Ara berjalan tergesah-gesah saat melewati kurdinator sekolah yang sudah sangat sepi. Ia sadar bahwa dia sudah sangat terlambat ara berharap guru killernya itu belum masuk kekelasnya
"Oh..tuhan..bagai mana ini?" Kata ara dalam hati ia tidak berhenti berdoa dalam hatinya agar bu ina belum masuk kekelasnya saat ini
"Oke..anak-anak kalian sudah mengerti deng..." ara sudah berdiri di depan pintu kelasnya dengan nafas yang tidak teratur
"Maaf bu..saya terlambat" ucap ara dengan nada yang masih ngos-ngosan
"Kenapa kamu terlambat ara?kamu tau ini sudah jam berapa?" Bu ina berdiri di ambang pintu dengan tangan yang dilipat di dadanya sambil memperhatikan ara yang ada di depannya
"Maaf bu..tadi macet"
"Tidak ada alasan aradea kamu tetap tidak boleh masuk pelajaran ibu" jelas bu ina dengan tegas dan menutup pintu kalas tanpa sempat mendengar penjelasan ara
Ara membuang nafas dengan kasar sambil berjalan kekantin. Cuma ini satu-satunya tujuan anak-anak angkasa jaya saat mereka terlambat
Ara duduk di pojok kantin ditemani dengan moccacino yang tadi dia pesan sebelum duduk.
"Kenapa berkeluyuran?" Ara tersentak saat mendengar suara yang berada di belakangnya.dengan secepat kilat ara membalikkan tubuhnya dan mendapati rey berdiri tepat di belakangnya
"Terlambat" ucap ara singkat dan kembali fokus pada handphonenya
"Makanya jangan tidur seperti kebo" rey saat ini dia sudah duduk di samping ara sambil meminum minuman dingin yang dia bawa
"enak aja.orang aku terlambat gara-gara macet juga" ara membela diri dia tidak terima jika dirinya disamaka seperti kebo
"Jika sesudah menikah terus kau belum mengubah kebiasaan burukmu itu kupastikan kau akan kuguyur air setiap hari" ucap rey
"Dan jika kakak tidak mengubah perilaku kakak yang terus pulang hingga larut malam atau balapan kupastikan kakak akan tidur disofa" tantang ara yang menatap rey yang tampak biasa saja
"Baikalah calon istriku kita liat siapa yang akan menang" rey berdiri sambil mengacak-acak rambut ara "dan ingat sebentar kau pulang denganku karena kita akan mengukur cincin" lanjut rey sebelum pergi meninggalkan ara sendirian
Ara mengacak-acak rambutnya frustasi dengan hidupnya yang tinggal beberapa hari akan menjadi seorang istri dari reyan kenzo antoine
Itu berarti mau tidak mau seluruh hidupnya akan dikendalikab oleh rey dan itu berarti ara akan tidak tinggal bersama mama dan papanya lagi
"Tenang ara..tenang" ara beberapa kali mengulang kata-kata itu untuk menguatkan hatinya jujur saja ara belum mau menjadi seorang istri di usianya yang belum genap 17 tahun itu
Bahkan ara baru duduk di bangku SMA memikirkan ini semua membuat ara frustasi."kenapa mama dan papa tega sekali menyerahkan anak semata wayangnya ini hanya sebuah harta?"
Dringg...dringg...
Bunyi bel yang menandakan pergantia mata pelajaran telah berganti otu artinya bu ina telah keluar dari kelas ara
Ara berjalan dengan santai menuju kelasnya. Kelas ara begitu riuh karena tidak ada guru
Ara duduk dibangkunya sambil mengeluarkan cermin yang ada ditasnya ara yakin rambutnya sudah berantakan gara-gara tadi
"Woy..kenapa terlambat?" Ucap dina yang sudah duduk di samping ara
"Terlambat bangun trus tadi juga macet" jawab ara yang masih fokus menyisir rambutnya dengan jari-jari tangannya
"Makanya cepat bangu pea" dina dengan cekatan sudah menarik rambut ara yang sudah rapi dan membuat ara menatap dina dengan garang
"Ohh..ternyata mood lo kurang bagus?" Tebak dina. Dina sudah sangat hafal dengan sifat ara kalo moodnya lagi tidak bagus
"WOY... KATA GURU BK KITA PULANG CEPAT KARENA GURU PADA RAPAT" ucap nino sang ketua kelas dari ambang pintu
Semua siswa Mia 3 bersorak senang bukan hanya Mia 3 semua kelas juga sepertinya begitu
"Disampaikan kepada seluruh siswa siswi angkasa jaya agar kiranya kalian melanjutkan pembelajaran dirumah masing-masing" seluruh kelas pada bersorak senang saat mendengar pernyataan dari toa kesokolah
Deringan handphone membat ara menoleh saat mendengar nada dering perfect-simple plan dari handphonenya
Tertera nama rey disana.ara segera mengangkatnya
"Haloo"
"....."
"Iya ini mau keluar"
"...."
"Iya kak iya"
Ara mengendus saat rey mematikan sambungan telfon
"Ra pulang yuk" kata dina yang sudah menggendong tas ranselnya di lengan kanannya
"Ayo" ucap ara sambil menarik tasnya yabg berada di atas meja
Banyak siswa siswi berlalu lalang dikordinator sekolah
"Lo pulang sama siapa? Gue anatar" tawar dina
"Gak din gue pulang sama rey dia udah nunggu diparkiran" jawab ara dengan gelengan
"Ohh..yaudah kita keparkiran barengan aja"
Sesampai di perkiran ara berjalan menuju mobil sedan hitam milik rey sedangkan dina masih harus berjalan karena mobilnya berada di pojok parkiran
Ara masuk kedalam mobil tanpa berbicara sepata kata begitupun rey hanya fokus dengan dengan jalannan yang di depannya
Mereka berdua sibuk dengan fikiran masing-masing
***
Rey dan ara masuk ke tokoh berlian untuk membuat cincin pernikahan mereka
Rey lebih mengikuti kemauan ara untuk model cincin mereka
Setelah itu rey mengantar ara pulang
"Makasih" ucap ara sebelum turun dari mobil rey dan masuk kerumahnya
KAMU SEDANG MEMBACA
naughty boy
RomanceBagai mana bisa aku merelakan masa mudaku menjadi seorang istri dari ketua osis yang sangat nakal tetapi banyak prestasi yang sudah ia capai Akankah aku menerimanya tawaran itu?