terus berjalan mengikuti kaki yang melangkah,matahari pun mulai terbenam sedikit demi sedikit,awan pun semakin menghitam,tapi hal itu sama sekali tidak mengganggu lamunannya,Entah mau berjalan kemana lagi.
Tiba-tiba dia pun berdiam diri dan memutuskan untuk duduk bangku di pinggiran jalan itu.
Dan muncul seseorang dari arah belakang yang menepuk pundakku, aku pun terkejut ternyata itu adalah teman kecilku namanya adit.kemudian dia pun duduk disebelah gadis tersebut."hey kenapa fiz kok sendirian? kan lagi hujan begini,pulang aja yuk nanti nyokap lo nyariin lho!!" ,gadis itu pun hanya bisa terdiam didalam rintik hujan yang mulai reda.
"udah ayo pulang fiz!!" laki-laki itu pun menggenggam tangannya erat dan menarik untuk pulang.
"iya udah gw pulang dit, udah ah ngapain sih harus pegang-pegang" gadis itu pun menarik tangannya dari genggaman adit.
Dan mereka berdua pun berjalan menuju rumah, Kebetulan rumah mereka satu perumahan,fize kenal dia karna bundanya kenal dengan mamahnya.Ditengah jalan aku pun memulai obrolan.
" lo ko tau sih yang tadi dibangku gw?" tanya fize
"lo kan temen dari kecil,apalagi rambut lo yang bawahnya ikal itu gampang ditebak tau!! " jawabnya dengan santai,
lalu ditengah obrolan itu pun hujan pun mulai deras, mereka berdua memutuskan untuk berhenti di sebuah gubuk kecil, disaat seperti itu fize merasa sangat kedinginan karena dia masih menggunakan baju seragam sekolah lengan pendek dan roknya yg panjang itu pun basah kuyup akibat terkena genangan air dijalan tadi,tetesan air hujan pun membasahi sisi dari gubuk tersebut.
"gimana fiz lumayan dingin ya? " tanya adit dengan sedikit senyuman di wajahnya,
" so tau lo ahh" jawabnya dengan wajah mengarah ke adit.
di gubuk itu pun fize sangat kedinginan karena angin yang berhembus dengan kencang,dan dia pun mecoba menghangatkan badannya dengan cara tangan yang ia gosok-gosok dan ditempelkannya diwajah.
"Nih pake " kata adit sambil menyerahkan jaketnya.
"Ga usah lagian juga gue kan ga minta" jawab fize dan mengembalikan jaket itu pada adit.walaupun ia meresa sangat dingin tapi dia masih tidak mau menyusahkan orang lain.
"Pake aja sih gak usah ngeyel apa,kalo lo sakit gua juga yang di marahin bunda gara-gara ga bisa jagain lo" kata adit sambil memakaikan jaket itu ke pundak fize yang sudah basah kuyup dan langsung merangkul gadis itu agar tidak kedinginan lagi.
lalu fize pun tidak berkata apapun melainkan hanya melontarkan senyuman,tidak lama kemudian hujan pun reda dan mereka melanjutkan perjalanan pulang berdua sambil berlari agar cepat sampai ke perumahan, karena komplek hanya fize lebih dekat daripada kompleknya adit jadi fize yang lebih dulu sampai kerumah.
didepan gerbang rumah fize
fize berdiri dan mengucapkan terima kasih untuk adit dan mengembalikan jaketnya dia.
"makasih ya dit udah nemenin gua terus udah minjemin jaketnya juga "fize pun mengembalikan jaket itu dengan tersenyum ,
adit punya menerimanya dengan wajah yang penuh senyuman yang lebar.
" yaelah santai aja kali gua juga kan kebetulan lewat terus ketemu lu,jaketnya ga nginep dulu nih?? " tanya adit sambil sedikit bercanda sambil memegang jaketnya yang basah tersebut.
"bilang aja mau dicuciin ya..yaudah sini jaketnya!! nanti aku balikinnya kalo udah dicuci deh" jawab fize dengan sedikit cemberut di wajahnya
"tapi cucinya yang bersih fiz, jangan sampe kotor apalagi sampe bau,pokoknya harus sampe bersih sama wangi ya"
"kurang ajar ya ,dicuciin malah nawar,tenang aja jangan ngeraguin gw" kata fize dengan wajah angkuhnya
"yaudah aku pulang ya keburu hujan lagi nih "
"iya hati-hati ya dit " ,kata fize sambil tersenyum dan masuk kedalam rumah dengan membawa jaket milik adit.
sesampainya didalam rumah ada bunda diruang tamu depan.
"kamu kehujanan ka??" tanya bunda
"iya tadi aku kehujanan untung tadi ketemu adit jadi aku ada temennya deh"kata fize sambil tersenyum lebar dan badannya terus bergemetar gara-gara kedinginan,
"yaudah kamu mandi ,keramas jangan lupa! nanti minta tolong bibi aja buat bikinin kamu coklat hangat ya"
"iya bunda ku sayang" gurau fize
setelah mandi pun fize duduk dikamarnya,Dan tiba-tiba...
TOK....TOK....TOK.."non ini bibi,coklat nya udah jadi nih" kata si bibi dibalik pintu kamar
" bentar bi .aku bukain dulu pintunya"
setelah itu pun fize langsung membuka pintu itu dan mengambil minumannya."makasih ya bi "
Fize pun langsung menutup pintunya setelah itu aku menikmati minuman itu sambil membaca diary ku ,seketika aku pun terdiam lemah ketika membaca namanya "fadlan" aku pun tidak sengaja melihat fotoku dengannya sambil meneteskan air mata,bagaimana tidak dulu fize bersamanya kurang lebih 2 tahun ,dan dia malah meninggalkan karena perempuan perusak hubungannya yang bernama "nina" sebenarnya bukan karena tidak bisa menerima kenyataan kalau dia bukan milikny lagi tapi dia hanya mengingat kenangan yg selama ini sudah di bangun matang-matang dan dibangun dengan rasa cinta dan banyak sekali pengorbanan harus rusak karena datangnya orang ketiga ,sulit dipercaya tapi semuanya sudah terjadi begitu saja dengan cepatnya,dia seakan-akan sudah lupa akan kenangan dan kebersamaannya dulu ,sambil memikirnya itu fize pun menangis dengan tersendu-sendu ,lama kelamaan fize pun lelah dan tertidur pulas hingga waktu pagi pun tiba.
malam yang sudah berlalu ,tapi hatinya masih saja pedih
"pagi bunda," fize turun kelantai dasar menyapa bundanya yang sedang duduk di meja makan.
Dimeja makan
" bun..ayah udah pulang hari ini? " tanya fize karena sudah berhari-hari tidak bersama ayah tercintanya
"tidak sayang,hari ini ayah belum pulang dia masih ada meeting di lombok" jawab bundanya dengan halus.
" kamu berangkat sama pak herman saja ya " jawab bundanya lagi.perlu diketahui pak herman adalah supir dari fize bayi.
"ya sudah" jawab fize singkat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Alone
RomanceAkankah semua berakhir bahagia setelah sekian banyak mengalami banyak sekali cobaan