3. Beginning (2)

40K 795 9
                                    

CHAPTER 4 BAKAL AUTHOR PRIVAT!!!DIMOHON FOLLOW AUTHOR TERLEBIH DAHULU AGAR DAPAT DIBACA LAGI♡
BAGI YANG SUDAH FOLLOW, HAPUS CERITA INI DARI LIBRARY KALIAN, LALU TAMBAHKAN LAGI. OKAY?

×××××××
Mata coklat kehitaman itu mengamati objek indah dihadapannya dengan tatapan lapar. Tidak lupa jari-jarinya yang panjang itu menyusuri tiap lekuk badan sang wanita.

"Kau serius?"

"Katakan sebelum terlambat. Aku tidak akan memberhentikannya setelah aku membuka semua pakaianmu ini" tambahnya.

Sang wanita hanya mengangguk pasrah.

"Aku serius!" jawab wanita itu.

"Kau akan menerima resikonya?"

Wanita itu menggangguk lagi, lalu sang pria dengan sigap melumat bibir sang wanita. Vanilla, rasanya sangat manis dan membuatku ketagihan! pikir sang pria.

Tak lupa, jemari-jemari kokoh milik sang pria melucuti pakaian wanita itu. Hingga mereka tidak berbalut sehelai benang apapun.

Mata sang pria yang begitu tenang, sekarang mulai memancarkan tatapan lapar. Lapar dan siap menerkam sang wanita itu kapan saja.

"K-kakk... eumhh" Aaliyah meremas rambut Nico, menyalurkan kenikmatan yang ia dapat.

"Ahhh" desah Aaliyah saat jari Nico menyentuh daerah paling sensitifnya.

Nico menyeringai, ia tahu bahwa adik angkatnya itu menginginkannya juga.

"Kak, bercintalah denganku sebagai seorang pria dan wanita" pintanya.

Nico mengangguk dan mulai menjalankan aksi tertundanya tadi. Ia sangat puas bahwa ternyata Aaliyah menjaga tubuhnya dengan baik.

Jemarinya berjalan mencari pengait bra milik Aaliyah. Ia membukanya dan melempar benda itu ke sembarang arah.

"Persetan dengan itu, mulai sekarang kau tidak memerlukannya lagi jika di rumah" ujarnya sambil mencium puncak payudara Aaliyah yang sudah mengeras itu. Dijilat dan dihisap pelan, membuat Aaliyah menggelinjang hebat. Tak lupa ia remas 2 bukit kembar itu.

'Jadi ini rasanya bercinta dengan kakakku' pikirnya.

Nico pun melepas celana dalam Aaliyah. Ia mengecupi perut rata Aaliyah. Tangannya menyentuh bibir vagina adiknya itu dengan halus. Membuat Aaliyah mendesah. Ia sangat suka desahan milik adiknya itu.

"Aaliyah, kau begitu sempurna sayang"

Aaliyah tersenyum bangga mendengar kalimat itu. Tidak sia-sia ia menggunakan uang milik kakaknya untuk perawatan yang agak mahal. Kakinya tidak bisa diam menerima perlakuan nikmat yang diberikan kakaknya itu. Sampai salah satu kakinya mengenai selangkangan kakaknya.

"Oh Al, kau membangunkannya. Tapi tidak sekarang"

Nico memasukkan jarinya ke vagina Aaliyah sambil menahan untuk memasukkan miliknya ke dalam milik adiknya yang sangat sempit.

Ia mengeluarkan lalu memasukkan kembali jarinya ke dalam vagina Aaliyah. Saat jemari panjang itu menyentuh titik kenikmatan Aaliyah, gadis itu melenguh nikmat.

Sungguh, kakaknya sangat hebat memuaskannya.

Aaliyah pun orgasme untuk yang pertama kali. Nico dengan sigap melahap cairan putih milik adiknya itu.

"Manis, kau mau mencobanya?"

Aaliyah dengan segala keingintahuannya itu pun mengangguk. Lalu, Nico mencium bibirnya dan menyalurkan rasa cairan miliknya sendiri.

Tidak seburuk yang kubayangkan pikirnya.

"Kita lanjut nanti malam, perut kita harus diisi. Bahaya jika nanti kau memberhentikanku disaat aku ingin melahapmu, Al"

Aaliyah pun tertawa dan membetulkan pakaiannya. Mereka pun melajukan mobil ke restoran langganan mereka.

Masther [Cancelled]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang