Kegiatan bersekolah ditahun ajaran baru sudah dimulai, sekarang aku sudah menginjak kelas 8. Aaaaah, sungguh bahagianya aku. Aku pun berangkat kesekolah dengan penuh semangat untuk kembali bertemu bersama sahabat-sahabat ku. Akan kuperkenalkan sahabatku. Mereka adalah Azka, Siti, Ipah, Ita, dan Tari, dan Febri. Mereka sahabatku dari kelas 7 SMP. "Hah? Kelas 8 ini kita dipisah?" kata ku, sangat kecewa.
"Iya, lihat saja nanti. Tapi aku lihat guru-guru sudah menempelkan selembaran kertas di kaca kelas!" Kata Febri menjelaskan.
Terdengar suara pengumuman dari guru, mereka menyuruh para murid untuk segera berkumpul ditengah lapang untuk memberitahuan sesuatu. 'Aku sudah pesimis, mereka akan memisahkan kelas ku bersama sahabatku, huft.'
Dugaanku memang benar. Akupun mulai mencari-mencari kelas baruku, ditemani oleh Febri. Aku berlari kecil sembari berdo'a, semoga saja aku dapat sekelas kembali bersama Febri. Dia menang sahabat dekatku. Kami sudah menulusuri beberapa kelas, tak ada nama kami disana.
Saat dikelas 8H, aku mulai menemukan namaku tertera disana. Namun tidak dengan nama Febri, aku sangat kecewa. Akupun pasrah, aku harus menemani Febri menemukan kelasnya. Ternyata dia berada di kelas 8J, tidak terlalu jauh ternyata.
Aku kembali ke 8H, untuk melihat dengan siapa aku sekelas. Ternyata aku sekelas kembali dengan teman di kelas 7 ku, yaitu Aji, Virly, dan Mutia. Aku harus sebangku bersama Mutia, karena dia satu-satunya teman perempuan di kelas 7 ku. Aku melihat deretan nama disana, ternyata ada nama Khagi. Oh, aku kenal dia. Dia salah satu lelaki yang sering temanku ceritakan. Dia lelaki pemegang ranking 1 dikelas 7C, ternyata dia sekelas denganku. "Ah, dia akan menjadi musuhku. Aku harus dapat menyingkirkan dia!" seruku dalam hati. (Aku terlihat sangat jahat, ya.) Aku pun sudah menjanjikan Mutia untuk sebangku dengannya.
Keesokan harinya, aku bersekolah dan belajar seperti biasanya. Ternyata akan ada seleksi pengurus kelas, seperti Ketua Murid, sekretaris, bendahara, dll. Akupun memutuskan untuk ikut mencalonkan diri. Setelah melalui voting, ternyata aku terpelih menjadi sekretaris 1. "Adaptasi yang berjalan dengan lancar," gumamku dalam hati.
Hari berganti hari, aku berhasil beradaptasi dengan baik di kelas ini. Sehingga akhirnya aku mendapatkan sahabat yang amat sangat baik dan aku cintai, mereka adalah Lidya, Mutia, Sofie, Rivi, Asri, Aolia, Nisa, dll. Entah mengapa, seiring berjalannya waktu, aku semakin nyaman berada dikelas ini. Kelas yang dulu sangat tidak aku inginkan, karena aku sudah terlalu malas jika harus beradaptasi lagi, semua pikiran negatif itu kandas. Aku menjalani hari-hari yang baik dan indah di kelas ini. Mereka memiliki solidaritas yang sangat baik. Kami selalu pergi ke kantin bersama untuk jajan, dan memakan nya bersama secara emperan di lantai kelas.Hingga pada akhirnya, aku bergabung bersama sahabat-sahabatku yang lain, yaitu sahabat dalam ekstrakulikuler yang sama tetapi juga ada dari kelas lain. Aku semakin nyaman bersama mereka, bermain setiap istirahat bersama mereka, berkumpul setiap hari minggu, dsb. Ya, seperti biasanya perkumpulan beberapa remaja putri, kami sering membicarakan orang lain (ghibah), yang jelas-jelas merupakan dosa besar dalam agama Islam. Dan Allah sangat membenci itu.
Persahabatan ini berjalan dengan lancar, kami semakin dekat. Hingga pada akhirnya, kami mendapat masalah disekolah. Kami memiliki banyak haters disekolah. Termasuk kakak dan adik kelas kami. Kami juga mendapat peringatan dari pihak OSIS, karena menurut mereka kami membuat orang lain terganggu, dan menganggap kami genk. sebenarnya sebelum itu, kami juga mendapat peringatan dari senior ekstrakulikuler kami, karena dianggap mencemari nama baik ekstrakulikuler tersebut. Kami melakukan suatu perdebatan bersama senior, dan pada akhirnya kami memang tetap disalahkan. Kamipun menangis diperjalanan pulang, begitu juga dirumah. Karena kami pikir, kita tidak pernah melakukan hal-hal negatif yang merugikan sekolah. Kamipun tetap melanjutkan persahabatan kami meskipun banyak peringatan dari orang-orang sekitar.Selamat membaca, akan kulanjutkan nanti jika ada waktu. Terimakasih sudah membaca, jangan lupa tinggalkan komentar atas kekuranganku, juga suka agar menjadi motivasi. See you later.🙌
KAMU SEDANG MEMBACA
It's My Birthday
RandomNamaku, Salwa. Hanya nama itu yang dapat aku perkenalkan. Aku adalah seorang wanita sederhana yang terlahir dari keluarga yang penuh dengan rasa cinta dan kasih sayang. Penuh dengan canda tawa, begitu pula rasa sedih yang datang menghampiri. Ya, aku...