Awal mei.
Awal kelabu.
Dimana semua kebusukan itu terulang kembali.Dimana ia harus menelan bulat-bulat hal yang sengaja ia hindari sejauh ini
Dimana ia harus menerima kepahitan untuk yang kesekian kalinya.
Dimana semuanya kembali hampa setelah ia di lambungkan tinggi di kayangan, lalu dihempaskan kembali ketempat semula dimana ia berpijak.
Tempat dimana dia berusaha untuk menjaga semuanya.Dimana ia mengeluarkan sumpah serapah untuk tetap berpegang teguh pada pendiriannya.
Yang akhirnya, akan goyah bak padi diterpa badai. Bagai benih dandelion yang terbang meninggalkan tangkainya. Hatinya mencelos. Ada lubang besar menganga di sana. kau tahu? Tak mudah baginya untuk menutup lubang itu, tak mudah mengubahnya utuh menjadi seperti sedia kala.
Ia tau apa yang harus ia hadapi setelah ini. Sungguh. Ia tak ingin hal yang sama terulang kembali. Ia tak mau melakukannya lagi.
Ia tak mau menghapus kenangan itu, walaupun menyisakan luka dan meniggalkan lubang di dalamya.Ia tak mau meninggalkan bayang-bayang dirinya. Ia tak sanggup.
Ia terlalu lemah melangkah dengan sisa luka di dalamnya.Tapi apa daya, ia harus melakukannya. Harus. Bagaimanapun, Nasi telah menjadi bubur. Dan ini, untuk yang terakhir kalinya.
...
Ini apa .
Astaga-buluketekmekel