Chapter 2

552 43 18
                                    

12 Tahun Yang Lalu

Hanbin POV

Dia Menangis ..

Lalu kenapa aku peduli .. Tapi kenapa aku mendekat ke arah nya.
'TIDAK.. JANGAN!!' Batin ku menjerit
Kenapa Badan ku terus mendekat. Oh GOD!!

Di-dia Menoleh ke arah ku, menatap ku dengan wajah sembabnya tak lupa rona merah di kedua pipi dan hidungnya. Dia tampak Cantik. Kulit Tan dengan rambut pendeknya yang berwarna hitam lurus. Tanpa sadar aku mulai memperhatikan dia yang mengusap kedua matanya. Dia bahkan tak berhenti menangis walau tau ada orang asing di hadapannya. 'Cihh!! Bagaimana kalau kau di culik bodoh' batin ku kesal.

Tapi itu tak mungkin. Aku bahkan cuma anak laki-laki berusia 7 tahun yang diseret secara paksa oleh kedua orang tua nya untuk menghadiri pemakaman kolega bisnis ayah ku. Aku tersentak kaget. "Jangan - Jangan dia" Gumamku tak jelas. Aku tersadar akan sesuatu

Dia tampak begitu rapuh dan mungkin itu lah yang mendorong ku untuk memeluk tubuh mungil nya. Hilang sudah keinginan ku untuk pulang. Aku merasa nyaman saat memeluknya. Dan dia tampak tak masalah di peluk oleh bocah asing seperti ku.

IBU nya .. Yaa!! Ibunya lah yang sedang di makamkan sekarang. Aku merasa harus melindunginya. Entahlah! Mungkin insting bocah sedang beraksi. Hahaaa

AUTHOR POV

Hanbin Terbangun dari tidurnya. Mimpi itu datang kembali. Mimpi yang membuat Hanbin merasakan kembali bagaimana rasanya merindu. Hanbin Rindu. Rindu dengan bocah yang bahkan tak dikenalnya, dia bahkan tak tau namanya. Lalu Kenapa seorang Kim Hanbin harus merasakan perasaan yang disebut Rindu. Jatuh Cinta, Dia terlalu muda untuk mengartikan hal rumit seperti itu. Itu lah pemikirannya 12 tahun yang lalu. Dia tak pernah tau dimana Bocah perempuan itu, bagaimana dia sekarang pun Hanbin tak tau. Tapi, Hanbin bertekad akan menemukannya. Walaupun keberhasilannya cuma 1% Dia akan mencobanya.

Hanbin mencoba turun dari kasurnya dan mulai melaksanakan kegitan paginya. MANDI, Dia melihat kearah jam yang menunjukan pukul 06.50 pagi. Mengabaikan Bobby yang masih terlelap di tempat tidurnya, 'Dasar Pemalas' .

Berbeda dengan Donghyuk yang sudah tak terlihat di kamar sejak Hanbin membuka matanya, ah yaa mereka bertiga adalah teman sekamar. Di Dorm yang mereka tinggali ini mempunyai 3 kamar (Large, Small, and N).

Large Room ( B.I , Bobby, Donghyuk )
Small Room ( Junhoe, Jinhwan )
Nothern Room ( Yunhyeong, Chanwoo )

SKIP~

Hanbin berjalan menuju ruang tengah, terlihat member lain sedang bersenda gurau satu sama lain bahkan Chanwoo yang masih sakit pun ada.

"Yaa Bobby, kembalikan handphone ku sekarang" Junhoe berusaha merebut handphone yang berada di genggaman Bobby yang dengan lihai mengelak dari Junhoe.

"Ani. Aku penasaran dengan photo yang kau simpan di folder RAHASIA itu June-ya" Bobby sengaja menekankan kata RAHASIA dan berlari ke belakang sofa yang diduduki oleh Jinhwan dan Junhoe pun tak tinggal diam ketika mendengar nama folder keramat itu. 'ah betapa menyenangkannya menjahilimu koo junhoe' dalam hati Bobby menyeringai senang.

'Sialan kau kelinci buruk rupa' Junhoe membatin kejam.

"Yaa Kalian berdua berhentilah" Jinhwan yang sedari tadi diam mulai angkat bicara, tak tahan dengan tingkah kekanakan Bobby dan Junhoe.

Lihat betapa kekanakan sekali mereka berdua, mereka bahkan tak menghiraukan ucapan hyung tertua mereka. (Ahh mereka kekanakan atau emang kurang ajar *plakk #AuthorDigampar)

Sedangkan member lain hanya bisa menonton dengan cemilan ditangan masing masing. Mereka penasaran sampai sejauh mana Bobby dapat bertahan melawan si Sassy Diva A.K.A June. Karena Bobby dan June itu berada di tingkat yang sama khususnya dalam bidang menjahili orang, membuat marah orang dan semua hal jahat lainnya.

Hanbin yang tak tahan melihat keduanya membuat rusuh di pagi hari yang cerah ini dengan secepat kilat mengambil handphone dari tangan Bobby.

"Stop kalian berdua. Aku yang akan membuka folder yang kalian perebutkan itu sampai sampai menghancurkan pagi yang indah ini" Teriak Hanbin dramatis.

Bobby yang baru saja sadar akan tindakan bejat hanbin yang dengan seenak jidat merebut handphone yang dia dan June perebutkan sampai sampai tubuh atletisnya itu bermandikan keringat mulai mendatangi Hanbin untuk mengambil haknya kembali.

Sedangkan June mulai berkeringat dingin saat tahu Hanbin ingin membuka folder RAHASIAnya.

"Yakk Hanbin-ah, Kembalikan"

"Tidak akan. Memangnya photo semacam apa yang kalian perebutkan ini"

"Kalaupun folder itu memang harus dibuka, yang membuka itu harus aku tau" ujar bobby

"DIAM KIMBAB. I'm Leader you know?" Hanbin melirik tajam bobby.

Bobby dengan patuhnya pun diam mematung, atau lebih tepatnya terpaksa patuh. Dan bagaimana reaksi member lainnya?

"Wahh hyung. Daebak" Chanwoo dan Donghyuk menngacungkan kedua jempol tangannya dengan mata berbinar.

"Ayoo Hanbin-ah buka cepat" Yunhyeong dengan semangat menyuruh Hanbin membuka baj -ralat- folder.

"Tak sia sia dia kurawat seperti anak sendiri" Jinhwan korban iklan kecap.

"Aniya. Jangan dibuka" June terus bergumam.

Dengan perlahan Hanbin mulai mengotak atik handphone June dan dengan teliti mencari folder RAHASIA. tetapi tiba tiba hanya terdengar teriakan histeris dari hanbin.

"Hanbin-ah kenapa kau malah teriak sih bukannya buka tuh folder" Jinhwan mulai mengomel, yang lain menunggu jawaban dari hanbin.

"Handphone nya Mati hyung!" Ucap Hanbin pelan sampil terduduk di lantai.

"Yahh" Semua member hanya dapat menghela napas kecewa terkecuali June yang sudah jingkrak jingkrak tak jelas di sofa sambil berteriak.

"Yuhoo foldernya gak kebuka, photo Hanbyul tak ketahuan. Yuhoooo" June menutup mulutnya dengan kedua tangannya, Hanbin yang mendengar tak kalah terkejut dari member lainnya.

"Apa yang kau katakan tadi June." Semua member bergindik merasakan hawa mencekam di sekeliling Hanbin.

" An-ano hyung, Itu ta-tadi" June mulai tergagap menjawab pertanyaan Hanbin. Oh dia tak ingin mati muda tau, tidak terima kasih.

Junhoe masih ingin bertemu Hanbyul tercinta dan mencapai cita citanya yang mulia yaitu menikahi Hanbyul. Tapi apa ini sekarang dia hanya tak ingin mati di tangan calon kakak ipar. Sama sekali tak lucu bukan.

TING TONG~

'Siapa yang bertamu sepagi ini' ucap Jinhwan sambil berjalan ingin membukakan pintu.

Krietttt *anggap aja suara pintu kebuka yethh :v*

"Nugu?" Jinhwan terlihat bingung mengetahui siapa orang di balik pintu tersebut.

TBC

Hayooooo siapa itu cobaaa tebakk *dihajar*
Maafkan aku yg menelantarkan FF ini .. Author udah kelas 3 SMA, ujian udah di depan mata. Nasib author di pertaruhkan *Mewek *Curcol

Vote and Coment yahhh Readers *wink

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 17, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

My Haters || My LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang