Detik terus berputar mengelilingi setiap angka pada jam weaker di meja belajar Orion. Di tatapnya lekat benda itu. Bukan memikirkan bagaimana cara pembuatan atau mengapa jarum pada benda itu dapat berputar. Pikirannya melambung tinggi. Memikirkan surprise apa yang harus di berikan untuk kekasihnya. Sisa waktu hanya tinggal dua bulan lagi. "Yeah,mungkin masih lama. Tapi semua harus di persiapkan dengan matang," orion bergumam pada dirinya sendiri. Mungkin bagi Orion bukanlah hal mudah untuk membuat kejutan pada hari ulang tahun kekasih yang di cintainya itu. Sepintas senyum kecil merekah dari bibirnya. Seolah menemukan hal penting yang dipikirkan sejak beberapa menit lalu. Mungkin ini hanya menguntungkan sebelah pihak. Pikirnya dalam hati. "tapi gak masalah, ini untukmu, Rey." Lagi-lagi dia bergumam sendiri. Orion sedikit mengangguk. Untuk meyakinkan hatinya sekali lagi. Melakukan hal ekstrim haruslah memiliki keyakinan yang cukup kuat. Orion masih menatap jam weaker kesayangan yang tiap pagi membuatnya terlonjak setiap kali terbangun dari tidur. Kali ini ia berhasil melihat angka yang tertera pada benda itu. Tanpa harus menembusnya. Arah jarum pendek pada jam tepat berada di angka 10. Menandakan malam semakin merambat. Orion bangkit dari karpet yang mengalasi meja belajarnya. Melangkahkan kaki untuk beranjak ke tempat tidur. Di tariknya selimut merah tebal berlambang tim sepak bola kebanggannya. setengah anggota tubuh Orion terbalut dengan kain itu. Kelopak mata yang kecil dan sipit kini menutup bola mata Orion. Melindungi seluruh alat yang selama ini di gunakan semua orang untuk dapat melihat seisi bumi yang ada di sekitar. Terlelap dalam tidur bersama mimpi indah adalah hal terbaik setelah berpikir keras untuk membahagiakan orang yang di cintai saat ulang tahunnya.
----
KAMU SEDANG MEMBACA
hope and illution
General FictionMalam ini aku memimpikanmu.. lagi. Kau harusnya tau atau setidaknya bisa merasakan aku yang selalu bangun pagi dengan semangat atas namamu. Dengan tanpa sadarnya aku lakukan itu selama tujuh tahun lamanya. Hal bodoh apa yang sedang kulakukan. Aku me...