Kyuhyun Fanfiction - UNDERLINE

UNDERLINE

Author : Tian Cho

Cast : Cho Kyuhyun | Sarah Lee | Park Chanyeol | Park Jungsoo | Choi Sulli | Oh Sehun

Category : Oneshot, Romance

FF ini hanya sekedar selingan ringan buat yang mau baca silahkan sekitar 10.000 word, yang ga suka mending back hehe

Jangan lupa tinggalkan jejak setelah membaca VOTE, COMMENT, LIKE, dimohon untuk tidak memplagiat tulisan ini, copy paste atau semua tindakan terkutuk lainnya!!!! Gomawo ^^

UNDERLINE Story begin....

Sarah mengetikkan beberapa baris kalimat diponselnya lalu menekan tombol send. Ia menatap lama layarnya yang kini sudah berwarna gelap. Ia menggosokkan kedua telapak tangannya sambil meniupkan hembusan nafasnya yang tak kalah dingin dengan udara disekitarnya. Musim gugur tahun ini menurutnya sangat dingin sedingin hatinya setelah mengetahui fakta baru yang diterimanya dari adik tirinya Park Chanyeol.

Sarah merekatkan coatnya lalu membenarkan letak syalnya. Ia berjalan mantap sambil menatap layar ponselnya sekali lagi sebelum memasukkannya kedalam saku celana jeans. Ia berjalan pelan dengan tatapan lurus tanpa ekspresi dilorong apartemen yang sangat dikenalinya. Langkahnya terhenti didepan pintu metal berwarna abu. Ia menekan kombinasi angka dengan gerakan sepelan mungkin. Lalu membuka pintu dengan hati-hati. Ia menajamkan mata dan telinganya diatas normal. Ia bisa mendengar suara aneh yang berasal dari kamar utama.

"Kuharap aku salah." gumamnya. Ia mendekat dan mencoba membuka pintu kamar tanpa perlu mengeluarkan suara lebih dari 14 desibel.

Hal pertama yang ia lakukan hanya berdiri mematung menyaksikan tontonan paling menjijikkan baginya. Ia masih berdiri dengaan wajah tanpa ekspresi. Hingga kedua insan yang sedang melakukan sesuatu ditempat tidur menyadari kehadiran yeoja berwajah pucat bak malaikat pencabut nyawa.

"Haaaaahhh?!" entah suara bariton milik siapa yang terdengar karena telinga Sarah terasa berdengung mendengar pekikan itu. Kedua namja yang beberapa detik lalu masih bergumul itu kini membubarkan diri seperti kedapatan oleh petugas keamanan yang akan merazia. Keduanya meraih pakaian yang tergeletak secara acak dan mengenakannya secepat mungkin.

Sarah masih berdiri kaku tanpa ekspresi didepan pintu tak beranjak sedikitpun. Hanya matanya yang bergerak mengikuti arah gerakan seorang diantara kedua namja tersebut. Kekasihnya, Park Jungsoo.

"Sarah-ah.....ka kau datang tanpa mengabari dulu?" pertanyaan Jungsoo terdengar seperti suara sayap lalat yang terbang disekitar telinga Sarah. Wajah Jungsoo mengeras karena cemas sambil berusaha menjejalkan kakinya ke celananya. Namja selain dirinya yang tidak Sarah kenali sudah selesai mengenakan celananya lalu memasang kaosnya seraya berlari keluar melewatinya yang masih berdiri seperti patung lilin di pintu.

Jungsoo mendekat. "Sarah-ah yang tadi itu bukan apa-apa kumohon jangan salah paham eoh?" Ia meraih tangan Sarah dan menggenggamnya erat.

"Apa aku harus buta agar tidak salah paham setelah melihat adegan barusan?" tanya Sarah sarkatis. Ia menghempaskan tangan Jungsoo agar melepas telapak tangannya.

"Bussunsuriya? Saranghae Sarah-ah. Jeongmal! Jangan marah lagi kau boleh menamparku atau memukulku sesukamu kau juga bisa memakiku tapi setelah itu Mianhae jeball!!!" Jungsoo hendak memeluk Sarah namun ia sudah lebih dulu menghindar.

"Memakimu? Kurasa tidak ada kata-kata yang bisa mewakili kekecewaanku! Selama 5 tahun aku ditipu, 3 hari yang lalu aku baru tahu jika kau pemilik bar LGBT terbesar di Seoul lalu hari ini kau.....dengan namja sialan tadi? Ahhh....aku tidak bisa berkata-kata lagi!" Sarah masih mempertahankan wajah dinginnya yang sekeras batu. Meski rasanya ingin sekali menangis saat ini juga.