Aku tuan Refickson bersama keluargaku baru kembali dari taman hiburan terbesar di kotaku. Kami menginap selama 5 hari di salah satu villa tekenal dan mewah. Semuanya begitu tampak indah dan menyenangkan sampai suatu peristiwa mengubah semuanya dalam waktu yang begitu singkat.Suasana yang tadinya cerah berganti menjadi begitu gelap diiringi dengan turunnya hujan yang membuat jalanan menjadi sedikit lebih licin. Ini adalah waktu dimana kami akan mengakhiri waktu liburan dan mengubahnya menjadi waktu yang sedikit lebih sibuk.
Perjalanan yang kami lakukan tampak sebagai bagian dari liburan kami. Ini begitu menyenangkan. Mengapa tidak? Aku dapat melihat mereka yang kusayangi tersenyum bahagia. Dan itu membuat ku begitu lega karena aku masih dapat melihat senyuman mereka, mengingat semua pekerjaan ku yang membuat ku memiliki lebih sedikit waktu dengan mereka.
"Ayah apa yang dilakukan nya disana? Bukankah sekarang sedang hujan?" Aku menatap dengan cermat apa yang ditunjuk oleh gadis kecilku ditengah hutan.
Aku tersenyum kearah nya dan segera memberhentikan mobilku "Ayah rasa ada yang butuh bantuan kita nona kecil. Bagaimana menurut mu ?"
"Kita harus memberikan nya tumpangan Ayah.Aku mengangguk dan segera mengambil sebuah payung dari bagasi mobil dan kemudian menghampirinya. Disana berdiri seorang nenek yang memakai baju putih agak kotor dengan bercak lumpur di lengan kanan dan kirinya. Celana nya berwarna hitam dengan sobekan besar di lututnya. Dia terlihat sangat kotor. Dan tampak rambutnya yang sudah berubah warna menjadi putih. Di tangan kanan nya terdapat sebuah tongkat dari kayu dengan hiasan mewah di ujungnya. Dia mempunyai tongkat yang sangat indah, yang berbeda jauh dengan penampilannya.
"Permisi nek. Kurasa kau butuh sedikit tumpangan"derasnya hujan membuat ku harus berbicara dengan nada yang sedikit diiringi teriakan.
"Terimakasih untuk tawaran mu nak. Tapi aku baik - baik saja"jawabnya dengan sedikit senyuman.
Aku menatap nya ragu. Apa dia barusan menolak tawaran ku ? "Apa kau yakin nek? Tapi cuaca sedang tidak mendukung. Kau akan sakit jika berada di tengah hujan. Kami masih memiliki tempat untuk mu."ucapku kembali membujuk nya.
Dia menatapku dingin. Mungkin sebaiknya aku tak memaksanya. "Tidak apa apa jika kau menolak nya nek. Tapi kau bisa menggunakan payung ku untuk melanjutkan perjalanan mu"aku segera memberinya payung yang kugunakan dan segera kembali ke mobil, tapi tiba - tiba aku merasa kan ada sesuatu yang memukulku dengan keras. Dan seketika semuanya terasa aneh.. pandangan ku menjadi kabur dan semuanya seakan menyatu. Gelap.Eghh..
Apa yang terjadi ? Mengapa tubuhku terasa sakit semua? Aku mencoba menetralkan semua pandangan ku dan mencoba menyesuaikan diri dengan keadaan.
Hari sudah tampak gelap saat aku membuka mataku. Semuanya terasa aneh. Dan... "Astaga apa yang terjadi denganku?" Aku segera bangkit berdiri dan berlari menuju mobil untuk melihat keadaan istri dan gadis kecilku. Dan seketika semuanya berubah. Aku merasa kaki ku tak dapat menopang tubuhku lagi "apa yang.. astaga. Apa yang terjadi? "Terdengar nada suara ku bergetar. Pemandangan ini?Aku segera mengambil handphone ku dan menghubungi polisi. Sesuatu telah terjadi. Dan mereka segera datang untuk melihat apa yang sudah terjadi. Dan segala pertanyaan akan segera menghampiri ku.
Karena keadaanku yang sedang kacau,belum memungkin bagiku untuk menjawab pertanyaan polisi-polisi itu .melihat keadaanku saat itu,mereka segera membawaku ke rumah sakit terdekat.sesampainya di rumah sakit,aku langsung diperiksa dan dan dibawa ke suatu ruangan Aku tak tau apa yang mereka lakukan denganku. Pandanganku mulai kabur seakan akan semuanya hilang dari pandanganku."Bagaimana keadaan mu tuan..."
"Refrickson. Aku baik - baik saja"jawabku sembari menerima teh hangat yang sudah dibawakannya.
Dia tersenyum manis. Antara lega dengan hanya memikirkan perasaan ku.
"Kurasa Anda perlu beristirahat penuh tuan. Anda telah tidak sadarkan diri sekitar 3 hari"
Kurasa tenggorokan ku tidak dapat menelan teh yang kuminum lagi. "Apa ? 3 hari?? "
KAMU SEDANG MEMBACA
BLOOD THIRST
RandomIni adalah karya pertama saya dalam menulis sebuah cerita. Banyak kekurangan dalam pembuatannya. Saya sangat berterimakasih kepada sahabat saya,@MONIKA_IRENE yang telah membantu dalam pembuatan cerita ini. Kepada pembaca. Saya ucapkan terimakasih...