Udara malam yang dingin. Salju turun memenuhi jalanan kota Seoul. Bulirnya yang putih menghias hampir seluruh tepi jalan yang dilalui oleh seorang lelaki manis. Sambil sesekali menautkan kedua tangannya, meniupnya kecil dengan maksud agar sedikit diberi kehangatan. Membawa tas plastic putih ukuran sedang dengan isi makanan yang banyak. Tersenyum manis pada setiap orang yang dilaluinya. Riang dan gembira. Itulah yang tergambar dalam wajahnya. Memutar melewati taman untuk segera mencapai apartmentnya. Sesekali menengok kedalam taman, mencari anjing yang ia temukan minggu lalu. Berhenti seketika dan berdiri kaku, melihat pemandangan yang mungkin tak seharusnya ia lihat.
“chunnie..” gumamnya memanggil seseorang yang ia lihat jauh didepan.
Seorang lelaki gagah nan tampan tengah asyik bercanda ria dengan seorang perempuan di ayunan di tengah taman. Sesekali memajukan wajahnya untuk menggoda sang perempuan. Terkikik bersama dan berciuman di bawah salju yang turun.
Kim Junsu, nama lelaki yang manis ini. Terpaku melihat sang kekasih tengah berciuman dengan perempuan lain. Setetes airmata jatuh dari matanya sipit. Bibirnya gemetar menahan dingin dan sakit hati. Bukan sekali ini ia lihat kekasihnya tengah bercumbu ria dengan orang lain. Terlalu sering, namun ia diam saja. Ia terlalu mencintainya kekasihnya yang notabennya adalah seorang playboy.
“chun..” panggilnya lagi, dan memilih untuk pergi.
= = =
Pagi hari yang dingin. Ya, semalam turun salju hingga sekarang pun salju masih setia turun. Membuat orang-orang lebih memilih untuk terus berada di bawah selimut mereka. Bergelung dengan kehangatan dibawah guyuran salju.
“suie..” panggil seseorang pada lelaki yang tengah tertidur nyenyak di alam mimpinya. Bergerak sedikit, menandakan ia terusik dengan suara orang yang memanggilnya. Mendesah pelan saat dirasa matanya tak mau terbuka karena semalaman ia menangis dan tentunya karena mengantuk.
“chun..” panggilnya pelan karena suaranya masih membayang dan ia belum sempurna terbangun saat dilihatnya kekasihnya tengah tersenyum manis didepannya, berbaring disampingnya.
CHUU
Park Yoochun, kekasih Kim Junsu mencium telak bibir junsu yang masih setengah sadar dari tidurnya. Junsu terbelalak. Dia kaget dan reflex mendorong yoochun jauh dan terduduk. Tertunduk memegang dadanya. Sakit. ya, sakit. bisa ia rasakan lipstick yang tertinggal di bibir yoochun.
“waeyo ?” yoochun menatap junsu bingung.
Mengulurkan tangannya dan mencoba memegang bahu junsu, namun segera ditepis. Ia kaget dengan respon yang diberikan junsu. Mencoba menatap mata junsu, namun lelaki manisnya itu terus tertunduk.
“annie.. kau mandilah, aku buatkan sarapan seadanya..” junsu berdiri, merapikan selimutnya dan bergegas keluar dari kamar mereka diikuti tatapan bingung yoochun.
= = =
Masih dimusim salju. Siang hari hari yang hangat walau salju masih menumpuk didepan apartment. Junsu tengah berdiri di balkon menatap keluar apartment. Seluruh pandangan mata hanya terdapat hamparan putih salju. Sesekali menghembuskan nafas menahan tangis.