"KIARAAAAAA" seru seorang anak lelaki berusia 6 tahun itu. Ia tetap berteriak di depan rumah berwarna biru tersebut karena masih belum ada tanda perempuan itu akan keluar.
"KIARAAAAA OOHH KIARAAAAA" teriaknya seraya mengikuti gaya Upin dan Ipin
Tiba tiba jendela dari lantai dua rumah itu terbuka. Membuat lelaki itu refleks menatap perempuan berumur 6 yang membuka jendela tersebut
"BENTAR YAA LEY, KIALAA GANTI BAJU DULUU" teriak perempuan bernama Kiera tersebut dari arah jendela
Tak lama setelah itu, Kiera segera keluar dari rumahnya dan berlari ke arah Reyhan dengan menggunakan sepatu barunya
"LEYHANN, BAJU KIALA BAGUS KANN. PAPI BARU BELIIN KEMAREN" pamer Kiera sambil jingkrak jingkrak di hadapan Reyhan
"Iya iya bagus ya bajunya warna pink pula. Kapan kapan Rey pinjem yaa" canda Reyhan seraya menunjukkan cengiran kudanya
"Ihh Ley kan bukan cewek maca pake walna pink. Hahaha"
"Udah ah Ki, yuk ke taman" ajak Reyhan
Reyhan langsung memegang tangan mungil nan lentik milik Kiara dan menariknya untuk membuatnya berjalan beringinan dengan Reyhan
Sesampainya di taman, mereka membangun istana pasir bersama.
"Kiara, Reyhan ambil sekopnya dulu ya di sebelah sana" ucap Reyhan sambil menunjuk ke arah bak pasir di seberang taman
"Iya. Cepetan ya Ley"
Reyhan mengelurkan cengiran kudanya dan menunjukkan jari jempolnya yang berartikan 'okeyy'
Tanpa mereka sadari, sedari dari seorang laki laki asing menatap Kiara. Melihat Reyhan pergi, laki laki itu berjalan ke arah Kiera
"Halo adek kecil, Om bawa permen lo kamu mau?
"Pelmen?? MAUU" mata Kiara berbinar terang mendengar kata permen tersebut
"Kalo mau, permennya ada dalem mobilnya om. Ke sana yuk" ucap laki laki tersebut dan langsung menarik paksa tangan Kiara
"Eh om tunggu, ental kalo Kiela pelgi Leyhannya ental bingung"
"Udah gak papa"
"Kiala gak mau om"
"UDAH DIEM AJA LU BOCAH!!" teriak lelaki tersebut dan mengeratkan pegangannya pada tangan Kiara dan menariknya cepat ke arah mobil sedan warna hitam
"Ughh tangan Kiala sakit om lepasin dong"
Laki laki itu tidak peduli dan terus menarik Kiara
"LEYHAAAAANNN HUWAAAA LEYHANN TOLONG KIALAAAA!!!! LEYHAAANNN" tangis Kiera pecah karena ketakutan
Kiara meneriaki nama Reyhan terus menerus. Tak sampai 1 menit, seorang anak lelaki menarik tangan Kiara dari genggaman laki laki asing tersebut.
Reyhan yang berhasil menarik tangan Kiara dari laki laki tersebut langsung membawa Kiera lari dari taman tersebut dengan cepat. Ia tak ingin om tersebut menangkap mereka.
Reyhan terus berlari dan berlari sampai akhirnya ia tak melihat om tersebut di belakang. Mereka berhenti berlari karena kelelahan. Reyhan langsung menarik Kiera kecil ke dalam pelukannya.
"HUWAAAA HUWAAAA" tangis Kiara kembali pecah dalam pelukan Reyhan
"LEYHANN!! hiks LEYHANN hiks KIALAA TAKUT LEY"
"Kiara gak papa kan? Kiara ada luka gak?" Reyhan melepas pelukan mereka dan mengecek Kiara takut Kiara terluka
"Gak ada luka Ley, hiks Kiala gak papa semuanya kalena Leyhan hiks" ujar Kiara sambil tersenyum walaupun ia masih sesegukan karena menangis
Reyhan memeluk Kiara kembali. Ia mengeratkan pelukannya ke Kiara. Kiara merasa bajunya perlahan basah.
"Leyhan.."
"..."
"Lehyan jangan nangis. Kiala gak papa kok. Udah ya Leyhan jangan nangis ntal Kiala ikutan cedih kalo ngeliat Leyhan nangis"
"KIARAA!" tegas Reyhan sambil melepas pelukan mereka. Ia memegang kedua bahu Kiara dan menatapnya
"Kenapa Ley?"
"KIARAA JANGAN PERNAH NINGGALIN REYHAN! POKONYA KIARA JANGAN JAUH JAUH DARI REYHAN YA!"
"Kenapa?"
"REYHAN GAMAU KIARA KENAPA KENAPA LAGI! POKOKNYA KIARA HARUS JANJI SEKARANG JUGA!"
"Iya Ley, Kiala janji ga bakal ninggalin Ley. Ley juga jangan ninggalin Kiala ya"
"Rey ga ninggalin Kiara. Rey bakalan jagain Kiara selalu" ucap Reyhan lembut seraya mengelus rambut Kiara.
Kiara tersenyum lebar memperlihatkan gigi tengahnya yang ompong
"Pulang yuk Ra, Reyhan laper"
"Yuk Ley, mama bilang Leyhan makan di luma Kiala aja. Jugaan Kiala seling makan di lumah Leyhan"
"Yaiyalah rumah kita kan sebelahan" Reyhan mencubit pelan hidung Kiara
"Yuk pulang Ra" Reyhan megenggam tangan Kiara erat dan membawanya pulang
Dalam hati Reyhan kecil, ia berjanji untuk selalu ada di samping Kiara, melindungi dan menjaganya selamanya. Ia tak ingin Kiara terluka atau tersakiti lagi. Cukup satu kali ini saja.