Kringgg.. kringg
"REYHANNNN, GUE LAPER AYO CEPETAN KE KANTINN" teriak Kiara yang bangkit dari duduknya dan menarik tangan Reyhan menuju kantin
'Eh kak Reyhan lewat tuh'
'Kak Kiara cantik banget ya sumpah
'Reyhan tu punya gue elah'
'Ngimpi lo'
'Gue ngeship mereka'
'Mereka gak pacaran kan ya'
'Reyhan ganteng banget ya'
'Anjr Reyhan beruntung banget bisa sama Kiara'
'Gak kayak lu Mike'
Begitulah yang setiap hari mereka dengar setiap melewati koridor sekolah. Pasangan terkenal itu selalu menjadi bahan perbincangan hangat di SMA TUNAS BANGSA. Baik dikalangan junior maupun senior.
"OI REYHAN!! SEBELAH SINI!!" teriak Adit sambil mengangkat tangannya layaknya orang gila
"Oi" ujar Reyhan yang sudah duduk diantara sahabat sahabatnya yang tidak lain adalah 5 serangkai. Adit, Putra, Revan, David. Mereka berempat bersahabat dengan Reyhan dari SD. Begitu juga dengan Kiara. Kiara sangat dekat dengan mereka. Mereka bisa dibilang 6 serangkai jika Kiara ikut bersama.
"Kok lo lama banget Rey, lelah gue nungguin lo kalo lo gantungin gue terus" ujar Putra dramatis seraya memegang dadanya seakan ia tersakiti
"Alay lu anjing"
"Kiaraa, daripada jalan sama Reyhan mele mending ama abang aja yuk" ucap David yang berhasil membuat membuat Kiara terkekeh. Ucapannya berhasil membuat Putra,Reyhan, Adit, dan Revan menjitak kepala David.
"Sakit anjr" ringis David
"Eh Dit pesenin makanan kita kita lagi dong" ujar Kiara
"Sip sip mau makan apa kalian?" tanya Adit
"Kayak biasa" ucap mereka berbarengan
Setelah mengucapkan pesanan mereka, mereka semua -- kecuali Adit, menutup telinga serta mata mereka.
"Satuu" ujar Reyhan menghitung
"Duaa" lanjut Kiara
"MANG UJANGG!! PESEN SIOMAY NYA 6 YANG PEDES YAA!!!" teriak Adit dengan suara kerasnya yang berhasil membuat seluruh kantin diam dan Mang Ujang yang manggut manggut
"Mantav Adit"
"Mama bangga padamu nak" ujar Putra dramatis
"Keren lo Dit" ujar Kiara sambil melakukan tos dengan Adit
Dalam hitungan menit, siomay yang mereka pesan pun datang. Mereka yang memiliki perut kuli, langsung menyantap makanannya dengam liar.
"Hoi tu makanan gue monyet" protes David
"Bagi dikit elah"
"Ga boleh idiee gue laper njing"
"Mintaa dikiiittt" rengek Adit
"Yaudah nih gue kasih" ujar Revan menengahi
"Makasii Revann, makin cinta deh gue sama lo"
"Geli" ujar Revan
"Ra, lo dah bilang ke bonyok lu kalo ada pak Dani di skolah belom?" tiba tiba Reyhan bertanya
"Uhukk uhukk" Kiara tersedak siomaynya sendiri berkat pertanyaan Reyhan
"Nih minum" Reyhan menyodorkan es teh manis miliknya. Kiara langsung meminum teh manis tersebut sampai tersisa setengahnya.
"Jadi..?" tanya Reyhan
"G-gue belom bilang" ujar Kiara sambil tertunduk
"APAA?!!" ujar mereka semua serempak
"Demi dufan indosiar gesss, BERISIK TAU GA!"
"Ya gak bisa gitu dong Ki"
"Ya mau gimana lagi Tra, kalo gue bilang ujung-ujungnya orang tua gue bakalan mindahin gue ke skolah lain. Gue kan gamau pisah dari kalian"
"Awwww"
"Uuuuu tayank tayank"
"Kiaraquh sudah besar"
"Mama terhura nak" ujar Putra mengusap usap dadanya dan berpura pura menangis
"Drama lu njing" ledek Adit
"Emang penuh drama hidupnya si Putra"
"Ih gue ga bercanda tau" ucap Kiara kesal
"Lah yang bilang lu bercanda siapa"
"Hahahahaha" tawa mereka serempak
"REYHAAANNN!!" Kiara memukul kepala Reyhan dengan kepalan tangannya
"Hahaha. Aduh!! Sakit bego!! Ampun Nyai"
"Auk ah gelap. Gue mau balek ke kelas"
¤ ¤ ¤
"Rey, mampir ke toko eskrim pengkolan bentar ya"
"Lah ngapain Ki"
"Mau BAB"
"Ha? beneran?"
"Ya gak lah bego!" Kiara memukul helm merah yang dikenakan Reyhan
"Canda atuh Ki"
"Hahaha"
Perjalan pulang saat itu sama seperti biasanya. Selalu saja ada topik pembicaraan dan canda tawa diantara Kiara dan Reyhan. Angin yang berhembus dan pohon pohon yang melambai membuat waktu terasa lebih cepat berlalu. Bahkan tak terasa bahwa mereka sedari tadi sudah sampai di depan rumah Kiara.
"Hahaha, yaudah gue mau masuk dulu Rey. Mau mampir gak lu?"
"Gak ah, gue mau langsung pulang aja ya Kir."
"Jugaan rumah kita cuma selisih dua rumah Rey"
"Gue mau kerjain PR kimia tau. Buat lu contekin"
"Hehehe. Iya deh. Oh ya Rey, ini eskrim tadi gue beliin buat lo rasa coklat" Kiara menyerahkan bungkusan putih berisi satu kotak eskrim rasa coklat kesukaan Reyhan.
"Wahhh kesambet apaan lu Ra baek banget" Reyhan menyengir
"Yauda mau gak ni? Klo gamau yauda gue ambil lagi"
"Gagagagagaga mau kok mau. Makasih ya. Yauda kali gitu gue pulang dulu ya"
"Iya"
Reyhan menyalakan kembali mesin motornya dan memakai helmnya bersiap untuk pulang. Reyhan yang menggas motornya itu tiba tiba berhenti mendengar suara Kiara
"Hati hati ya Reyhan" senyum kecil terukir di bibir manis milik Kiara
Reyhan tidak membalas. Ia hanya membalasnya dengan senyuman kecil nan tulus dan menggangguk ke arah Kiara.
Matahari perlahan terbenam meninggalkan jejak jejak keemasan di langit. Meninggalkan Reyhan dan Kiara yang duduk di tepi ranjang masing masing dan menatap ke arah yang sama. Iya. Ke arah matahari terbenam.
Hai gw kembali
Maaf chapternya short bgt. Maaf juga gue jarang update. hehehe
jangan lupa vomment ya-a
![](https://img.wattpad.com/cover/68676071-288-k371694.jpg)