BAB 2

135 8 0
                                    

Dua bulan kemudian setelah kejadian itu ...

" De, kamu serius mau pindah? " tanya Siska pada Dean yang tengah mengepak pakaiannya. Karena besok, Dean dan keluarganya akan pindah ke Singapura.

Dean tersenyum, " Iya, Sis. Jadi kok "

Siskapun langsung memeluk Dean, " Aku pasti bakal kangen banget sama kamu "

" Aku juga kok "

Kedua sahabat itu akhirnya melepaskan pelukan masing - masing. Dan Dean kembali mengepak pakaiannya yang dibantu oleh Siska.

" Oh ya, Sis. Kalo kamu ketemu sama Angga. Tolong kasih surat ini ke dia ya, " ujar Dean sambil memberikan sebuah amplop pada Siska. Siskapun kemudian mengambil amplop yang berisi surat itu.

" Dan, kalo kamu kasih surat ini. Kamu maukan sambil pake kacamata aku? "

Awalnya Siska tidak mengerti apa maksud Dean. Tapi kemudian dia nurut aja.

***

Keesokkan harinya, Siska berangkat ke sekolah seperti biasa. Tiba - tiba ia terkagetkan dengan Angga yang berlari - lari kecil menghampirinya. Siska teringat dengan surat yang dititipkan Dean untuk Angga. Belum sempat Siska mengeluarkan surat nya dari dalam tas, Angga sudah menarik salah satu tangannya.

" Ikut aku, yuk! " Itu yang diucapkan Angga.

Angga membawa Siska ketaman belakang sekolah. Kemudian mereka duduk dikursi panjang yang terletak di taman belakang sekolah itu.

Sesaat keduanya saling terdiam.

" Aku pengen ngomong sesuatu sama kamu " ujar Angga kemudian.

" Sebenarnya, dari pertama kali temen kamu kenalin ke aku. Aku udah suka sama kamu. Tapi aku belum berani ngungkapin perasaan ini ke kamu. Karena kamu selalu ngejauh tiap kali aku pengen ngedekatin kamu. Dan sekarang, menurut aku saat yang tepat, " kata Angga. Kemudian ia menatap wajah Siska dalam - dalam, " Kamu mau kan jadi pacar aku, Dean? "

Kedua alis Siska menyatuh, " Dean? "

" I-iya , kamu Dean "

Siska melepas kacamatanya.

" Sis-siska?! " Angga kaget begitu tau cewek yang dihadapannya adalah Siska, bukan Dean.

" Iya, aku Siska. Bukan Dean "

" Tapi, kenapa .. "

" Aku memang pake kacamata Dean. Dia yang memberikannya padaku. Dan aku nggak nyangka ya, ternyata kamu lebih memilih Dean daripada aku yang udah jelas - jelas dekat sama kamu. Tega kamu ya, tega! "

" Bu-bukan gitu maksud ku. Terus, Dean kemana? Kenapa kamu pake kacamata dia? "

Siska langsung melemparkan sebuah amplop pada Angga dan berlari meninggalkannya. Anggapun tanpa banyak bicara membuka amplop itu, dan membaca isi suratnya.

Dear Angga,

Maaf kalo aku nggak sempat kasi tau kamu soal pindahannya aku ke Singapura.
Angga, sejujurnya ada satu hal yang ingin aku sampaikan ke kamu. Sejujurnya aku sayang sama kamu, aku suka sama kamu.

Tapi maaf, aku cuma bisa sebatas menyampaikan perasaan aku ke kamu. Aku nggak berharap yang lebih dari kamu. Karena .. aku tau Siska juga mempunyai perasaan yang sama sepertiku. Dan bahkan, rasa sayangnya lebih besar.

Untuk itu, aku berharap kalian bakalan jadian nantinya. Dan, jangan marahin Siska kalo dia berpenampilan seperti aku. Aku yang memintanya. Aku cuma berharap bisa menjadi saksi ketika kalian berdua jadian nantinya.

Maafkan aku kalo jadi seperti ini. Karena ini lah arti sahabat sesungguhnya.

- Dean -

The End

ARTI SAHABATTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang