"Lo beneran gue tinggal sendiri?"
"Iya Kat, sana lo pulang aja. Gue tinggal nunggu bentar lagi."
"Oke deh." Katrina sudah agak jauh saat ia berbalik lagi. "Kevin di belakang lo Cell!"
Cellyn langsung menoleh ke belakang dan ternyata tidak ada siapa-siapa. Kesal, Cellyn ingin mengejar Katrina tapi bunyi klakson yang tak lain dari mobil Darrel membuatnya mengurungkan niat itu.
Kaca mobil Darrel turun, memperlihatkan wajah tampannya. "Kenapa sepatunya dilepas?"
"Tuh Katrina, temen kurang ajar."
"Diajarin dong makanya."
"Bang!"
Darrel tergelak, suka sekali dia mengerjai Cellyn.
Selesai memakai sepatu, Cellyn bergegas masuk ke mobil.
"Tumben cepet, biasanya juga aku disuruh nunggu lagi."
Darrel mengacak rambut adiknya gemas. "Nggak seneng kamu?"
"Seneng aja sih, nggak harus nunggu sendirian."
"Eh, tapi ...." Cellyn memperlihatkan ponselnya. "Abang beneran deket sama Naya?"
"Naya cerita ke kamu?"
"Heem, sampai muncrat."
Darrel terpingkal-pingkal. "Beda banget ya sama Mika, tapi ngangenin."
"Lagi kasmaran bilang aja." Cellyn mensedakapkan tangannya. Tak sengaja saat wajahnya ia hadapkan ke kaca yang terbuka, di sana muncul Kevin dengan motornya dari dalam sekolah.
Cellyn masih segar betul sore ini, jadi ia bisa memastikan kalau tadi, Kevin sempat tersenyum.
Kevin senyum ke gue? Ya ampun!
"Siapa?"
Cellyn terlonjak kaget. "Tuh ngagetin lagi."
"Siapa yang senyum ke kamu?" tanyanya sekali lagi.
"Temen."
"Beneran cuma temen?"
"Ya gitu, temen."
Sekarang Darrel benar-benar menunjukkan sikap protektifnya. Dia benar-benar tipe kakak laki-laki yang sangat tidak ingin adiknya jatuh cinta ke orang yang salah.
"Dia suka kamu?"
Gue yang suka dia.
"Apaan sih kok jadi kepo. Ayo pulang, Bang!"
"Sebagai Kakak perlu dong tanya siapa aja orang yang dekat sama adiknya."
"Tadi kan udah dijawab. Dia temen aku."
Sengaja Darrel menggoda Cellyn. Sebenarnya tak masalah dengan siapa Cellyn berpacaran, asal tidak dengan satu orang yang keluarganya hindari.
"Kalau Cellyn punya cowok, kriteria yang Kakak terima kayak gimana?"
"Kakak akan dukung kamu dengan siapa pun asal dia bisa buat kamu bahagia. Tidak ada kriteria khusus, Kakak nggak mau mengekang kamu." Darrel terdiam sejenak, ia ingat harus menyampaikan ini ke Cellyn. "Ada satu orang yang nggak boleh jadi pacar kamu."
Cellyn sungguh penasaran. "Siapa? Kenapa aku nggak boleh pacaran sama dia?"
"Dia salah satu murid di Merah Putih juga, anak rival Papa. Kamu tau Wijaya?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Secret Admirer (COMPLETED)
Teen FictionPindah ke DREAME @titiksua Cellyn bukanlah siswi populer di sekolahnya. Akan tetapi dia menyukai seorang cowok yang sangat terkenal bernama Kevin. Cara Cellyn mengungkapkan rasa sukanya berbeda dengan cewek pada umumnya yang menyukai Kevin. Cellyn l...