Pagi ini aku harus lari terburu -buru untuk masuk kelas, karena sahabat ku yang paling tampan tidak dapat menjemput ."maaf y ndri hari ini aku gk bisa jemput tiba-tiba ada masalah di cafe gue yang di luar kota ". Kudengar suara dari toni di seberang telfon. "Ia gak'pp". Jawab ku lesu karena udh setengah jam aku menunggu di depan toko roti ibu ku. "Jangan ngambek gitu dong ndri ". "Siapa yang ngambek biasa aja". Aku menutupi kekesalan ku. "Dari nada loe gue juga tau loe marah sama gue". Aku hanya menarik nafas panjang."ntr gue beli in loe jengkol deh". Sambil tertawa cekikikan "biar loe gk marah lagi sm gue ya pliiisss". Mendengar kata jengkol seakan otak ku langsung berputar "ok gue maafin loe asal bawak jengkol yang banyak ya". Seru ku kepada toni" ok sip gue berangkat dulu ya". Seru toni dan langsung mematikan sambungan telfon nya.
Memang di fikir-fikir aneh sih seorang anak gadis yang sudah kuliah semester 7 masih tergila-gila dengan yang namanya jenkol. Tapi sekedar info ne jengkol itu merupakan makanan yang baik untuk penderita kanker karena 1000 x lebih bagus dari pada obat kemoterapi.
Sunyi terasa di kelas ini
karena dengan kompak nya ke tiga curut (sahabat tampanku) gak masuk kuliah. Estu beralasan latihan bola karena bentar lagi ada pertandingan nasional dan adi lagi perjalanan ke luar negeri.Terkadang aku iri melihat ke tiga sahabat ku yg bisa se enak udel nya keluar kota. Sedang kan aku untuk membeli baju baru pun harus mikir 1000 x karena kondisi ekonomi yang tidak memungkin kan.
Sekarang aku berada di mall bersama tante ku yang tergolong orang mampu. Sepulang kuliah aku bekerja di restoran tante yang tidak jauh dari kampus ku. Tapi hari ini tante menyuruh ku ikut menemani nya ke mall maklum, suami tante seorang kapten kapal yang jarang pulang. Udh kayak bg toyip aja gk pulang-pulang hehe. "Tante meta kita mau kemana sih". Sahut ku sebal karena sudah setengah jam mutar-mutar di dalam mall. "Sabar ya syang baju yang tante mau beli belum nemu juga ni". Aku hanya mendengus kesal. Di saat berputar-putar aku melihat seorang gadis yang sangat sempurna dari ujung rambut sampai bersama pria yang tentu nya tampan dan pasti nya tajir. Kapan ya aku bisa kayak gadis di seberang sana, putih bersih body kayak gitar spanyol dengan kaki yang jenjang menggunakan hils berwarna pink sangat terlihat serasi di badan nya.
"Ndri ayok ikut tante" langsung menarik ku ke sebuah toko baju yang spontan aku langsung sadar dari lamunanku.
"Tante ini kebiasaan banget deh buat orang terkejut, untung indri gak punya penyakit jantung" ucap ku sambil mendengus sebal.
"Kamu juga dari tadi tante panggil-panggil gk denger" ucap tante tak kalah sangar.
Walaupun tante sudah berumur 35 tahun tapi gaya nya masih seperti anak muda. Tante tidak mempunyai anak y tau sendri sw suami nya kayak bang toyib. Heheh. Jadi dia selalu menganggap aku sebagai anak nya.
"Indri!!!!" Ucap tante membuyarkan lamunanku lagi "kamu ngelamun lagi hobi banget ngelamun" sungut tante.
"Maaf tante terbawa suasana hehehe". Mengekor di belakang tante yang sedang memilih baju di satu butik baju. " ndri tante tinggal bentar ya, tante mau nyoba baju ini dulu". Sambil menunjukan baju yang di bawa tante. " ok tante jangan lama-lama ya" . Ucapku tante hanya melihat dan memberikan senyuman nya.
Bosan menunggu tante aku berkeliling butik baju itu, yang tertata rapi dan baju nya juga bagus-bagus. Mata ku tertuju pada sebuah gaun berwarna putih panjang sampai menutupi mata kaki, tidak mempunyai lengan dan dihiasai manik-manik dan permata di tengah perut nya. Kapan ya aku bisa memakai baju ini, ucap ku dalam hati. Seperti nya mustahil dengan badan ku yang di bilang bongsor. Mana buat baju seperti itu ke badanku, huuuffttt sadis hidup ini ya allah.
"Ndri" teriak tante dan tentunya kembali membuyar kan lamunanku. "Ayo kita pulang tante udah siap belanja nya ni" aku hanya mengangguk dan tersenyum beranjak dari tempatku.
Akhir nya toni pulang hari ini kami tidak kuliah karena kakek tidak masuk maksud nya dosen lajang tua itu. Kami berjanji bertemu di cafe toni. Tiba di depan cafe aku langsung di sambut toni "ndri gimana kabar loe" tanya toni "baik aja tumben loe perhatian sama gue, perasaan kita baru gak jumpa 1 hari deh" . Aku sambil membulat kan mata ku melihatnya. " ya elah ndri loe itu sukur gue mau perhatian sama loe". Ucap toni sambil senyum. "Gk usah sok manis deh, mana oleh-oleh gue". Langsung menjulurkan tangan ku ke hadapan nya." Is loe tu ya gk berubah-rubah ". Aku hanya cengar cengir. Toni beranjak ke belakang gk berapa lama dia kembali dan membawa 1 kotak penuh jengkol yang udh di rendang. Air liur ku langsung menetes. "Biasa z kali liat nya ndri gk usah sampai ngences gitu" ucap toni sambil geleng2 kepala meliat kelakuan ku . "Gue laper toniii sayang". Ucapku. "Ya udah loe lanjut deh makan nya sampek kenyang". Aku hanya mengacungkan jempol ku. "Oh ia estu sama adi mana ya??". Tanyaku pada toni. " bentar lagi juga nongol" jawab toni sambil memainkan hp nya. " nah itu mereka datang". Aku mengikuti arah tangan toni, dan benar saja 2 curut itu datang juga. Tapi kok ada yang beda ya. Kulihat di sebelah estu cewek cantik bergelayut manja di lengan nya. "Hai semua apa kabar??" Ucap estu. " kenalin ini katerin cewek gue" sambil menjulurkan tangan nya ke gue "indri" ucapku sambil tersenyum dan dia juga membalas senyum ku. "Toni" dengan wajah nya yang dingin. Aku melihat katerin hanya tersenyum kecut melihat kelakuan toni."halllooo". Ucap adi. " kok aku di cuekin sih " ucap nya sambil duduk di samping ku dan langsung memeluk lengan ku. Ya begini lah adi dari ke tiga curut yang ada dia yang suka bermanja-manja padaku dan tentu nya aku menyambut nya dengan baik. " gue ke belakang dulu ya mau ambil minum" toni berlalu ke belakang.
"Oh ia kalian sudah makan??" Ucap ku untuk mencairkan suasana "gue tadi udah makan kok bareng katerin". "Kalo loe di udah makan??". Dengan masil menggandeng lengan ku."aku belum makan bear". Adi memang punya panggilan tersendiri buatku. Yang katanya aku mirip beruang tapi lucu.