A Romantic Story About Ryeowook

1.2K 67 9
                                    

Chapter 19

Hampir sebulan sejak kejadian itu, dan Kyuhyun menepati janjinya. Tidak menemui Ryeowoom lagi. Atas bujukan dan desakan Heechul, Ryeowook kembali bekerja di perusahaan Kyuhyun, lagipula bujukan Heechul ada benarnya juga, Ryeowook butuh gajinya untuk menghidupi mereka semua. Dan selama sebulan itu Kyuhyun, sang CEO menjadi orang yang paling sulit dilihat di kantor, jika tidak sedang melakukan perjalanan bisnis, lelaki itu mengurung diri di ruangan kerjanya dan tidak keluar-keluar. Sesekali Ryeowook masih berpapasan dengan Changmin, lelaki itu masih bekerja di sini, Kyuhyun tidak jadi memecatnya, sepertinya dia dan Kyuhyun sudah berhasil menyelesaikan kesalah pahaman di antara mereka.

Dan Ryeowook merindukan Kyuhyun. Dia sudah bertekad melupakan Kyuhyun,tetapi hatinya punya mau sendiri, kadang dia menatap lift khusus direksi yang menyambung langsung ke ruangan Kyuhyun dengan penuh harap. Berharap tanpa sengaja dia melihat Kyuhyun keluar dari sana, melangkah ke parkiran mobilnya. Tuhan tahu betapa ia bersyukur seandainya saja dia bisa melihat Kyuhyun, biarpun cuma satu detik, biarpun cuma dari kejauhan. Tapi entah kenapa Kyuhyun seperti punya pengaturan waktu sendiri agar tidak bertemu Ryeowook.

Sore itu Ryeowook melangkah memasuki apartemennya dengan lunglai, dia tidak enak badan, sedikit panas dan meriang, jadi dia minta izin pulang cepat.

Ketika memasuki ruang tamu, dia mendengar suara tawa dari ruang tengah. Suara Yesung dan dokter Heechul. Dokter Heechul sudah mendapat izin Kyuhyun menggunakan setengah hari kerjanya untuk melakukan terapi khusus pada Yesung. Terapinya sudah membuahkan hasil, Yesung sudah bisa menggerakkan jari-jari kakinya, sedikit mengangkatnya dan melatih saraf-sarafnya. Optimisme bahwa Yesung akan bisa berjalan lagi semakin besar.

Ryeowook melangkah ke ruang tamu dan melihat Yesung sedang duduk di kursi rodanya sedang dokter Heechul menuangkan teh untuknya, sepertinya session terapi sudah selesai.

Yesung mendongak ketika merasakan kehadiran Ryeowook dan tersenyum lebar, mengulurkan tangannya,

"Hai sayang,"

Dengan senyum pula Ryeowook melangkah mendekat, menyambut uluran tangan Yesung.

Lelaki itu membawanya kemulutnya dan mengecupnya, "Bagaimana session terapi kali ini?" tanyanya lembut.

Yesung tertawa dan Ryeowook mengamatinya dengan bahagia, Yesung banyak tertawa akhir-akhir ini. Lelaki itu makin sehat, warna kulitnya juga sudah jadi cokelat sehat, tidak pucat pasi seperti dulu.Badannya sudah berisi dan tampak lebih kuat. Yesung sudah menjadi Yesunhnya yang dulu, yang penuh tawa dan vitalitas, dengan semangat hidup yang memancar dari dalam dirinya.

"Aku tadi sudah belajar berdiri, sulit sekali Ryeowook sampai keringatku bercucuran, tapi aku senang sudah sampai di tahap sejauh ini", jelas Yesung bahagia.

Ryeowook membelalakkan matanya senang,

"Benarkah?", dengan gembira ditatapnya dokter Heechul, "benarkah dokter?" Dokter Heechul mengangguk dengan senyum dikulum,

"Perkembangan Yesung sangat pesat Ryeowook, aku optimis dia akan bisa berjalan lagi."

Dengan bahagia Ryeowook memeluk Yesung erat-erat,

"Oh aku bangga sekali padamu mendengarnya sayang!" serunya dengan kegembiraan murni.

Tapi tiba-tiba Yesung melepaskan pelukannya dan menatap Ryeowook sambil mengerutkan alisnya,

"Sayang, badanmu panas."

Gantian Ryeowook yang mengerutkan keningnya lalu meraba dahinya sendiri, "Benarkah? Aku memang merasa tidak enak badan, makanya aku pulang cepat." Dengan cemas, Yesung menoleh kearah Heechul,

A Romantic Story About RyeowookTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang