Part 1: New School, New Life

245 27 25
                                    

Senin 18 Agustus 2017

Aku sekarang berada di dalam ruangan kepala sekolah Akademi High School, tapi orang yang aku temui sekarang bukanlah kepala sekolah melainkan assistent nya yang bernama genka kunahito. Kami berbincang sedikit tentang keadaan aku nanti saat berada di sekolah ini.

"Kepala sekolah tidak bisa bertemu dengan mu karena kesibukkan nya, tapi dia menyampaikan beberapa pesan untuk mu" ujar wanita muda berkacamata itu

"Karena kamu orang spesial yang masuk ke sekolah ini. kami harap kamu merahasiakan bagaimana cara kamu masuk ke sekolah ini ke orang lain" kata nya lagi

"Ah..baik" ujar ku sambil menundukkan kepala ku, aku pikir pesan kepala sekolah wajar saja karena sekolah ini hanyalah untuk orang-orang kaya, sedangkan hanya aku satu-satu nya yang berasal dari keluarga biasa-biasa saja.

"Well..karena kamu sudah menjadi bagian sekolah ini, saya harap kamu bisa beradaptasi dengan sekolah ini" ibu genka berpesan kepada ku

"Ya bu.." kata ku

Aku pergi ke kelas baru ku bersama ibu genka, saat berada disana ibu genka masuk ke kelas itu duluan untuk memberitahu kalau aku sudah berada di sekolah ini ke wali kelas ku. Lalu beberapa menit kemudian dia keluar dan berjalan menuju aku yang sedari tadi menunggu nya di luar.

"Semoga sukses, setelah wali kelas memanggil mu, kamu lansung masuk ke dalam ya" kata bu genka menepuk pundak ku, aku hanya mengangguk. Lalu Bu genka meninggalkan ku

Aku berdiri di depan pintu kelas ku. Kaki ku sedikit gemetar karena gugup, aku segera menarik nafas dalam-dalam

"Tenang hitomi, ini hanyalah awalan" pikir ku sambil menepuk kedua pipi ku

"Silakan masuk Yamada Hitomi" kata seseorang di dalam kelas itu

Aku tersentak kaget dan semakin gugup karena belum mempersiapkan mental ku. Lalu akhir nya aku memberanikan diri membuka pintu kelas, begitu kubuka terlihat murid-murid dan wali kelas ku sedang mengamati gerak gerik ku

Aku berjalan pelan menuju wali kelas ku dan berdiri di samping nya

"Silakan perkenalkan nama mu" ujar wali kelas ku, aku melihat nama nya tertera di kartu yang tertempel di saku baju nya

"Ya..bu mayumi" kata ku, aku menarik nafas dalam-dalam dan akhir nya berani memperkenalkan diri ku

"Nama ku Yamada Hitomi, karena pekerjaan ayah ku, kami pindah ke kota buzara. Aku harap kalian mau berteman dengan ku" ujar ku tegas

Murid-murid di kelas itu terdiam sejenak, aku menguarkan keringat dingin karena saking gugup nya. Namun akhir nya salah satu murid bertepuk tangan diikuti murid-murid lain nya, hal itu membuatku lega

"Baiklah Hitomi, duduk di sebelah kokona ya" kata bu mayumi

Aku mengangguk, lalu berjalan menuju gadis yang rambut nya dikucir 2 nya membentuk spiral

"Salam kenal" kata ku sambil tersenyum dan duduk di bangku ku

"Salam kenal juga, nama ku kokona haruna" kata gadis itu sambil tersenyum manis, dia mengarahkan tangan nya ke arah ku

"Eh? I....iya" kata ku gugup lalu mengenggam tangan nya

"Hei anak baru, kenalan dong" tiba-tiba terdengar suara laki-laki di belakang ku, aku menoleh dan melihat laki-laki berambut hitam itu tersenyum kepada ku, sementara teman sebangku nya hanya menatap sinis terhadap ku

"Hei osana! Jangan diam saja! Kau juga harus memperkenalkan diri mu" dia menegur teman sebangku nya yang sedari tadi hanya menatap ku

"Ckk..oke nama ku osana najimi, salam kenal" ujar perempuan berambut panjang diikat 2 itu dengan sinis

"Ngg.. salam kenal juga" aku tetap berusaha tersenyum pada nya namun dia malah membuang muka dari ku

"Maaf, dia memang seperti itu..btw nama ku taro yamada, salam kenal" ujar laki-laki itu

"Ah! Nama panjang ku juga yamada! Yamada hitomi" kata ku senang karena menemukan orang yang nama nya sama dengan ku

"Kok bisa sama ya? Apa jangan-jangan kita jodoh?" Tanya taro sambil tertawa

"PLAAAAK!!!!"

Osana lansung memukul punggung taro dengan keras

"Aoow...apaan sih?" taro terlihat sangat kesal, dia mengelus punggung nya yang memerah karena dipukul

"Baka! Taro baka!" Teriak osana, dia mengerutkan dahi nya

"Dasar aneh!" Ujar taro menatap osana dengan wajah kesal

"Hmph!" Osana membuang wajah nya sambil mengembungkan kedua pipi nya

"Hei sudahlah, kalau mau pdkt jangan disini" tegur kokona sambil  tertawa lepas melihat tingkah osana

"Aku tidak menyukai nya! Dia hanyalah anak bodoh yang terpaksa harus diperhatikan!" Teriak osana dengan wajah bersemu merah

"Osana..be quite please" guru kami lansung menegur osana yang berdiri dari bangku nya

"Yes mam, i am sorry" osana menundukkan kepala nya dan segera kembali duduk di bangku nya

"Ini hanya candaan osana, jangan dianggap serius" kata taro menasehati nya

"Baka!" Ujar osana

Aku hanya memperhatikan kejadian itu sejenak dan lansung menfokuskan pelajaran yang sedang diterangkan, toh..sebenar nya aku lebih mementingkan pelajaran daripada ikut campur urusan orang lain

.
.
.
.
"TENG!TENG!"
.
.
.

Aku mendengar suara bel tanda istirahat sudah dimulai, aku merenggangkan tangan ku dan menghela nafas

"Hei kokona, mau ke toilet nggak? Kebelet nih" ujar ku sambil memandangnya sedang memasukkan buku nya ke dalam tas

"Duluan saja, aku masih agak lama. Ntar aku nyusul" jawab nya tanpa memandang ku

"Oke" kata ku segera berlari ke luar kelas

Aku segera berlari kencang menuju toilet, gara-gara pelajaran yang cukup lama aku hampir nggak bisa menahan lagi hingga tidak bisa mempedulikan sekitar saat berlari

"BRUK!!"

Aku lansung menabrak seseorang sampai terpental

"Adudududuh...." aku meringis kesakitan dan memegang lutut ku

Aku lansung memperhatikan orang yang kutabrak itu

"Ma..maaf kau tidak apa-apa?" Tanya ku sambil memandang orang itu namun entah kenapa aku merasa ada sesuatu yang aneh dengan nya

Gadis berambut hitam dikucir kuda itu tidak menunjukkan ekspresi nya walaupun kaki nya terluka, seolah-olah dia tidak merasakan sakit sedikit pun

Dia menatap ku dengan flat face nya sambil terdiam

Ada apa ini?

*
*
*
*
*
*
*
*

To be continue












Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 08, 2016 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

There Was A Serial Killer In My New School! (Yandere Simulator Fanfic)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang