prolog

5.3K 306 10
                                    

Kini kau bisa melihat sebuah pemandangan, antara kesedihan dan damai. Pohon sakura yang mati, dengan batangnya menghitam bekas terbakar. Semilir angin mendorong lembut sebuah ayunan tua yang masih utuh walau menghitam bekas terjilat api.

Tak jauh dari sana, sebuah puing-puing bangunan yang hangus tampak jelas. Rumput-rumput yang meninggi bergoyang mengikuti irama angin. Cobalah tengok ke langit. Sebuah langit biru, awan putih berarak-arak di temani sinar mentari yang cerah.

Bunyi gemerincing bel terdengar tatkala dua buah bel yang tersemat di kusen pintu tertiup angin. Cicitan burung dari dalam hutan, suara dengung serangga dalam hutan, suara gemeresik dedaunan. Deru-derai angin.

Semua tampak begitu damai, nostalgia yang indah. Namun, ketika kau di sana melihat dua gundukan tanah yang nampak begitu damai. Seolah dua gundukan itu tersenyum lembut padamu. Beda dari yang lain, di sekitar gundukan tanah itu tumbuh bunga-bunga indah dan di atas gundukan itu terdapat satu bunga sendu nan ringkih. Dandelion merah.

OOD EYES III : Back to ChildTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang