Perjuangan Lolos di Fakultas Kedokteran

25.3K 394 98
                                    

"Ah, masuk fk biasa aja tuh"
"Lolos fk mah gampang asal punya uang"
"Yaelah fk doang"
"Fk tinggal nyogok doang sih"
Bla bla bla.
Banyak banget orang orang di luar sana yang ngegampangin banget tentang bisa kuliah di Fakultas Kedokteran.

Menurut gue sih, fakultas apapun itu punya tingkat kesulitan masing masing ya. Jadi kayaknya orang ga berhak buat judge sebuah "fakultas".

Oke, disini gue niat cuma mau berbagi sama kalian semua yang masih atau sedang berjuang untuk kuliah; fakultas apapun. Cerita ini berdasarkan pengalaman pribadi gue, perjuangan gue sebelum diterima di Fakultas Kedokteran.

——————————————————————
Ujian Nasional pun berakhir. Ada tahap SNMPTN dan SBMPTN yang harus gue lewati.
Tentu aja karena dari dulu gue udah "keukeuh" masuk fakultas kedokteran, di SNMPTN dan SBMPTN fakultas tersebut masuk kedalam pilihan gue.
Biar jelas, ini biar gue rinci.
SNMPTN:
1. Universitas Indonesia
2. Universitas Padjajaran
SBMPTN:
1. Universitas Indonesia
2. Universitas Diponegoro
3. Universitas Sebelas Maret Surakarta
Jurusan SNM+SBM: Kedokteran S1.
UJIAN MANDIRI:
1. UPN "Veteran" Jakarta
Jurusan:
-S1 Kedokteran
-S1 Keperawatan

Semua tahap itu udah gue lewati ya guys, dan pada akhirnya GAGAL. Ngga ada satupun yang lolos dari semua itu. Gue yang mulai stress pun bingung, dan akhirnya gue berpikir untuk siapin 1 jurusan buat pelarian.
Lalu gue ikut jalur PPKB di UI, dengan jurusan Sastra Inggris S1 Paralel. Karena S1 Paralel ngga di buka untuk Kedokteran S1.
Kebetulan di sekolah gue itu yang ikut jalur ini cuma 4 orang untuk S1 Pararel.

Waktu itu gue yakin pasti keterima. Selain yg ikut cuma 4 orang, diantara 4 orang itu juga dengan pilihan jurusan yg berbeda dan 4 orang ini juga punya nilai yg "sepertinya" mencukupi semua, bahkan terbilang bagus ya.
Tapi lagi lagi, saat pengumuman tiba kita lumayan kaget. Diantara 4 orang ini ngga ada yg keterima. GANGERTI LAGI DEH:(

Ya, gue akhirnya mulai coba perguruan tinggi swasta.
Bermulai dari UNISBA di Bandung.
Gue ikut test selama 2 hari disana. Pas gue test, gue bingung ya kenapa banyak banget yg test disitu dan rata rata semuanya FK.
Hari ke-2 disana, dapet surat untuk orang tua ada pelaksanaan "Open House" untuk FK. Di suratnya sih katanya acaranya untuk mengenal FK lebih lanjut, pengenalan kampus, dsb. Ya semacam Bedah Kampus lah, menurut gue sm ortu.
Tapi kenyataannya beda sih ya, di acara itu tuh justru kayak acara lelang. Orang tua di informasikan bahwa harus ngisi sebuah form isian, disitu terdapat sumbangan yg harus di isi. Dan di informasikan "semakin tinggi sumbangannya, semakin tinggi juga peluang masuknya". HEHEHE ya you know lah what I mean. Ada orang tua yg complain dan bertanya, "pak, bagaimana kalau anak saya pintar tapi saya ga sanggup kasih sumbangan?" Dan ternyata jawabannya "Tentu di prioritaskan untuk anak yg pintar, tapi kan FK butuh dana juga untuk sarana prasarana"
Hayo..ngerti kan ya maksudnya? HAHAHA.
Ya pokoknya gitu lah, kalian pasti ngerti.
Bokap gue isi form sumbangan itu sebesar 80jt. Ya kita fikir segitu udah besar loh ya, dan test test yg gue jalani disitu gue fikir ngga terlalu susah dan masih susahan SBMPTN, dan gue bisa ngerjainnya, jadi gue tawakkal aja sm Allah semoga keterima.
Ngga lama setelah Open House, bokap gue ngobrol sama mba mba yg ngumpulin form isian. Bokap gue ditanya
Q: "pak, sumbangannya 80 aja?"
A: "segitu udah besar. Kan nanti belum spp dan segala macemnya"
Q: "oh, semoga keterima ya anaknya pak"
A: "biasanya emg prosedurnya gimana sih pak?"
Q: "biasanya yg diatas 100 sih pak. Tapi kalau nilai test anaknya bagus, pasti nanti bapak di telfon ditanyain apa mau naikin ga sumbangannya. Kalau mau naikin, nanti diterima"
Waw yah aduh, ehehehehe.
Dan hari pengumuman pun tiba. Ternyata bener yang diomongin sm si mba itu.
Bokap gue gamau naikin sumbangannya. Alasannya, dia percaya sama kemampuan gue. Selain itu, sayang banget ya duit dipake buat univ yg jurusan FK nya masih C akreditasinya. Eh, B deh. Katanya sih udh naik pas tahun 2015 kemarin, gue sih gatau ya.

Perjuangan Lolos di Fakultas KedokteranTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang