Tentang Dia

35 4 1
                                    


"......inflasi yang terjadi ............"

"Hyung, cepat matikan televisinya. Ini hampir tengah malam." Kyuhyun keluar dari kamarnya dengan keadaan yang berantakan. Rambutnya yang mencuat ke segala arah, bajunya yang berantakan, dan wajahnya yang benar-benar tampak lelah. Pria itu berjalan melewati ruang tengah, tempat biasanya semua hyungnya berkumpul untuk sekadar menonton televisi atau makan bersama. Kakinya terhenti ketika dia melihat salah satu Hyungnya, Sungmin, sedang menonton televisi dengan keadaan terkantuk-kantuk.

"Oh, Kyuhyun ah, tadi aku tidak bisa tidur, tetapi setelah menyalakan televisi aku malah tertidur. Aku akan masuk ke kamar."

Sungmin berjalan terseok melewati Kyuhyun yang kini malah menempati tempatnya semula. Sekilas, Sungmin ingin menyeret Kyuhyun masuk ke dalam kamar untuk segera tidur, mengingat jadwalnya yang semakin padat. Lusa dia akan melakukan konser yang akan dimulai dari kota Seoul. Setelah itu, sudah dipastikan bahwa selanjutnya akan merambat ke beberapa negara asia dan semakin memadatkan jadwal mereka. Namun, ketika Sungmin melihat Kyuhyun sudah berbaring di sofa sambil memainkan ponselnya, pria itu lantas masuk ke dalam kamar. Membiarkan Kyuhyun sendirian.

Sudah terlewat malam memang untuk mengucapkan selamat tidur pada seorang kekasih, tetapi Kyuhyun sedikit yakin kalau gadis yang akan dia kirimi pesan masih berkutat dengan laptopnya. Mengetik suatu cerita fantasi atau sekadar mengisi blog pribadinya untuk bacaan umum. Kyuhyun tersenyum kecil ketika membaca pesan terakhir yang gadis itu kirim untuknya. Gadis itu seperti terlihat kesal sekali.

Iya. Aku akan datang. Aku janji. Aku sudah mengerti rencanmu itu, Cho Kyuhyun. Aku banyak kerjaan. Menyebalkan.

Itu adalah pesan terakhir yang gadisnya kirimkan tadi pagi, sebelum Kyuhyun sibuk dengan rentetan latihan. Pria itu tersenyum lagi. Entah bagaimana dia bisa tersenyum seperti ini tanpa merasa bersalah pada penggemarnya yang tidak tahu apa-apa. 

Entahlah. Kini dia hanya sedang bersenang-senang dengan sisi percintaannya. Biarkan terus seperti ini karena Kyuhyun juga merasa bahwa dirinya hanya pria yang ingin mencintai dan dicintai. Hal ini juga yang mendasarinya untuk mengetik sebuah pesan sambil bersungut-sungut tidak jelas. Dia tahu dan dia yakin sekali kalau gadis itu akan tertawa terbahak-bahak atau malah menggoda Kyuhyun atas pesan yang dia kirim. Namun, dia tidak peduli. Sesekali para pria bolehkan memanjakan kekasihnya. Ini masih diperbolehkan untuk para superstar, bukan?

Tentu saja. Asal masih rahasia.

Ya! Kang Haneul. Cepat matikan laptopmu dan pergi tidur. Jangan lupa datang ke konserku lusa nanti. Kalau kau tidak datang dan tidak menjalankan rencana yang telah aku buat, aku akan memberimu pelajaran. Mengerti?

PS: Aku merindukanmu dan mencintaimu. Aku serius. Jangan tertawa!

Setelah mengirim pesan, Kyuhyun langsung saja meletakan ponselnya di meja lalu beranjak untuk kembali masuk ke kamar. Dia sengaja meninggalkan ponselnya di meja karena jika dia tetap berkutat dengan ponselnya, menunggu gadis itu membalas pesannya, dia dipastikan akan telat bangun dan wajah akan terlihat lesu karena kurang tidur. Namun, ketika dia baru melangkahkan kakinya, matanya menoleh pada televisi yang ternyata belum dimatikan oleh Sungmin. Matanya mencari-cari remote telivisi dan saat dia menemukannya, Kyuhyun langsung mematikan televisi, tetapi dia masih bisa mendengar sedikit apa yang narator berita televisi itu katakan.

"...... seorang gadis tewas akibat kecelakaan ini. Polisi sudah mengamankan pengendara mobil....."

Selanjutnya televisi itu mati.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 05, 2016 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

GoneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang