#1

145 0 0
                                    

Key's P.O.V

Tampan, pintar dan terlahir dari keluarga yang kaya bukan jaminan agar bisa mendapatkan wanita yang aku inginkan. Aku malah lebih sering tersakiti oleh hal tersebut. Aku belum pernah benar-benar di cintai oleh seorang wanita, entah hal apa yang membuat ku begitu sulit untuk di cintai oleh seorang wanita yang tulus.

Ayah dan Ibu ku mungkin adalah salah satu orangtua terbaik di dunia, dan aku merasa beruntung menjadi anak dari salah satunya. Ayah ku seorang Direktur di perusahaan jaringan department store yang memiliki cabang di banyak Negara. Ibu ku adalah seorang Ibu rumah tangga yang kerjanya hanya memasak untuk ku dan ayah, seorang Ibu yang penuh cinta.

Saat ini aku masih bersekolah di sekolah menengah, aku memang gampang bergaul tapi sekali lagi, aku ini sulit mendapatkan wanita yang aku inginkan. Aku berteman-atau mungkin sudah bersahabat dengan Ray, dia itu sejenis hantu yang belum benar-benar mati, setidaknya itu lah yang di katakana Ray padaku.

Aku bertemu dengannya sedari aku kecil, sekitar umur 14 tahun. Aku mengalami kecelakaan hebat saat berada di dalam bus. Ajaibnya semua orang yang berada di bus tewas, dan hanya aku yang tersisa. Aku koma selama 2 minggu dan saat sadar aku bertemu dengan Ray. Dan sejak saat itu kami bersahabat hingga sekarang.

"Key tolong nyalakan televisinya, TV series nya akan segera mulai." Ucap Ray yang tengah duduk di sofa malas ruang tamu

"Bersyukurlah karena kau menempel di tubuh orang seperti ku." Ucap ku dengan senyum licik

"Bersyukur ? Harus kah ? Aku malah menyesal karena tidak benar-benar mati dan harus menempeli mu." Umpat nya

Aku mengerutkan hidung ku sambil berjalan ke depan televisi dan mengabulkan permintaannya.

"Kau tahu Key ? Penulis naskah TV series ini sepertinya layak mendapatkan piala oscar ? Setiap episode nya begitu menyentuh hingga membuatku menitikkan air mata." Ucap Ray sudah bersiap dengan satu kotak tissue di pangkuannya

"Aku tidak peduli." Ucap ku ketus

"Key, ku kira alasan dari kenapa kau selalu di permainkan bahkan tidak ada wanita yang tertarik padamu itu semua karena sifat mu yang menyebalkan, tidak perhatian, dan keras kepala." Ucapnya dengan nada suara yang sedikit meninggi. Ini bukan kali pertama aku beradu argument dengannya. Ini yang kesekian kalinya

Mungkin perkataan Ray tadi ada benarnya juga. Ah tapi masa bodoh lah. Jika sudah waktunya kelak aku juga akan punya pacar.

"Ibu dan Ayah mu kapan pulang ?"

"Mereka menginap di salah satu resort milik teman Ayah, baru akan pulang besok lusa." Ucap ku sambil mengaduk isi tas ku mencari buku sejarah

"Berarti besok pagi aku tidak akan makan omurice lezat buatan ibumu. Haduuh, sayang kau tidak mewarisi kebolehan memasak ibumu."

"Kau benar aku memang tidak mewarisinya. Tapi kau, sepertinya kau mewarisi sifat cerewet ibu mu."

"Aissh, Key dengarkan baik-baik ya. Cobalah intropeksi dirimu dulu kenapa kau belum juga punya pacar. Dulu sewaktu aku masih hidup aku ini primadonanya wanita. Ingat itu!." Katanya dengan penekatan di akhir kalimat menyuruh ku untuk percaya dengan kata-katanya

"Mungkin kau ada benarnya juga." Aku diam sesaat dan berbicara lagi "Ah tidak, kalau memang ada wanita yang benar-benar tulus mencintaiku mereka pasti akan melakukan hal apa saja untuk bisa bersama ku. Mungkin saja saat ini memang ada wanita yang menghabiskan malamnya untuk memikirkanku. Tunggu saja saat itu pasti datang."

"Ya ya ya aku pasti akan sabar menunggu."

Aku memasukkan kembali buku-buku sejarah ku ke dalam tas. Ray terlalu cerewet hasrat untuk belajar ku hilang.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Aug 25, 2013 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Ghost Love MissionWhere stories live. Discover now