Hei readers. Author dateng lagi bawa cerita yang baru. Moga aja ini bisa bikin readers bahagia hehe. Happy reading^^
***
Selena berlari menyelusuri koridor sekolah. Ia mengumpat dalam hati. Mengapa ia bisa terlambat bangun. Padahal ia sudah memasang alarm jam 06.00
Senin? Umpatnya dalam hati. Ini hari yang sangat ia benci. Ia paling tidak suka dengan yang namanya. Garis bawahi ya. Upacara!.
Tidak ia sangka, ia menabrak seseorang. Ia mendongak akan memaki orang itu. Tapi lidahnya kelu.
"Jalan tu pake mata bukan pake dengkul!" Ucap orang itu. Lebih tepatnya Stevano. Si cold boy itu"Hehe iya sorry. Mata gue. Cuma gue pake buat liatin elo mulu kak"
Selena bangkik dan tersenyum garing ke Vano. Vano hanya membalas dengan wajah datar dan melenggang dari hadapan Selena
"Lo beneran dingin bak es kak. Gue bakalan terusan ngejer elo. Sampe darah eh salah. Titik darah penghabisan!"
Selena tersenyum penuh arti. Lalu berlari menuju kelasnya kembali
Stevano pov.
Selalu aja gue ketemu sama cewek kepo dan pecicilan itu. Dia fikir gue bakalan jatuh hati apa. Nihil! Yang ada di hati gue cuma Natasya. Cinta pertama gue yang kabur tanpa alasan ke gue
Sejak dia ninggalin gue. Gue bukan lagi cowok yang hangat. Gue berubah jadi seonggok es beku. So? Gue cuma gak mau jatub ke lubang yang sama. Saat Natasya yang gak capeknya ngejer gue gegara gue terlalu baik ke dia
Dan ujung-ujungnya gue emang jatuh hati sama tu cewek polos. Sampe sekarang. Dia memporak porandakan hati gue.
Skip perkenalan gue. Lanjut cerita gue yang tadi. Si cewek kepo itu. Gue udah bersikap jutek plus dingin ke dia. Dianya dasar emang otak udang. Gak pernah peka sama situasi
Gue udah ngeluarin kata kata kasar. Supaya dia gak deketin gue terus. Tapi nihil. Tetap aja dia deketin gue.
Parah bukan? Sampe-sampe dia buatin gue makan siang. Mana pernah gue makan makanan dia. Ya palingan Reka yang mau makan
Toh yang doyan makan di geng gue Reka. Eh no! Bukan rakus. Tapi kata halusnya doyan makan aja.
Oke oke gue lanjut lagi. Gue harus apa? Gua gak suka di usik. Tapi jalan satu-satunya. Gue harus pura-pura punya pacar dan panas panasin dia. Toh akhirnya dia gak bakalan deketin gue
Wow. Good idea, Vano.
Stevano pov end.
Dengan kasar Selena meletakkan tasnya sembarangan. Mau jatuh atau tidak ia tidak peduli.
Ia langsung berlari menuju lapangan. Keringat mengucur di pelipisnya. Seragamnya berantakan. Tapi tidak membuat kecantikan nya memudar
Lalu ia mengambil posisi berdiri di belakanh Vera. Sahabatnya. Vera memberi lembaran tisu kepada Selena. Selena mengambil dan tersenyum begitu manis
Jika ia tersenyum kepada kaum adam. Pasti kaum adam akan meleleh dengan senyuman itu. Tapi pengecualian untuk Stevano. Tertarik saja tidak. Apalagi meleleh
"Lo kaya abis nguli, Na. Keringet dimana mana lagi." Ucap Vera ikut membantu Selena menghapus keringat itu
"Haha. Tebakan lo betul sekali. Udah ah jangan lo hapusin mulu keringet gue. Ntar luntur lagi bedak gue"
Selena tetap saja tersenyum. Dengan kekehan khas dirinya.
Siapa yang tidak mengenal Selena. Populer? Iya. Cantik? Iyalah. Baik? Jangan ditanya. Baik malah. Semua mencakup didirinya.
Tapi sang Stevano tidak tertarik kepadanya? Sungguk menarik. Itu yang ada di pikirannya saat ini.
So. Tau ajalah. Kalau 2 serangkai ini di pertemukan. Semua yang ada di sekitarnya anggepan kontrak coy.
Suara kepala sekolahnya sudah menggema di lapangan. Menempelkan microfon itu tepat di bibir tebal yang memerah bak di tonjok oleh Chris John.
Kepala Sekolah mereka ini memang terkenal menor dan ganas. Mata tajam namun menusuk itu. Menatap seluruh penjuru sekolah
Mata yang begitu tajam. Awalnya suasana ribut. Tiba tiba berhenti
"PERHATIAANN! TOLONG KALIAN KHIKMAT DALAM UPACARA KALI INI. SAYA MINTA PENGERTIANNYA. SUSANO. LAKSANAKAN UPACARA"
Nama yang di panggil tersebut mengangguk mantap
"UPACAR SAYA YANG AMBIL ALIH. SIAAAAAAAPPP... GRAKK"
Saat itulah upacara pun di mulai. Khikmat tanpa ada bisikan tetangga yang terdengar.
***
Author balik bawa cerita ketiga. Vommentnya jangan lupa readers. Kalau udah ada yang nge vote. Author bakalan lanjut
Thanks💛
30-03-2016

KAMU SEDANG MEMBACA
Stupid Love
Novela JuvenilLena gadis periang, ramah, dan selalu tampak bahagia di muka umum. Tetapi siapa yang menyangka. Kalau di dalamnya ia menderita dan tertekan. Mau tau kelanjutannya? Silahkan di baca readers❤