langit cerah

115 3 0
                                    

Awal langkah kaki Rara seolah tak disangka bahwa gadis berusia 14 tahun itu telah mengenakan serangam putih abu-abu. Namun pikirannya masih belum sepenuhnya lepas dari seseorang berinisial #10 yang selama ini membuat hatinya selalu tak mengerti apa yang sedang ia rasakan, seseorang yg sejak awal telah membuatnya jatuh hati "haruskah aku kembali merasakan rasa yang tak aku mengerti itu lagi?" bisiknya dalam hati. Suara teriakan dari sebrang koridor membuat Rara mempercepat langkahan kakinya menuju kerumunan yang berada didepan ruang perpustakaan.

"Raraa!" teriak Keke sang sahabat yang selalu membuatnya kesal.

"kelas aku X.1, kalian tau dimana ruangan itu?" tanpa basa-basi Rara menanyakan ruang kelas barunya.

"gausah sok sokan nyari ruang kelas deh,mending duduk disini aja bareng kita sambil ngeliatin kating kating ganteng" jawab keke sambil berbisik

"ga penting, udahh cepet kasih tau dimana ruanganku" jawab Rara ketus

"tuh diatas, kelas paling kiri." Lara menjawab dengan wajah kesal

Tanpa basa-basi Rara berlari meninggalkan teman-teman smpnya yang selalu membuatnya merasa jengkel jika di dekat mereka.

'tuk tuk tuk' suara tonggak sepatu barunya menaiki anak tangga. Papan bertuliskan 'X.1' yang menghentikan langkah kakinya. Dengan menarik nafas panjang Rara memberanikan diri untuk memasuki ruang yang sangat asing baginya itu.

"Selamat pagi" suara lembut Rara membuat seisi kelas menoleh ke arahnya, namun senyum lebarnya hanya dibalas dengan wajah flat bertampang lugu yang membuat semangatnya menghilang, namun matanya teralihkan ketika di pojok kelas ada seseorang yang melambaikan tangan dengan wajah bahagia.

"Rara,kamu masuk kelas ini juga?" teriak seorang bersuara serak yang sangat familiar baginya.

Tegukan nafas lega dihembuskan Rara setelah mengetahui ternyata ada teman yang telah ia kenal sejak smp. Rara pun mendekati sosok yang memiliki suara serak tersebut.

"legaa ternyata kamu disini juga! tapii kelas ini katanya banyak anak anak lugu ya? katanya banyak yang pendiem juga ya? huh ga kebayang bakal temenan sama siapa dikelas kalo gitu isinya" cerocos Rara yang membuat Gaby seolah olah sedang mendengarkan radio yang tiada jedanya.

"udah daripada kamu ngomong ga jelas mending kamu taruh tasmu ke meja itu deh" jawab gaby menunjuk meja yang disebelahnya telah terdapat tas berwarna abu-abu kesayangannya.
****

Selasa pagi.
Rara tersiak ketika tersadar bahwa dirinya satu kelas dengan seseorang berinisial #10 yang memenuhi setengah kisah masa smpnya. "kamu tau kan aku masuk kelas ini aja itu udah pusing banget, apalagi harus satu kelas sama orang ituu?" Rara mengeluh kepada Gaby yang duduk di sebelahnya.

"alay kamu ra" jawab Gaby tak peduli.

"Gabyyy kamu taukan suramnya masa lalu aku sama dia gimana?" ucap Rara.

"tau" jawab gaby cuek.

Mendengar ketidak pedulian teman sebangkunya Rara memutuskan untuk tidak melanjutkan bicara dan menenggelamkan wajah diatas tas pink miliknya. #10 akan masih menjadi pemeran utama kisah SMAnya.
****

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 19, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

TenbroTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang