Part 1 Baekhyun

221 13 2
                                    

Baekhyun POV

Semenjak kecelakaan beberapa tahun lalu aku seperti mempunyai kelebihan bisa melihat hal-hal yang tidak bisa dilihat oleh manusia biasa lainnya. Awalnya aku merasa sangat ketakutan dan tertekan dengan hal itu, tapi lama kelamaan aku berusaha menyesuaikan diri dengan kemampuan lebih yang diberikan tuhan padaku.

'' Baek, keluar sebentar tolong eomma belikan beberapa bahan makanan! dikulkas persediaan bahan makanan kita sudah habis.'' Heuh, aku hanya bisa menghela nafas tugas kuliahku masih menumpuk dan eommaku berteriak dari arah dapur menyuruhku membelikannya bahan makanan.

'' Eomma kenapa tidak menyuruh Baekbom hyung saja, aku sedang banyak tugas kuliah yang harus kuselesaikan.'' Tanpa mendengar rengekanku eomma langsung melemparkan kunci mobilnya padaku. Eish selalu saja aku, hyungku yang sok tampan itu pasti sekarang sedang tidur enak dikamarnya dasar pemalas.

Aku memilih beberapa sayur dan danging lalu memasukkannya kedalam troli. Aku menuju tempat beberapa makanan ringan dan memilih secara acak biarlah eomma mengomel karena aku membeli banyak cemilan siapa suruh membiarkanku pergi belanja sendirian. Aku mengendarai mobil dengan kecepatan sedang menuju rumah, tapi tiba-tiba mobilku berhenti begitu saja dijalan yang lumayan sepi. aku berusaha menghidupkan mesin mobilku kembali tapi tetap saja tidak bisa. Apa bensinnya habis? ah tidak mungkin ketika aku berangkat tadi bensinnya terisi penuh.

Aku keluar dari mobil mengecek kesalahan apa yang terjadi pada mobilku. Bagaimana ini aku sama sekali tidak mengerti masalah mesin. Aku berusaha menghubungi eomma tapi tiba-tiba saja ponselku mati, aish baterainya pasti habis. Hari ini aku benar-benar sial.

Aku melihat kesekitarku, kalau saja ada orang yang bisa kuminta bantuannya tapi nihil daerah ini sangat sepi hanya ada aku disana. tapi tunggu aku seperti melihat seseorang agak jauh diantara semak ditepi jalan. aku langsung mendekatinya siapa tau dia bisa menolongku. langkahku semakin mendekat tapi seperti ada yang salah, apa aku salah lihat? wajahnya sedikit hancur dengan ceceran darah dikemeja putih yang dia pakai.

'' K-kau bukan manusia?''

lututku bergetar hebat sulit untuk digerakkan, biasanya aku sering melihat hal-hal seperti itu. tapi kenapa ini membuat bulu kudukku berdiri. sosok itu hanya tersenyum miris dan perlahan bayangannya lenyap begitu saja. aku masih terpaku ditempatku berdiri, dan anehnya tiba-tiba ponselku berbunyi bukannya tadi mati?

'' Baek kenapa belum pulang juga? sepuluh menit lagi appamu pulang sedangkan eomma belum memasak apapun.'' suara eomma terdengar diseberang sana. aku masih diam mencerna apa saja yang baru kualami.

'' N-ne eomma, aku sedang perjalanan menuju rumah.''  aku segera menutup telponku, sebelum eomma berteriak lagi padaku. aku segera masuk kedalam mobil. ah, aku baru saja ingat mobil ini mesinnya tidak mau menyala harusnya tadi aku beritahu eomma biar dia bisa menyuruh Baekbom hyung kesini menjemputku. eh ini aneh sekali ketika aku memutar kunci mobilku mesinnya menyala begitu saja.

Keesokan harinya

wajah yang penuh luka itu kenapa tidak bisa hilang dari ingatanku. sejak semalam aku sudah beusaha melenyapkan bayangan menakutkan itu namun tetap tidak bisa. suara berisik dari beberapa yeoja yang sedang menggosip dibelakangku benar-benar mengangguku.

'' Benarkah? Chanyeol oppa hilang begitu saja?'' salah satu yeoja menjerit cukup keras mengundang perhatian beberapa mata.

'' Yang aku dengar terakhir kali dari pihak keluarganya dia menghilang sejak satu bulan yang lalu.'' yeoja lain ikut membicarakan seseorang yang entahlah aku tidak tahu siapa itu.

aku terkejut ketika ada yang menepuk bahuku. ternyata Luhan dengan senyum manisnya duduk disampingku. dia mengeluarkan beberapa buku yang agak lumayan tebal dan memberikannya kepadaku.

'' bantu aku Baek, kau kan bisa melihat apa yang orang lain tidak bisa lihat. tugasku berkaitan dengan itu.'' Luhan memohon sambil memengang tangaku. jika sudah begini aku tidak bisa menolak permintaan sahabatku. aku hanya mengangguk dan dia tersenyum senang sambil memelukku.

aku dan Luhan duduk dikursi yang berada dipojok kantin setelah memesan makanan. aku mendengar nama itu disebut lagi sepertinya beberapa mahasiswa sedang membicarakan orang tersebut.

'' Baek, kau tau Chanyeol? kudengar dia menghilang ada yang bilang dia sudah mati karena dibunuh tapi jasadnya tidak ditemukan sampai sekarang.'' aku benar-benar tidak mengenal namja itu siapa. dan sekarang Luhan juga ikut membicarakannya.

'' Lu memangnya Chanyeol itu siapa? kenapa sejak tadi banyak orang yang membicarakannya?'' Luhan menatapku bingung dia meminum habis jus yang ada digelasnya lalu mulai menatapku serius.

'' Baek kau benar-benar tidak kenal Chanyeol? dia mahasiswa yang cukup populer dikampus.'' aku berfikir sejenak mungkin saja akau pernah melihat namja tersebut tapi aku lupa namanya.

'' aku benar-benar tidak tahu'' Luhan menunjukkan foto seseorang dari kamera ponselnya padaku. dia mengatakan kalau difoto itu adalah Chanyeol yang dia maksud. aku sedikit kaget namja itu ternyata tampan juga tapi aku benar-benar belum pernah melihatnya. apa aku yang terlalu cuek dengan orang sekitarku selama ini ya, jadi aku tidak tau namja itu.

aku menghempaskan tubuhku kekasur tanpa mengganti baju terlebih dahulu. badanku seperti remuk semua setelah tadi menjalani pratikum dengan dosen Jung  ditambah aku telat sepuluh menit karena Luhan yang merengek untuk ditemani ke cafe bertemu dengan kekasihnya. akhirnya aku harus menerima hukuman berlari lima putaran keliling lapangan padahala statusku sudah mahasiswa tapi tetap saja nasibku tetap sial sama ketika senior higth school dulu.

'Chanyeol' nama itu kenapa seperti berputar-putar dipikiranku. aku menghembuskan nafas dan mendudukkan diriku dikasur. aku memutuskan untuk mandi saja agar pikiranku lebih segar setelah mandi.

aku bingung tiba-tiba saja kran yang baru saja aku matikan menyala kembali. aku harus balik lagi kedalam kamar mandi untuk menutup kran, kalau eomma tau aku membuang-bunag air dia pasti akan mengamuk. aku duduk didepan meja rias sambil mengeringkan rambutku.

bayangan itu terpantul cukup jelas dicermin riasku. aku ingin berteriak tapi mulutku sepertinya terkunci, aku menutup mataku berharap ketika membuka mata bayangan itu hilang darisana. ketika akau membuka mata bayangan itu tetap berdiri disana tapi dengan rupa yang berbeda dia seperti seseorang yang akau kenal.

'' C-chanyeol''

TBC

My GhostTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang