonwoo kembali melangkahkan kakinya memasuki cafe. Semerbak aroma kopi kembali memenuhi seluruh sudut cafe. Wonwoo tersenyum mengingat kejadian beberapa waktu yang lalu. Secarik kertas bertuliskan harapan akan hari yang menyenangkan. Bagi sebagian orang, hal itu mungkin hanyalah sesuatu yang biasa atau bahkan tidak penting. Sama sekali. Tetapi, bagi seorang Jeon Wonwoo ini istimewa.
Ia berjalan menghampiri counter dan tersenyum manis saat sang barista menyapa.
"Oh hai tuan! Cappucino?"
"Tidak, aku pesan frappé. Ah! Bisa tolong sajikan dalam gelas plastik? Aku harus pergi setelah ini."
Sang barista mengangguk. Ia mengambil beberapa biji kopi kemudian menuangkannya dalam mesin pembuat kopi. Setelahnya, ia menyiapkan gelas plastik sambil sesekali melirik pada pemuda di hadapannya.
"Eum, ngomong-ngomong siapa namamu tuan?"
Wonwoo yang tengah melamun sedikit tersentak, ia menoleh pada si barista sembari tersenyum. "Wonwoo. Jeon Wonwoo."
Barista itu mengangguk dan tak lama kemudian, tangannya nampak bergerak-gerak, seperti tengah menuliskan sesuatu.
"Ah, aku harus menerima telepon. Kau bisa meletakannya disini jika sudah siap. Aku akan mengambilnya nanti." Ujar Wonwoo dan sang barista mengacungkan kedua ibu jarinya--setuju.
.
Wonwoo mengernyitkan dahinya saat kembali ke counter. Ia memanjangkan lehernya, berusaha mencari keberadaan sang barista hingga sebuah suara menyadarkannya.
"Ada yang bisa kubantu tuan?"
Wonwoo menoleh, sedikit terkejut. Ia menggaruk tengkuknya canggung sambil bercicit pelan. "Apa kau tahu kemana barista yang tadi?"
"Ah Kim Mingyu? Jam kerjanya sudah berakhir dan dia baru saja meninggalkan cafe beberapa menit lalu." Jelas si pelayan.
"Ah terimakasih." Balas Wonwoo. Ia kemudian meraih frappénya dan menundukkan kepalanya pada si pelayan sebelum akhirnya bergegas pergi, mengabaikan ucapan terimakasih kembali dari si pelayan.
.
Wonwoo berjalan menyusuri jalanan taman kota sembari meminum frappénya. Ia tak henti-hentinya tersenyum saat cairan dingin itu bersinggungan dengan lidahnya.
Wonwoo menyedot frappénya hingga menimbulkan bunyi berisik--tanda bahwa minuman berkafein itu telah mendarat dengan sukses di lambungnya. Tangannya terjulur hendak membuang gelas plastik itu ke tempat sampah, namun urung karena sesuatu pada gelas plastik itu menarik atensinya.
Itu--
"Ah, jadi namamu Jeon Wonwoo. Nama yang bagus! Selamat menikmati dan semoga harimu menyenangkan!"
--sebuah note kecil dari sang barista yang belakangan ini menyita seluruh perhatiannya.
***
KAMU SEDANG MEMBACA
a cup of coffee ➳meanie✓
Fanfiction[3/3] "Wanna date with me?"-Kim Mingyu. [edited]