pernikahan dini

26.1K 218 7
                                        

Rey's pov

Aku menatap wanita yang ada didepanku yang telah sah menjadi istriku saat ini. Wanita yang memakai gaun serbah putih begitu cantik dengan senyum yang terus menghiasi wajah manisnya

Aku tau jauh didalm lubuk hatinya itu dia sedang sedih karena dia harus menerima kenyataan harus menikah di usia mudahnya.

Akupun sebenarnya begitu tapi mau bagai mana lagi,tidak ada pilihan yang harus aku pilih

Walaupu di antara aku dan dia tidam memiliki perasaan apa-apa aku akan tetap menjaganya sesuai janjiku tadi didepan semua orang "dia adalah tanggung jawabku"

Tidak banyak yang datang di pernikan ku dan ara karena memang pernikahan ini dirasihakan bahkan orang di angkasa jaya tidak ada yang tau tentang hal ini kecuali dina dan para sahabatku saja

"Selamat bro,sekarang lo sudah jadi suami dan lo beruntung dapat gadis sepolos ara" ucap dion salah satu sahabatku

"Ohh...ara lo sangat cantik memakai gaun ini,kau terlihat seperti princes" celetuk reza "tapi selamat buat kalian berdua gue harap kalian bahagia" sambungnya dan menjabat tanganku dan tangan ara

"Selamat bro" ucap bagas

Setelah ketiga sahabatku hilang dari penglihatan aku menatap kearah ara yang lagi berdiri tanpa disengaja tatapanku dan tatapannya bertemu

Ara tersenyum begitu bahagia aku juga ikut tersenyum saat dia mengangguk dan aku tahu arti anggukan itu apa

"Aradeaaaaa" teriak dina saat sudah berada di depan ara dan langsung memeluk ara dengan gemas

"Lo benaran ara yang kucilkan?ara sahabat gue yang manjanya minta ampun?" Ara hanya mengangguk dan terus tersenyum

"Ihh....lo cantik banget dina pake dress ini lo imut mana sahabat gue yang timboy" ucap ara sambil memutar-mutar tubuh dina

"Uhh..ara selamat yah semoga gue cepat dapat ponakan" ucap dina yang berhasil di hadiai pelototan oleh ara

"Dan lo rey walaupun lo ketua osis dan kakak kelas gue tapi jangan fikir gue takut sama lo kau lo sampai buat ara nangis" ancam dina kepadaku sebelum dia berlalu menunggalkanku dengan ara

"Kau bahagia?" Ucapku sambil menatap ara

Ara hanya mengangguk dan terus tersenyum aku memeluk pinggangnya dengan posesif dan mencium keningnya

***

Ara's pov

Aku sangat bahagia saat pendeta menyatakan aku sah menjadi istri reyan kenzo antoine.

Hari ini aku tersenyum dan terus tersenyum bukan berarti aku suka menikah muda tapi karena aku melihat kedua orang tua ku begitu bahagia jadi kenapa tidak aku juga ikut berbahagia

Rey terus memeluk pinggangku dengan posesif dan sesekali mencium ujung kepalanku

Setelah acara selesai aku dan rey masuk kekamar pengantin yang sudah dihiasi dengan mawar putih yang bertaburan di aras tempat tidur

"Kau mau mandi?" Ucap rey sambil membantuku membuka hiasan yang ada dikepalaku

"Kau saja kak,setelah itu aku yang mandi" ucapku dan tetap fokus dengan membuka hiasan yang di atas kepalaku

"Ara" rey membalikkan badanku menghadapnya jantungku bedetak begitu kencang aku belum siap untuk memenuhi tugasku sebagi istri "ara..sekarang aku adalah suamimu dan jangan memanggilku dengan sebutan kakak lagi panggil rey saja" ucap rey begitu lembut dan mencium keningku sangat lama lalu berlalu kekamar mandi

Aku menghapus sisa meke-up ku yang masih ada diwajahku knop pintu terdengar bertepatan dengan rey muncul dengan memakai handuk yang menutupi bagian bawah dari badannya

"Ka..kamu sudah selesai?aku ingin mandi" entah kenapa aku merasa gugup melihat rey dengan keadaan bertelanjang dada seperti ini ku yakini sekarang pipiku sudah semerah tomat

Rey hanya mengangguk dan berjalan menuju lemari untuk mengambil baju

Aku berjalan menuju kamar mandi.setelah 15 menit aku kelar dengan piama tidur yang disediakan di kamar mandi

Rey tampak sibuk dengan handphonenya hingga tidak sadar dengan keberadaanku.aku terus berjalan menuju tempat tidur dan duduk di pinggir kasur

Rey sudah menyadari keberadaanku dan menaroh handphonenya di atas naska sekarang matanya beralih menatapku tanpa berkedip dan itu berhasil membuat jantungku hampir copot

Rey tersenyum dan menepuk-nepuk kasur yang ada mengisyaratkan agar aku duduk disampingnya dan dengan perlahan beranjak naik kekasur dan duduk disampingnya

"Kau sangat cantik aradea" pujinya dan menarikku kedalam dekapannya aroma tubuhnya sungguh membuatku terlena

"Apakah kau senang menikah dengan ku ara?" Tanya dengan lembut tangan mengelus-elus rambutku yang ranjang

Aku mengangguk didalam dekapannya.dia mencium puncak kepalaku berulang kali dan terus mengelus rambutku

"Rey..maaf" ucapku takut jika dia akan marah

"Maaf?untuk apa?" Tanyanya

"Karena aku belum siap untuk..." aku merasa malu dengan perkataanku maka dari itu aku bungkam

"Siap?untuk apa sayang?" Godanya membuatku merona saat ini yah aku yakin

"Untuk itu" ucapku malu

"Untuk apa?" Rey terus saja menggodaku

"Untuk malam pertama" ucapku cepat dan membalas pelukan rey dengan sangat kencang untuk menyembunyikan pipiku yang sudah seperti tomat ini

Rey tertawa karena tingkahku yang memeluknya secara tiba-tiba dan membenamkan wajahku di dadanya

"Ohh itu" ucap rey sambil mengangguk "terus kapan kamu siap? Apa kamu ingin orang lain mencobanya deluan" ucapnya tanpa berfikir panjang aku menggeleng dengan kuat didalam dekapannya dia tambah terkekeh melihat tinggaku

"Hahaha...tidak usah takut.aku tidak memaksamu tapi kuharap jangan lama-lama" ucapnya sambil mengeratkan pelukannya hingga nafasnya bisaku rasakan dilekukan leherku

Akuhanya mengangguk mengerti yah memang cepat atau lambat aku akan menyerahkannya kepada suami sahku

naughty boyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang