This is My Life

101 7 0
                                    

***
Dreeeet ... Dreeeet.,
Di pagi yang masih buta ini, ponselku berdering.

Aku terbangun dari tidurku
Aku mencoba meraih ponselku, dan ku baca. Rupanya ada pesan dari nadin. Aku segera membuka mataku lebar-lebar dan membaca pesan dari nadin "liv , nanti pukul 09.00 aku dan teman-teman mengajakmu untuk makan bersama. Jangan lupa datang ya ... "

Setelah membaca pesan dari nadin, aku masih merasa malas untuk bangun dari ranjangku akibat semalam aku begadang karna sibuk untuk belajar dan menyelesaikan skripsi. Tetapi, mataku tidak bisa untuk menutup lagi, meskipun telah aku coba.

Akhirnya, aku memutuskan untuk bangun dan membasuh muka. Kemudian melanjutkan skripsi yang semalam hanya bisa aku kerjakan separuh bagian saja.

Ditengah kesibukanku mengerjakan skripsi, ponselku berdering kembali. Dan aku membukanya. Ada sebuah nomor yang tidak aku kenal menghubungiku. Aku tak tau itu nomor ponsel siapa. Yang jelas, aku berharap bahwa jika aku mengangkatnya akan ada pemberitahuan penting. Karna aku tak suka dengan pembicaraan yang tidak penting.

Akhirnya, aku mengangkat telfon dari orang tak dikenal itu.
" ya, hallo ini siapa ya ?"
" liv, ini mama nak, "
"O mama, ya ma ada apa ? mama dan papa kapan kembali ke Indonesia? Aliv kangen sama mama dan papa"
" liv, mama dan papa masih sibuk dengan meeting dan prosedur kerja yang belum selesai di sini nak, jadi mama akan pulang bulan depan, kamu baik-baik saja kan, bagaimana dengan kuliahmu? "
" ya ma, aliv baik-baik saja dan alhamdulillah ma, kuliah aliv juga baik-baik saja. Jadi mama akan pulang bulan depan ya ?, semoga pekerjaan mama dan papa cepat selesai dan bisa cepet-cepet pulang ke Indonesia. Aliv capek ma, dirumah terus sendirian nggak ada temen, yang nemenin aliv hanya bi ira, mama dan papa cepet balik ya .., "
" ya nak, sudah dulu ya nak telfonannya, mama sama papa mau meeting dulu, dah sayaaang .., "
" daaah maaa .."

Ya begitulah kehidupan ku. Aku adalah anak tunggal yang tidak mempunyai saudara. Kedua orang tua ku sangat sibuk dengan pekerjaan mereka. Bahkan, waktu aku masih kecil bi ira yang merawatku. Jadi, aku sangat dekat dengan bi ira. Setiap keputusan sulit yang akan aku ambil aku selalu menanyakannya pada bi ira.

Aku memang benar-benar sendiri. Tapi, aku tak pernah sedih dengan duniaku yang sepi seperti ini, justru aku selalu bahagia. Aku merasa mendapat pengalaman baru dengan duniaku yang seperti ini. Dan aku tak pernah mengeluh atau menyesalinya sedikitpun.

First LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang