Part 1

78 12 0
                                    

Seorang gadis sedang duduk di kursi taman menikmati indahnya pemandangan di sekitarnya dan menghirup udara yang tidak terkontaminasi dengan polusi di Ibu kota, menurutnya ini adalah tempat ternyaman yang pernah ia kunjungi dan menjadi tempat favoritnya. Ia menunggu seseorang yang sangat ia cintai dan selalu mengisi hari-harinya selama tiga tahun ini. 

Lalu ia mengambil kamera yang memang sengaja ia bawa untuk berfoto dengan kekasihnya dan juga memotret pemandangan di taman. Ia mengambil foto kupu-kupu yang sangat indah yang sedang hinggap di dedaunan, lalu beralih ke anak kecil yang sedang meniup balon cair yang terbuat dari sabun  dan di saat ia sedang mencari objek yang bagus untuk ia foto tiba-tiba seseorang  menghalangi lensa kameranya dengan gerakan refleks gadis tersebut memotret seseorang yang menghalangi lensanya. Saat ia hendak menegur orang tersebut namun mulutnya tertutup kembali dan mengucapkan kata lain.

"Eh kamu aku kira siapa, baru aja mau aku marahin tadi soalnya ganggu aku sih heheh." Ucap Nadila dengan menampilkan lesung pipinya.

Yang diajak bicara hanya diam saja lalu mengajak Nadila agar duduk di kursi taman. "Aku mau ngomong sama kamu." Ucap Dion.

"Yaudah ngomong aja Di, biasanya juga langsung ngomong ngapain bilang-bilang dulu aneh deh kamu." Ucap Nadila dan menatap aneh Dion.

"Aku serius Nad, kayaknya hubungan kita sampai sini aja aku udah ga bisa lanjutin lagi." Ucap Dion dengan serius.

Nadila menaikkan sebelah alisnya. "Tuhkan tambah aneh aja deh kamu, ga lucu ih bercandanya."

Dion menangkup wajah Nadila dengan kedua tangannya. "Coba lihat mata aku Nad apa aku bercanda?" 

Nadila menatap lekat-lekat bola mata Dion dan mencari sorotan mata kalau ia sedang bercanda, namun yang ia dapatkan hanyalah tatapan mata dengan keseriusan.

"Tapi kenapa? Emang aku salah apa? Coba bilang biar aku tahu dan perbaiki kesalahan aku." Ucap Nadila dan menahan tangisnya.

"Aku emang udah ga bisa ngelanjutin ini semua Nad, kalau aku lanjutin bakalan nyakitin kamu bahkan aku juga sakit." Jelas Dion.

"Bilang Di sama aku, aku salah apa?" Tanya Nadila.

"Kamu ga salah, malahan aku yang salah" Ucap Dion lalu menghapus air mata yang jatuh di pipi Nadila. "maafin aku tapi aku harus pergi sekarang, jaga diri kamu baik-baik jangan sampai maag kamu tambah parah." Lanjutnya. 

"Aku sayang kamu." Lalu mengecup dahi Nadila.

Nadila tidak bisa menahan tangisnya lagi. "Dan janji sama aku jangan pernah ngeluarin air mata lagi buat aku."

"Tapi kamu mau pergi kemana?" Tanya Nadila dengan terbata-bata.

"Aku ga bisa kasih tau kamu, maaf." Ujar Dion.

Dion mengelus rambut Nadila dengan pelan seperti apa yang sering ia lakukan. "Jangan nangis lagi nanti tambah jelek, nanti kalau kamu tambah jelek gaada yang mau loh sama kamu." Ucap Dion lalu pergi begitu saja.

"Aku juga sayang sama kamu."

"Aku ga janji kalau aku bisa ga ngeluarin air mata buat kamu."

"Kenapa ga kamu aja yang jagain aku?"

"Kamu pergi kemana Dion?"

"Bagus kalau aku tambah jelek terus gaada yang mau, biar aku sama kamu aja." Ucap Nadila seolah-olah menjawab perkataan-perkataan yang Dion ucapkan tadi.

Lalu Nadila menekuk kakinya dan memeluknya dan selanjutnya ia menangis menjadi-jadi untung saja taman itu tidk terlalu ramai sehingga ia tidak menjadi pusat perhatian. Gagal semua rencananya untuk foto bersama dengan Dion karena sudah terlalu sedih hingga ia lupa niat awalnya. Dion tadi meninggalkannya sendrian di Taman biasanya ia tidak akan pernah meninggalkan Nadila sendirian kecuali memang Ia yang meminta untuk di tinggal sendirian. Dan semua itu tinggalah kenangan dan masih menyisakan beribu pertanyaan di kepala Nadila.


Hai! Cerita sebelah blm selesai tapi gue udah bikin yang baru bandel emang hahaha, tapi bakalan tetep dilanjut kok kalau lg ada ide heheh.

Voment nya ditunggu:)

Love you x!

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 06, 2016 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Stay Please?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang