Teruntuk Sabit, bulan yang selalu ada di langit menemani Andromeda walaupun jauh.
Halo Prill,
Entah apa yang membuat aku membuat aku membuka kembali halaman diary kamu. Hanya ingin mengenang kamu. Diary yang membuat aku ingin selalu ada di sampingmu.
Tahu kenapa? Karena kamu itu bagaikan angkasa yang selalu menjadi tempat tinggal sang Andromeda itu.
Aku tahu, hal yang sudah aku lakukan dahulu tidak dapat kamu lupakan dan kamu maafkan.
Sungguh Prill, kalau saja waktu bisa di ulang kembali ke masa lalu, aku akan menjalankan hidupku dengan bahagia dan melewati jalan yang lurus.
Aku ingin mengulang kembali kalau aku sama kamu itu bisa bersama dari awal kita bertemu.
Tapi dengan jalan kesalahanku itu membuat kamu kecewa. Aku tahu itu, Prill. Aku juga merasakannya. Aku juga kecewa dengan diri aku.
Kalau ujungnya seperti ini, kenapa hati aku dibiarkan ada untuk kamu?
Kalau seperti ini, kenapa aku harus bertemu dengan kamu dan aku cinta kamu?
Seharusnya, aku dan kamu memang tidak pernah bertemu sampai kapanpun, sehingga aku tidak merasakan betapa kecewanya aku terhadap kamu dan diriku sendiri.
Aku seperti boneka yang mau saja di permainkan oleh tangan manusia dan aku tidak bisa berbuat apa-apa karena aku hanyalah benda mati yang hidup bila di mainkan. Sungguh itu bukan lelucon. Aku bukan sepeti itu.
Itu sepenggal kata-kata yang Sabit tulis di diary nya itu. Sungguh, aku minta maaf. Maaf untuk kesekian kalinya.
Aku tercenung menatap diary itu sambil ditemani malam yang kebetulan ada bulan sabit yang menghiasinya.
..."Namanya Sabit, lengkungan yang indah, seperti bulan sabit, tapi Sabit yang di sebelah gue jarang senyum tuh" godaku sambil menoel pipi chubby milik Sabit yang sedikit terhibur dengan candaanku.
"Apaan sih gak jelas banget lo,Li" Dia selalu begitu, suka salah tingkah bila aku goda.
"Maka-" .....
Lamunanku terhenti seketika melihat siapa yang datang dan mengejutkanku
"Daddy, can you help me please?" Dia Raskal anak laki-laki berumur 3 tahun. Dan dia...
Maafkan aku Prill...
ŞİMDİ OKUDUĞUN
IT's me Andromeda
Teen Fiction|Andromeda| Ini kehidupan gue, Aliando Andromeda, cowo yang setiap harinya dipenuhi oleh tumpukan buku tanpa mau melirik kemanapun. Satu hal yang baru gue sadari setelah beberapa hari menjadi murid baru di SMU Principal National ini adalah disaat S...
