Ayam

283 18 10
                                    

Suara teriakan anak-anak kecil menggema di taman anak Rainbow. Jam sekolah sudah usai, anak-anak yang ada disana kini sedang menunggu orang tua mereka menjemput.

Beberapa dari mereka berlarian mengelilingi kelas bermain zombi-zombiean. Ada juga yang bermain boneka, membaca buku dan segerombolan anak-anak yang mengerumuni namja kecil bernama No Minwoo.

Cerp... cerp ...

Mata anak-anak menatap takjub anak ayam berbulu kuning yang sedang makan beras. Tubuh ayam itu gendut, mungil dan di penuhi bulu-bulunya lembut.

Satu persatu dari mereka menyentuh bulu kuning milik ayam itu. Tapin jika ada yang melakukan lebih dari itu...

"Jo Kwangmin !! Lepaskan anak ayamku !!"

Kwangmin, dia begitu tertarik dengan anak ayam itu. Ia ingin punya juga anak ayam menggemaskan seperti itu. Nanti dia akan memberi makan dan memandikan ayam itu. Setiap pagi, ayam itu pasti akan ia beri susu.

"Jo Kwangmin !"

Minwoo terus berlari mengejar Kwangmin yang menggenggam erat ayamnya. Tidak ada ampun untuk orang yang sudah mengambil ayamnya.

BRUK !!

Kwangmin langsung jatuh menubruk lantai ruangan yang beralaskan matras berbentuk puzzle. Ayamnya lepas dari genggamannya dan berlari terkatung-katung menjauhi Kwangmin.

Minwoo, si pemilik ayam yang tadi mendorong tubuh Kwangmin hingga jatuh itu melangkahi tubuh Kwangmin dan berlari secepat kilat mengejar peliharaannya.

Bibir Kwangmin bergetar di susul suara isakan tangisnya yang membuat anak-anak di kelas itu berhenti beraktivitas. Semua menoleh ke arah Kwangmin, termasuk Minwoo yang baru saja berhasil menangkap ayamnya.

"Eommaaaaaa... hiks.. eomaaaa," rengek Kwangmin.

Jo Youngmin, saudara enam menitnya yang duduk tidak jauh dari sana menutup buku bacaannya dan menghampiri adiknya. Tak lama kemudian, bu guru menyusul masuk dan memeluk Kwangmin.

"Ada apa Kwangmin ?"

"Kwangmin mengambil ayam MinWoo," sahut Minwoo beserta beberapa anak lain.

"Minwoo, ayo kemari," panggil bu guru.

"Tapi Minwoo tidak nakal ! Kwangmin yang nakal !" sergah

Bu guru tersenyum kecil mendengar penuturan Minwoo. Ia melepas pelukan Kwangmin dan meminta Kwangmin menceritakan semuanya. Karena ia tidak ada di tempat, ia tidak tahu siapa yang benar dan siapa yanh salah disini.

Setelah mendengarkan cerita Kwangmin, akhirnya ia menggandeng tangan Kwangmin menghampiri Minwoo. Minwoo menyembunyikan kandang berisi anak ayam itu, khawatir Kwangmin akan mengambilnya lagi. Sedangkan Youngmin di sebelah Kwangmin ikut menggandeng tangannya.

"Nah, ayo berbaikan,"

"Tapi, Minwoo tidak nakal !" Rengek Minwoo.

"Tidak ada yang nakal. Kalian semua anak yang baik,"

Bu guru mengukir seulas senyum disana meyakinkan mereka kalau mereka tidak bersalah sepenuhnya. Walaupun sebenarnya dua-duanya tetap bersalah. Kwangmin bersalah karena menculik ayam Minwoo sedangkan Minwoo bersalah karena sudah mendorong tubuh Kwangmin.

Keduanya lalu berjabat tangan dan saling berpelukan lalu berjanji bahwa mereka tidak akan bertengkar lagi.

🐣🐣🐣

"Bu guru. Aku mau pinjam buku ini,"

Youngmin menyodorkan buku dan menyodorkan jari jempolnya ke penjaga perpustakaan. Semua wanita yang mengajar maupun staff disini pasti akan di panggil Bu Guru.

AyamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang